[Chapter Fourteen]

2.2K 303 18
                                    

Apakah ini semua hanya mimpi?
Apakah ini semua hanya sebuah kebetulan?
Atau ini adalah,
Takdir?

•••

Jisoo membuka matanya perlahan dan yang ia lihat hanya sebuah padang rumput yang luas. Bahkan bukan hanya padang rumput, tetapi banyak jenis bunga dan tanaman yang melengkapinya.

Jisoo menengok kebelakangnya dan menemukan bunga Sweet Pea ada dihadapannya. Jisoo berjongkok untuk memegang bunga itu.

Seketika Jisoo teringat kepada orang tuanya, Jennie dan Hanbin, Lisa dan Rose, dan teman-teman serta keluarganya. Jisoo merindukan mereka.

Jisoo berdiri dan menyusuri satu persatu bunga yang ada disana. Memegang dan mencium baunya. Jisoo menyukainya.

Salah satu bunga yang menarik perhatiannya yaitu bunga Daisy merah. Jisoo mendekati bunga tersebut, "cantik," ucap Jisoo pelan.

"Masih cantikkan kamu kok," Jisoo membalikkan tubuhnya dan melihat Taeyong disana. Jisoo berlari dan memeluk Taeyong sangat erat. Jisoo merindukan tubuh yang dulu hanya bisa ia lihat, dan sekarang bisa ia sentuh.

"Eh, pelan pelan dong. Bunganya rusak nih," gerutu Taeyong dan Jisoo segera menarik tubuhnya kembali.

"Udah banyak bunga ngapain bawa bunga lagi sih?" tanya Jisoo. Taeyong tersenyum menanggapinya, "Yang ini beda tau."

"Buat kamu, tulip kuning. Jis, aku minta maaf sama kamu."

Jisoo mengerti perkataan Taeyong. Tetapi mengapa Taeyong meminta maaf padanya?

Jisoo tersenyum, "Yong, bukan salah kamu. Ini takdir aku, takdir kita. Bukankah begitu?"

"Aku cuma merasa bersalah, kita bisa bersatu tapi mengapa disini?" ucap Taeyong.

"Yong, aku mau balik pun gabisa kan? Ini udah waktu aku. Kita cuma harus bersyukur. Setidaknya, kita masih bisa disatukan walaupun disurga," ucap Jisoo lalu mengangkat kepalanya menatap kearah mentari yang sebentar lagi akan terbenam. Begitu pula dengan Taeyong.

"Jisoo, mari kita mulai hari baru kita,"
Jisoo tersenyum mendengar perkataan Taeyong.

Mungkin Jisoo harus meninggalkan kebahagiaan nya yaitu keluarganya dan teman-temannya.

Tetapi Jisoo tau, Tuhan tidak sejahat itu.
Bahkan setelah Jisoo meninggal,kebahagiaan masih senantiasa mengikutinya.

Kebahagiaan baru yang Jisoo percaya dapat membuatnya bahagia, dan kebahagiaan baru itu adalah Lee Taeyong.

FIN.

Note :
-Sweet Pea
Dalam artian bunga jepang, artinya "Selamat tinggal."
Yang aku artikan sebagai bunga perpisahan dari keluarga dan teman Jisoo untuk Jisoo.
-Tulip kuning berarti permintaan maaf.

.

Terimakasih yang sudah mengikuti cerita ini sampai end hehe. Terimakasih yang sudah memberi vomment untuk cerita ini.

Maaf juga yang kemarin pengen Happy end.
Ini termasuk happy yakan?

Hehe. Walopun sebenernya, ga ada happy end:(
Karena jisoo harus meninggal. Tapi seengannya dia sama tiway yakan:)

Makasih banyak pokoknya❤

Jangan lupa baca ceritaku yg lain yaaaa:) dan tungguin cerita baruku yg akan aku publish yah. Thankyouuuu💞

You Never Walk Alone; Taeyong, JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang