ICHI

60 10 1
                                    

Pagi ini, ya seperti biasa. Kiki datang dengan terlambat lagi, dan entah untuk kesekian kalinya ia dipanggil keruang BK.

"Kamu lagi, kamu lagi" ucap pak Joni saat mendapati Kiki memasuki ruangannya
"Duduk" lanjutnya menyuruh Kiki duduk dikursi yang ada didepan mejanya

"Kamu sudah kelas tiga, Kiki. Harusnya kamu itu banyak belajar, datang kesekolah lebih pagi agar tidak mendapat nilai sikap yang buruk. Kamu itu sudah kelas 3, harusnya memberi contoh yang baik untuk adik kelas kamu!" dakhwah pak Joni panjang lebar

Sementara yang diberi dakhwah hanya menatap malas guru berkumis tebal itu.

"Udah ngomelnya?" Tanyanya malas
"Kalau udah, saya mau balik kekelas" lanjutnya

"Ya Tuhan" ucap pak Joni frustasi
"Sudah sana. Saya bisa botak jika kamu disini terus" usirnya mengibaskan tangan

Kiki pun keluar dari ruangan pak Joni

😗

"Anjir. Dipanggil si kumis lagi, lo?" Tanya Ferro - teman tongkrongan Kiki

"Gue sih kaya gitu biar dia ada kerjaan aja" jawab Kiki santai

Kiki nggak balik kekelas, melainkan kumpul terlebih dulu ditempat tongkrongannya. Rooftop sekolah

"Lagian kita udah kelas 3" ucap Tatan - teman Kiki juga
"Harusnya kita udah insyaf" lanjutnya

"Bener tuh" setuju Udin
"Lo mah enak pinter. Lah kita-kita? Nilai paling tinggi aja empat kebawah"

Kiki hanya tersenyum kecil menanggapi ketiga teman tongkrongannya itu.

"Gue mau kekelas" ucapnya bangkit dari duduk
"Panas disini" lanjutnya lalu pergi

Sesampainya dikelas, ia langsung disuguhi oleh bu Kanya - guru agamanya.

"Assalamualaikum" ucapnya memberi salam lalu menyalimi guru berhijab itu

"Wa'alaikumsalam" jawab bu Kanya
"Kamu dari mana? Ini sudah mau akhir jam pelajaran ibu" lanjut tanya bu Kanya

Kiki memang sangat menghormati guru yang satu ini. Katanya, dia takut durhaka sama bu Kanya. Padahal sikapnya terhadap guru lain sudah dikategorikan tidak baik.

Kiki duduk dikursi samping bu Kanya

"Aduh, bu. Kiki lupa kalo jam pertama ada ibu" jawabnya menopang dagu dengan tangan

"Yasudah, tidak apa. Lain kali, kamu juga tidak boleh kosong dijam pelajaran lainnya" nasihat bu Kanya

"Siap bucan" ucapnya memberi hormat

Kiki emang cuma bisa diperintah atau dinasihati oleh bu Kanya saja. Bahkan guru-guru pun heran, jika dinasihati jutaan kalipun oleh mereka, Kiki tidak akan pernah mengerti dan malah makin membangkang. Tapi hanya dengan sekali ucap, Kiki dapat mengerti jika yang berkata bu Kanya.

Kiki kembali kebangkunya yang sudah diisi oleh Dita

"Ntar gue nyalin ya. Pelajaran ibu gue itu" ucapnya setelah duduk

"Iya ibu lo. Gue gak ngaku dah" jawab Dita menyodorkan buku tulis agamanya

😗

"Kiki Anastasya!" Teriak pak Mahmud - guru olahraga disekolah kiki

Kiki yang tengah menikmati mie ayamnya langsung ngacir

"Hei anak nakal. Sini kamu!" Teriak pak Mahmud lagi sambil mengangkat gulungan koran atas-atas

"Salah gue apa si?" Gumam Kiki masih berlari

"Kembalikan bola basket yang kamu bawa kemarin!" Teriak pak Mahmud (lagi)

THE STORY OF BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang