"Gadis manis, [Y/n]-chan. Tidurlah dengan tenang wahai putri cinderella ku~"
Sudah hampir sebulan. Dazai sama sekali tidak memperbolehkan ku untuk keluar. Seberapa kali pun aku membuat alasan untuk keluar, dia dapat langsung menebaknya. Saat ia pergi untuk sebuah misi dari bossnya Mori, dia akan mengunci semua jalan keluar, termasuk jendela.
Aku terjebak. Rasanya benar-benar tidak enak jika terus berdiam di dalam rumah Dazai yang terkadang terasa sepi, dan terkadang terasa menakutkan ketika dia dirumah.
Ditambah, jika dia menemukanku mondar-mandir dirumahnya, dia akan mengira aku sedang mencari rencana untuk kabur, sehingga dia akan mengunciku di kamar.
Jika waktunya makan, ia selalu datang tepat waktu untuk memberikanku makanan. Walaupun kebanyakan adalah makanan kaleng dan mie instan.
Aku merindukan teman-temanku. Bagaimana jika Boss ku akan memecatku karena tidak pernah datang akhir-akhir ini? Bagaimanakah kabar kedua orang tuaku?
Aku melamun, menatap keluar jendela. Dazai terus mengelus kepalaku dengan perlahan sambil menyanyikanku lagu tidur. Mungkin sekarang sudah jam 11 malam, aku masih tidak dapat tidur. Sepertinya aku mendapat insomnia.
"Ne, Ne! [Y/n]! Besok kau mau sarapan apa? Aku dapat menyuruh Oda untuk memasakkanmu makanan favoritmu, atau kau ingin menu biasanya? Ya..mungkin lebih baik makanan kaleng seperti biasanya, mungkin tidak sehat, tapi jauh lebih baik daripada masakan Oda! Mungkin dia memasukkan racun di makananya! Kan bakal gawat!" Dazai terus dan terus mengoceh. Entah mengapa kali ini aku merasa kesal. Aku ingin dirinya untuk diam. Tetapi aku tahu jika aku menyuruhnya seperti itu, dia akan marah lagi.
"Dazai.." Akhirnya aku memutuskan untuk mengeluarkan suara.
Aku menoleh ke arahnya, memberikannya senyuman lemas milikku. "Aku..akan tidur."
Berhasil. Dazai berhenti berbicara. Ia mengangguk lalu memberikanku senyuman balik. "Baiklah putri [Y/n]~ Selamat tidur!" Dia berdiri, berjalan keluar kamar dan mengunci pintu. Akhirnya beberapa waktu untuk diriku sendiri.
"Apa reaksimu..jika putrimu ini berubah menjadi putri tidur?"
_________________________________
Keesokkan hari, seperti biasanya Dazai mengganggui Chuuya di tempat kerjanya. Menghilang secara tiba-tiba pada waktu yang tidak tentu untu membelikanku makanan, kemudian pergi pulang. Aku memberikannya senyuman palsu seperti biasanya.
"Bagaimana perkejaannya?" Tanyaku dengan manis.
"Lumayan..ini! Menu baru! Ikan sarden untukmu!"
Aku menerima plastik penuh dengan ikan sarden kalengan tersebut. "Terima kasih.."
"Ada apa? Kau tidak menyukai sarden? Sepertinya dia membaca ekspresi wajahku lagi seperti biasanya.
"B-bukan kok! Aku sangat suka ikan sarden!" Jawabku.
"Baguslah kalau begitu! Aku akan balik lagi ya?" Dazai meningggalkan rumah untuk kedua kalinya hari ini, tentu tidak lupa untuk mengunci pintu rapat-rapat.
Beberapa menit kemudian saat aku sedang bersantai menonton tv, aku mendengar suara hempon berbunyi. Hemponku telah dirusak olehnya, jadi pasti itu milik Dazai yang tertinggal. Aku langsung mencarinya. Ternyata terjatuh dikolong sofa yang tadi kududuki. Aku meraih hempon itu lalu mengecek siapakah yang menelpon.
"Ango Sakaguchi? Oh! Aku bisa minta bantuan padanya!" Dengan cepat aku menerimanya. Ango pun langsung menjabawa.
"Hallo?"
"Ango!"
"[Y/n]-san?! Sudah lama sekali sejak aku bertemu denganmu!"
"Ah, iya..aku..sedang di-"
"Bisakah kau memberi tahu Dazai untuk menemuiku malam ini?" Ango memotong pembicaraanku.
"Dazai sedang pergi.
"Kalau begitu..maaf mengganggu, ya. Aku akan pergi sekarang karena tugas yang menumpuk."
"T-Tunggu Ango!"
PIIIIIPPP
Kedua mataku terasa basah, tanpa kusadari aku menangis. Aku memegang erat telefon Dazai di depan dadaku. "Sialan." Tangisku.
Aku lalu teringat sesuatu. Jika Dazai kembali, dia akan mengetahui bahwa aku telah menerima telefon. Dia akan marah lagi. Aku segera mencari tempat untuk menyembunyikan telefonnya. Di waktu yang bersamaan aku mendengar bel berbunyi, suara seseorang yang ku ketahui juga terdengar.
"[Y/n]-chan!~ Apakah ada telefonku di dalam sana? Sepertinya aku meninggalkannya di suatu tempat.."
KREEK
Pintu pun terbuka lebar. Aku berdiri di situ, membatu. Tidak bisa berkata-kata. Telefonnya masih kupegang. Wajahnya terlihat senang. "Itu dia! Kau menemukannya, [Y/n]-chan!" Dia merebutnya dengan kasar dari genggamaku. Manik coklatnya terbuka lebar. Senyumannya semakin melebar.
"Ango habis menelfon ya?..Dia bilang apa?~" Dazai semakin mendekat.
"T-tadi dia bilang dia ingin menemuimu malan ini.." Jawabku dengan jujur.
"Hmm..baiklah aku mempercayaimu." Dazai menaruh telefonnya di dalam saku celana. Tatapannya masih mengarah kepadaku. "[Y/n], kau tidak meminta tolong kepadanya kan?"
Tubuhku terasa bergetar kembali, "T-ti-tidak. Tentu saja tidak."
Dazai mengangkat daguku, wajahnya tampak menyeramkan.
"Aku tidak segan-segan mengubahmu menjadi seorang putri tidur jika kau terus seperti ini."
Hatiku terpecah belah. Dia yang kukira seseorang yang baik hati, ternyata hanya sebaliknya. Dia yang kukira akan menjadi pangeranku, ternyata seorang tokoh penyihir yang akan memberikanku apel beracun. Menyuapiku dengan sebuah kasih sayang palsu hingga pada akhirnya..
dia akan membunuhku.
aku cepat-cepat kabur.
------------------------------------
WAAHH MAAF BANGET UDAH LAMA BANGET AUTHOR NGGAK UPDATE ;A; Akhir-akhir ini Author kehilangan inspirasi buat ngelanjutin ceritanya ;-; Maaf jika chapter kali ini terlalu pendek atau tidak nyambung. Author sedang berusaha untuk mengumpulkan ide-ide dulu Author agar dapat menlajutkan fanfic ini sampai tamat :')) Semoga menimati! Oh, iya. Jika bisa, tolong di cek cerita baru author yang berjudul "All Universe Combined" (Hetalia fantasy fanfiction). Tenang masih dalam bahasa Indonesia kok! Author akan sangat menghargai votenya kawan-kawan dan akan menumbuhkan motivasi Author untuk lanjut menulis cerita. Jadi mohon di periksa//janganmaksawoi.
Jangan lupa vote dan komentarnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Yandere!Mafia Dazai x reader
Fanfic[CERITA INI SEDANG DI REMAKE DI BUKU BERBEDA] Aku bertemu seorang anggota mafia di sebuah bar, saat itu aku bekerja sebagai seorang reporter. Lalu tiba2 lelaki itu menghampiriku dan menembakku. Kita menjalani sebuah hubungan selama 2 tahun tapi lalu...