Pagi ini, entah dapat hidayah dari mana, Author pun gak tau. Kiki datang kesekolah dengan tepat waktu.
Bukan hanya supir angkot yang dibuat bingung, bahkan pak satpam sekolahpun sama. Bahkan Kiki tidak mengerjai atau memalaki adek kelas yang lewat.
Kiki berjalan dengan senyum lebarnya. Menyapa siapa saja yang terlihat oleh netranya.
"Kikiiii" teriak seseorang
Kiki menghentikan langkahnya dan berbalik hanya untuk mendapati Dita yang tengah berlari kecil kearahnya.
"Tumben lo udah dateng? Kerasukan hantu DANUR?" Ucap Dita saat sudah dihadapan Kiki
"Lagi pengen aja" jawab kiki santai lalu meninggalkan Dita yang menganga tak percaya
Gila ya? Masuk sekolah pagi dan cuma bilang 'lagi pengen aja?' Untungnya Kiki anak yang punya yayasan.
Setelah duduk dikursinya, Kiki lalu mengeluarkan hp yang ada ditasnya. Please! Jangan pikir Kiki bakal bawa buku banyak atau sesuai jadwal pelajaran. Dia cuma bawa dua buku kosong dan satu pulpen doang. Sedangkan pelajaran perharinya lebih dari 3 mata pelajaran.
Setelah mumbuka pola hp, Kiki langsung membuka aplikasi JOOX. You know? Ituloh aplikasi buat dengerin musik.
Kiki pun menyumbat telinganya dengan earphone dan setalahnya Kiki langsung menelungkupkan kepalanya diatas meja dengan tas Dita yang menjadi bantal.
Dita yang sedari tadi membaca buku Fisikanya, langsung geleng-geleng kepala saat melihat tas-nya menjadi korban Kiki.
Dita kira, Kiki akan belajar mata pelajaran Fisika sebelum ulangan yang akan diadakan berlangsung. Ternyata Kiki menumpang tidur dikelas. Dita yakin, Kiki pasti sudah digubrak-gubrak bangun oleh mama-nya, sehingga ia datang lebih pagi.
Bel tanda masuk sekolah berdering seantero BINA HARAPAN. Dita pun sudah menyimpan modul Fisikanya dilaci meja. Ia tak berniat membangunkan Kiki.
Pernah suatu pagi, Kiki datang kesekolah persis seperti sekarang ini. Karna waktu itu Dita belum kenal sekali sama Kiki, ia membangunkan Kiki karna bel masuk sudah berbunyi.
Bukannya mengucap terimakasih, Kiki malah memarahi Dita. Katanya, Dita sudah mengganggu mimpinya yang sedang melakukan aksi tawuran.
Pak Roland pun datang dengan laptop dan tas yang biasa ia bawa.
Setelah Kean menyiapkan semua murid untuk berdo'a, pak Roland pun memerintahkan semua siswa untuk menaruh tasnya didepan. Guna agar tak ada yang menyontek pada buku saat ulangan berlangsung.
Pak Roland hanya bisa menghela napas saat didapatinya Kiki yang nyenyak tertidur.
PRAKK
Pak Roland menggebrak meja Kiki
"Kodok loncat" latah Kiki kaget
"Kodok loncat, kodok loncat" pak Roland mengulang latah Kiki
"Kamu mau sekolah apa mau tidur?" Tanya pak Roland galak"Eh, pak Ronald" kiki cengengesan
"Ngantuk, pak" lanjut Kiki menguap"Nama saya, Roland bukan Ronald!" Koreksi pak Roland tak terima
"Sama aja" Kiki menjawab malas
"Kerjakan soal didepan!" Suruh pak Roland
"Gak ada yang lain apa, pak?" Tanya Kiki menego
"Makannya jika bapak mengajar, perhatikan!" pak Roland menasehati
"Idih, siapa yang bilang gak ngerti?" Tanya Kiki
"Maksudnya, gak ada soal yang lebih berkelas? Ini mah kucing saya juga bisa" Kiki meremehkan"Sudah! Kerjakan saja. Jangan banyak ngomong" pak Roland mulai naik pitam
Dengan malas, Kiki melangkah maju dan mengerjakan 3 soal dipapan tulis itu.
Tak sampai 20 menit, Kiki sudah menyelesaikan soal itu dan memberikan kembali spidol yang tadi dipakainya kepada pak Roland.
Sebenarnya, pak Roland sudah tahu jika Kiki itu pandai. Pak Roland memang sengaja memberi hukuman berupa soal kepada setiap murid yang melanggar aturan atau nakal macam Kiki.
Katanya, 'lebih baik diberi hukuman mengerjakan soal dibanding berlari keliling lapangan atau mengepel toilet. Jadi, hukumannha berguna untuk masa depan' begitu katanya.
"Bener gak?" Tanya Kiki
"Yasudah, kamu boleh duduk" ucap pak Roland mempersilahkan
Bukannya melangkah kembali kekursinya, Kiki malah berjalan menuju pintu.
"Eh, kamu mau kemana? Kursi kamu ada disana" tanga pal Roland
Kiki membalikan badannya
"iya, pak. Saya tau letak kursi saya dimana" jawab Kiki
"Tapi saya maunya duduk dikantin buat sekarang ini" lanjutnya lalu berbalik badan dan melenggang pergipak Roland dan semua murid yang ada dikelas menggeleng kepala, kecuali Dita. Ia sudah sangat faham betul akan sifat Kiki sekarang.
😗
Saat Kiki sampai diambang pintu kantin, ketiga temannya sudah duduk manis disana. Dengan santainya, Kiki memasuki kantin.
"Baru datang, dia" ucap Udin yang kebetulan duduk menghadap pintu kantin
Ferro dan Tatan membalikan badannya, dan mendapati Kiki yang dadah-dadah layaknya miss indonesia.
"Hai para budak" sapa Kiki tersenyum lalu duduk disamping Udin
"Untung sayang. Kalo enggak, udah gue ajak tawuran" sahut Ferro
"Yeiy, si dableg" Tatan menggeplak kepala Ferro
"Dia mah kalo diajak tawuran malah berterimakasih" lanjutnya"Gak usah pake geplak, anjing" Ferro kesal
Tatan hanya menyengir dan mengacurngkan jari membentuk huruf 'V'
"Biasanya kalo yang ribut mulu suka jodoh kan ya?" Tanya Udin berbisik pada Kiki
Kiki mengangguk
"kalo di tipi sih, gitu" jawab Kiki bersedekap dada lalu bersandar pada kepala kursi
Kedua makhluk yang tadinya ribut, kini diam seketika mendengar ucapan Udin dan Kiki.
Ternyata walau pelan, telinga kedua spesies itu cukup tajam
"Idih, gak kuad dede sama dia mah" Ferro bergidik ngeri membayangkan jika ia jatuh cinta pada Tatan
"Kalo bahenol mah mending, lah ini? Kurus kering" Tatan juga tak mau kalah
"Eh, badan gue gak kurus kering ya!" Ujar Ferri tak terima cemoohan Tatan
"Badan gue mirip Manu Rios gini, dibilang kurus kering" lanjut Ferro menunjukan otot tangannya"Manuman kali?" Udin ikut menimpali
"DIEM LO UDIN SEDUNIA!!!" Ferro dan Tatan berbicara barengan
Sementara udin sudah angkat tangan
"Oke gue gak ikutan"
⚫⚫⚫
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF BAD GIRL
Fiksi RemajaKiki Anastasya adalah cewe berparas cantik. Namun jika kalian mengenalnya lebih jauh, bukan hanya paras cantiknya yang membuat kalian kagum. Namun juga tingkah lakunya. Siswa kelas XII IPS ini menjadi salah satu siswa yang langganan masuk ruang BK...