Chapter 4

64 11 1
                                    

  Saat ini prof. John menerangkan tentang pengaruh magma pada system tubuh manusia, awal-awal ia menerangkan aku memperhatikannya, tapi entah mengapa setelah prof.Jhon mengatakan kalimat didalam perut bumi, aku mengingat dunia Agartha lagi.

Aku merenung dan hanya menatap kosong prof. Jhon yang sedang menjelaskan aktivitas magma dengan proyektor. Sejenak kuberpikir, Apa dunia Agartha benar-benar ada ?, kalaupun iya, lalu ilmu apa yang sedang kupelajari ini, apa hanya hoax belaka ? dan alat-alat canggih itu, seperti portal, tabung terbang, kereta api secepat cahaya dan teknologi canggih lainnya, apa semua itu nyata ?

Aku selalu memikirkan dunia Agartha itu hingga bel yang menandakan waktu belajar usai berbunyi. Entah mengapa akhir-akhir ini aku selalu memikirkan dunia yang berada diperut bumi itu, aku juga merasa kalau dunia itu benar-benar nyata.

Prof.Jhon berpamit keluar dan berpesan kepada kami agar skripsi kami cepat-cepat diselesaikan, seluruh mahasiswa menyaut mengerti termasuk diriku. Aku bergegas memebereskan buku dan memasukkannya kedalam tasku. Seluruh ruangan sudah hampir kosong, hanya menyisakan mahasiswa yang sedang membersihkan ruangan kelas.

Belum sempat kukeluar kelas, kesekian kalinya bel bordering keras, namun, bunyi bel kali ini berbeda, aku tau dan hafal bunyi bel ini, pasti bel ini menyuruh seluruh mahasiswa untuk berkumpul di aula kampus. Biasanya ada pengumuman penting atau nasehat bermotivasi dari pihak kampus. Aku yang langsung mengetahuinya bergegas cekat menuju Aula.

Setiba di anak tangga, aku menjumpai Nia yang berada tepat di bawah anak tangga, aku yakin ia sedang menungguku.

" Eh Nia !!! "aku memukul pelan bahu Nia.

" Eh...Em, kamu tau tidak ? tentang informasi libur musim panas itu ? "ia langsung menembak cepat pertanyaan kepadaku, padahal menoleh untuk memastikan diriku saja tidak, sepertinya dia sudah tau kalau aku yang memukul bahunya.

" Kalau tentang libur musim panas seminggu lagi mah aku sudah tau Nia ! "jawabku sombong.

" Bukan itu infonya !!! infonya itu, camping yang dilaksakan rutin setiap musim panas, untuk tahun ini ditiadakan ! "jawabnya panik.

" What ?!! "aku merespon histeris, mencoba menatap kedua mata Nia, memastikan ucapannya jujur atau tidak. Dan dari tatapannya, aku juga merasa dia cukup serius. Berita ini sangat buruk, sangat sangat buruk. Memang kami terlihat aneh, yang seharusnya senang gak ketulungan, kami justru murung kecewa. Alasannya, saat libur musim panas tiba, yang harusnya berlibur ke pantai menikmati panasnya matahari atau ketempat wisata lainnya, aku dan Nia hanya membusuk dikandang.

Alasan Nia, ayahnya yang bekerja sebagai dokter yang harus bekerja fullday setiap hari, membuat dirinya tidak bisa berlibur musim panas bersama keluarga, ditambah lagi ibu Nia yang sudah meninggal lima tahun yang lalu, jadi selama libur musim panas, Nia hanya seorang diri dirumahnya. Kemudian alasanku, Ayahku yang bekerja dikantor berita, setiap hari ia harus bekerja untuk berita terbaru ditelevisi, membuat dirinya tidak ada waktu untuk berlibur suka ria bersama keluarganya. dan mama, kalau berlibur dengan mama, paling-paling aku diajak ke arisan, hal yang paling membosankan dalam hidupku, lebih baik aku membeku didalam rumah, daripada menjadi orang planga-plongo di acara arisan mama.

" Emang kenapa ditiadakan Nia ? "tanyaku maksa.- " Pihak kampus sekarang ini sedang menyelidiki kasus yang menimpa Angel waktu itu, jadi, karena semua pihak sedang sibuk dengan urusan itu, yaa camping nya dilburkan ! "Nia terlihat murung dan kecewa, tampak dari wajahnya yang setiap hari kulihat dia tersenyum, namun sekarang yang terlihat hanya wajah datar seperti papan.- " Lhoo...hanya hal seperti itupun dibesar besarkan ? "aku berseru bingung, sulit mempercayai hal yang barusan dikatakan Nia.- " Yah, namanya juga anak komite kampus ! "Nia bercetus jengkel.

The Secret World Of AGARTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang