work

129 6 0
                                    

Hari ini gue bawa mobil sendiri. Ya karena pulang sekolah gue harus ke kantor bang Halik. Udah 2 hari gue gK ke makam aa Al. Nanti pulang kantor atau besok deh aku ke makamnya Aa.

Sekarang gue lagi otw kantor.

Sampai sana. Gue langsung ke petugas depan. Apa ya namanya gue lupa. Hahaha.
Dan sepertinya karyawan baru  awas saja kalau gak sopan lagi.

"Maaf mbak. Pak Haliknya ada tidak ?"tanya gue. Dan mBk2 ini liat dan mandang gue.
Gue liat karywan baru ini tersenyum.
"Ada dek. Udah buat janji dengan beliau ?"tanyaknya.
"Saya di telfon pak Halik untuk kesini. Tapi saya belum ngabari beliau kalau saya akan datang sekarang"jawab gue.
Gue liat beberapa karyawan liatin gue. Mereka sepertiny masih was was. Mungkin masih trauma.
"Tunggu sebentar dek ya. Say hubungi beliau dulu. Soalnya tadi masih ada tamu dari Singapur. Maaf nama adek siapa?"tanya karyawan itu.
"Prilly kak"jawab gue. Sebenarnya gue bingung ama nih mulut. Tadi mbak skrng berubah kak.
Gue liat karyawan itu menelfon.

"Dek. Silahkan langsung masuk. Maaf saya tidak tau kalau adek ini anak dari perusahaan ini sekaligus tunangannya pak Halik"jawabnya
Kalau karyawan ini baru cocok. Sebelum dia tau siapa gue. Sikapnya udah sopan.
"Nyantai ajha kak. Sorry ganggu. Da kakak"jawan gue dan tersenyum.
Disaat gue mau melangkah. Tiba2 ada kak Nayla di depan gue.
Ya dia karyawan disini.
"Bu Prilly?"katanya.
Gue kadang heran ama kak Nay. Gue deket  sama dia.  Tapi tetep saja panggil bu. Dikira tua gue.
"Kak Nay ah. Jangan panggil ibu dong. Liat nih masih seragam putih abu2 nih. Masih unyu2 gini. Yaudah ah. Aku ke ruangan pak Halik dulu"
Gue liat kak Nay ketawa liat muka gue yg cemberut.
"Iya deh. Hati2 bu boz"kata kak Nay .
Gue gak jawab . Cuma ngalihin pandangan gue .

Sampai di depan ruangan. Gue ketok dulu dan disuruh masuk.

"Prilly. Ayo duduk disini"kata bang Halik.
Gue tersenyum ke semuanya. Dan disitu ada om Syarief. Alamat nih gue. Ketauan boong ke Ali nih.

"Ini Prilly adek saya. Mungkin kalau karywan disini taunya dia adalah tunangan saya"
"Jadi ini yang namanya Prilly anak dari pak Rizal. Cantik ya"
Gue cuma senyum. Yg muji itu om om. Ah
"Iya saya Prilly Amora Gomes. Anak dari pak Rizal dan adek dari bapak Halik"kata gue diikuti senyum maut gue
Setelah itu bang Halik ngenalin ke semuanya. Ya lebih tepatnya mereka memperkenalkan diri.
"Saya pak Gunawan. Saya direkrut perusahaan dan pertama kali  bergabung di proyek ini"
"Saya Randy. Ya saya masih seumuran sama pak Halik. Saya dan pak Halik pernah kerja sama di LA dan saya perwakilan proyek ini yg di Singapura."
Ya gue liat dia masih muda. Bisa dibilang pengusaha muda lha.
"Saya pak Syarief. Ya mungkin anda sudah mengenal saya"kata om Syarief. Gue cuma senyum.

Ya akhirnya kamj berdiskusi tentNg point2 masalah pembangunan proyek di singapur ini.  Ya meski gue maasih SMA. tpi gue mulai paham lha. Ya hampir satu jam lebih kami berdiskusi.

"Saya tidak menyangka. Anda yg masih SMA tapi memiliki ide2 yang sangat brilian. Kami saja sepertinya kalah"kata Randy.sepertinya modus nih.
"Hmm. Anda terlalu berlebihan"kata gue.
"Pak Halik dan semuanya. Saya permisi dulu. Karena ada urusan sekolah yang harus saya selesaikan"kata gue. Ya jujur gue capex. Pulang sekolah gue Cpex. Pulang sekolah gue langsung ke kantorn untungnya gue udah shalat di sekolah.
"Bagaimana kalau saya antar. Ya ini awal dari kerja sama kita. Apa lagi meetingnya sudah selesai. Kita bisa lunch"kata Randy. Mau apa nih anak.
"Maaf. Bukannya saya menolak. Tapi saya bawa mobil sendiri. Maaf saya duluan"kata gue dan tersenyum.
"Yaudah pak Halik. Kalau sudah selesai. Saya juga pamit pulang"kata om Syarief

"Baiklah pak"kata bang Halik.
Ya akhirnya gue dan om Syarief keluar ruangan. Ya yg lain masih didalam. Ya disitu juga ada Kaia.

"Om. Gimana kalau kita makan siang bareng?"tanya gue. Y gue laper.
"Bukannya kamu ada urusan sekolah ibu Prilly?"tanya om Syarief
"Om apaan sih. Kok panggil ibu. Kan udah diluat meeting"kata gue.
"Om cuma canda. Yaudah ayox. Om juga laper sih"

Ya akhirnya kami otwwww.....

Ali.Pov.

Prilly kemana ya. Dia gak ada kabar. Apa dia pdkt ama orng yg dri Singapur itu. Ah..

Gue telfon Kaia gK enK...

Gue milih tidurrr .

Jam 7 habis isyak gue ke ruang tamu.disitu sudah ada papa mama dan juga Kaia.
Gue pengen nanya Prilly tapi gmN ya.
Nyampex ruang tamu. Gue megang hp gak jelas.

"Pa. Yang namanya Randy itu anak dari pemilikik perusahaan di Singapur apa gimana sih pa?"tanya Kaia
"Sepertinya iya. Ma. Maaf ya tadi papa lunch sama bidadari yg cantik dan pintar lagi"
Gue dengernya kagett. Dan Mama Senyum doang dan.
"Kalau lunch sama bidadari yg tadi gpp deh pa"
Gue bingung
"Papa selingkuh,"kata gue. Yg langsung dpt timpukan dari Kaia.
"Enak saja. Papa setia tau. Maksut papa itu mantan pacar lo"kata Kaia.
"Prilly ? Kok gak bilang sih pa. Tapi. Bukannya Prilly ada urusan ya?"tanya gue.
"Iya Prilly. Prilly yg ngajak papa lunch. Oea Li. Kayaknya kamu harus perjuangin Prilly lebih dri sekarang  karena sepertinyA ada saingan baru"kata papa
"Max ?"tanya gue
"Randy. Pengusaha dari SingaPura. Dia masih muda dan dia keturunan Indonesia Singapur"kata papa.
Saingan sama Max saja udah kayak gini. Skrng mLah saingan ama pengusaha . Tapi gue harus semangat.
"Hati Prilly sulit ditaklukkan pa. Tenang saja"kata gue

Duarrrrrr... Cemburu Itu Berat (Ali Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang