Chapter 3

70 12 15
                                    

Baru beberapa menit dari kedatanganku ke kampus, langit kembali mengubah warnanya menjadi abu gelap, Guntur kembali mengeluarkan suaranya dan rintihan hujan satu persatu mulai turun. Udara juga mulai terasa lebih dingin.

Aku mendongak menatap langit. Petir menyambar cepat kilat dan menggelegar, hingga membuatku seketika terkejut. Rintihan hujan juga mulai memasuki lorong gedung yang sebenarnya sudah dilindungi oleh atap. Aku harus bergegas menuju kelasku, kalau tidak, rintihan hujan ini akan menerpa sekujur tubuhku. Aku menarik napas dan mulai berlari melewati lorong-lorong yang akan membawaku ke kelas.

" Oh iya, buku ini belum ku masukkan ke dalam tas "Aku menepuk jidat, tidak sadar kalau buku kunoku itu belum kumasukkan ke dalam tas setelah Nia menjatuhkannya tadi. Tanpa berpikir dua kali, buku kunoku itu langsung cepat kumasukkan ke dalam tas sebelum kejadian sebelumnya terulang kembali.

Belum sempat kumasukkan bukuku itu, tiga orang wanita dari arah berlawanan sengaja menabrakku hingga membuatku terjatuh dan buku kunoku tergeletak di lantai yang basah akibat hujan.

" Opps.... sorry !! Aku sengaja... "Wanita itu menutup mulutnya seakan-akan ia bersalah dan kedua temannya tepat dibelakangnya spontan menertawaiku. Aku mengabaikannya, sorot mataku lebih kufokuskan ke buku kunoku yang terjatuh, dan langsung cekat mengambilnya kembali. Namun, salah satu mereka menahan bukuku dengan kakinya.

Huh...rasanya ingin sekali memukul ketiga wanita itu. Tiap hari hanya merekalah yang menjadi masalah hidupku, Luna, Flo dan ketua mereka, Angel. Entah rasa apa yang mereka rasakan saat bertemu denganku, bawaanya selalu saja ingin menggangguku, mengolok dan menghinaku. Padahal, seumur hidupku, tidak pernah merasa melakukan hal yang dapat merugikan mereka. Apalagi si Angel, setiap bertemu denganku, suasana langsung berubah menjadi ruang penyiksaan, ada saja kelakuannya yang hampir membuatku celaka.

" Heh...buku apa ini ? kumuh !! jorok !! ewh...menjijikkan ! "Angel mengambil bukuku dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya, lalu melemparkannya hingga membuatku sulit mengambilnya.Aku mengabaikannya lagi, berdiri dan langsung cepat mengambil bukuku. Baru saja aku mengambil buku yang barusan dilempar oleh Angel, lagi-lagi ia berbuat ulah, ia menggelegah isi tasku hingga semua barangku terjatuh semua.

" Oppss... sorry ! maafkan aku yang nggak merasa tidak sengaja ! "Ucapnya cempreng, diikuti gelak tawa hinaan dari kedua temannya yang berdiri dibelakangnya. Hufftt....apa sih mau mereka sebenarnya, apa mereka tidak puas membuatku terjatuh dan membuat buku kunoku sebagian basah akibat terkena lantai yang basah.

Aku menggeram sebal, memaksa tanganku untuk mengutip semua barangku yang tergeletak dilantai. Sesaat aku sedang membereskan barang-barangku, wanita jalang itu mendekati telingaku dan berbisik Loser !!!

Berani sekali dia mengatakan hal itu kepadaku, andai saja dia bukan anak komite kampus, dari dulu sudah kupanggang dia sampai hangus. Gaya lagak sengaknya itu, sudah membuat hatiku terasa panas bagai api yang membara. Bukan hanya diriku saja, bahkan seluruh mahasiswa dikampus ini juga jengkel terhadap ketiga wanita jalang ini.

" Come on girls !! tinggalkan wanita kampungan ini !! "Angel memimpin kedua temannya dan meninggalkanku tanpa rasa bersalah. Aku menatap tajam mereka, dengan perasaan marah, jengkel, sebal semua campur aduk. Tapi kalau hanya menatap saja tidak akan merubah apa-apa, hanya buang-buang waktuku saja, lebih baik aku bergegas menuju kelasku.

***

Huff... cukup pagi yang membekas, membekas dengan bekas-bekas yang sangat buruk bagiku. Ditabrak seseorang plus orang itu adalah Angel, manusia paling menyeramkan dalam hidupku. Tidak salah kalau aku memberikan penghargaan pagi ini adalah pagi paling horror dalam hidupku.

The Secret World Of AGARTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang