"aku akan menunggumu my [Y/n]-chan~"
.
"Jangan membuatku kecewa"
.
Akhirnya, aku di perbolehkan keluar. Sebelum pergi ketempat kerja aku datang ke bar waktu itu, mungkin saja ada Oda disana karena aku ingin bertanya sesuatu padanya.
Dengan perlahan aku membuka pintu bar tersebut. Syukurlah, pria berambut merah itu terdapat disana, dia sedang minum-minum bersama Ango si sahabatnya. "O-Oda-san!" Panggilku.
"Oh, [y/n]-chan. Sedang apa kau disini? Dan mengapa wajahmu terlihat pucat sekali seperti itu?" Tanyanya dengan kawatir. Tangannya menepuk-nepuk kursi di sebelahnya, mempersilahkan ku untuk duduk.
Aku menggelengkan kepalaku dan berusaha menyembunyikan rasa ketakutan ku. "Bukan apa-apa..Aku hanya ingin mencarimu karena-" Tubuhku merinding, bibirku bergetar ketakutan, kakiku melemah. Ango dan Oda menatapku dengan kagetnya karena wajahku yang memucat.
"[Y/n]-chan!" Oda menangkapku sebelum aku terjatuh ke lantai, dia mengantarku ke sofa bar yang tidak jauh dari kami. "Duduklah dan cobalah tenangkan dirimu" Oda menyuruh Ango untuk mengambilkan ku segelas air putih hangat, ia lalu menaruhnya di meja kecil sebelah sofa yang kududuki.
"O-Oda-San..A-apakah Dazai..M-memang seperti itu?" Tanyaku dengan gugup. Oda memiringkan kepalanya kesamping, bingung. "Hah? Perilaku yang mana?"
Ango perlahan duduk di sebelahku sambil menatapku dengan tajam, tangan dinginnya memegang satu sama lain sambil bergetar ketakutan, "j-jangan bilang dia mulai menyakitimu?"
Degg!
"Y-ya..sebenarnya.." Aku mulai bergetar kembali mendengar perkataan Ango. "Itu..saat aku berjalan-jalan dengannya kemarin.." Pikiranku menyuruhku untuk diam, mulutku terkunci rapat seperti tubuhku menyuruhku untuk tidak berkata soal kejadian kemarin ataupun tadi pagi ke mereka sambil membisiku 'kau akan dalam bahaya jika memberitahunya'
"[Y/n]-chan, katakan apa yang telah terjadi" tangan kananku di genggamnya dengan erat, pria berambut merah itu sepertinya sangat khawatir. "Jika benar kau mulai di lukai..
dia mulai terobsesi padamu"
Mata berwarna [E/c] miliku mulai melebar. Terobsesi? Maksudnya apa? "Terobsesi? A-apa maksudnya itu?" Aku memberinya senyuman tipis untuk menyembunyikan keteganganku saat ini. Kakiku masih bergetar dengan keras.
"M-maksudku..dia mulai menyukaimu"
"Menyukaiku?" Seorang eksekutif mafia menyukai orang sepertiku? Tanpa Kusadari pipiku memerah, ketakutanku juga tiba-tiba menghilang. Selama ini kukira dia ingin membunuh ku atau apalah. "Ahahaha..aku juga menyukainya" aku tertawa dengan lega. Semua hal menyeramkan yang telah terjadi sudah sirna dari memoriku.
"A-ano..[Y/n]-chan" mata kekuningannya menatap ku dengan tajam. "apa yang dimasud Oda itu..dia bukan hanya menyukaimu seperti lelaki yang jatuh cinta biasa, maksudnya dia saking sukanya hingga-"
Aku memotong pembicaraannya dengan riang, tanpa menyadari bahwa dia sedang ingin memberitahu ku tentang mala petaka. "Iya, iya aku tahu kok. Aku tidak pernah berpikir seorang mafia eksekutif sepertinya akan segitunya meyukaiku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yandere!Mafia Dazai x reader
Fanfic[CERITA INI SEDANG DI REMAKE DI BUKU BERBEDA] Aku bertemu seorang anggota mafia di sebuah bar, saat itu aku bekerja sebagai seorang reporter. Lalu tiba2 lelaki itu menghampiriku dan menembakku. Kita menjalani sebuah hubungan selama 2 tahun tapi lalu...