Perpustakaan Milik Pak Billy adalah perpustakaan tertua dan terlengkap di kota kami. Perpustakaan itu sudah berusia sekitar 40 tahun. Pak Billy mendirikan perpustakaan tersebut sejak berusia 20 tahun, diawali dari kecintaannya pada buku dan membaca. Koleksi buku Pak Billy sangat beragam, mulai buku dongeng dan petualangan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pak Billy sudah cukup tua untuk mengelola perpustakaan tersebut. Pak Billy hanya memiliki seorang asisten yang membantunya. Itupun hanya asisten untuk bersih-bersih dan merawat buku saja. Sementara dua anak lelaki Pak Billy yang diharapkan dapat mengambil alih perpustakaan memilih untuk bekerja di kota lain. Pak Billy merasa perlu menambah asisten di perpustakaan. Ia tidak ingin perpustakan ini sampai tutup.
Akhirnya Pak Billy memutuskan untuk membuka lowongan kerja untuk asisten di perpustakaannya. Tidak main-main, Pak Billy menawarkan gaji yang cukup tinggi. Ia menginginkan seorang anak muda yang cakap yang bisa membantunya memberikan semangat baru di perpustakaan.
Berita mengenai lowongan kerja di perpustakaan Pak Billy tersebar luas di kalangan penduduk kota. Pemuda-pemudi di kota kami tertarik mendaftar, tergiur pada gaji yang ditawarkan.
Pak Billy sendiri yang akan menyeleksi para pelamar. Tentu ada syarat yang harus dipenuhi pelamar, yaitu pekerja keras dan jujur. Selain itu ada satu syarat lagi yang Pak Billy inginkan dari pelamar, tetapi Pak Billy tidak menyebutkannya.
Akhirnya setelah menyeleksi beberapa surat lamaran, Pak Billy menentukan tiga orang pemuda yang dianggap paling baik. Mereka adalah Tom, Reno, dan Nil. Ketiga pemuda itu adalah pemuda yang cakap dan pintar. Pak Billy memanggil ketiga pemuda tersebut untuk diwawancarai.
Tom adalah pelamar pertama, ia datang di pagi hari.
"Silahkan duduk, Tom." sahut Pak Billy ramah sambil menjabat tangan Tom.
Mereka berbincang-bincang santai, Pak Billy menanyakan beberapa pertanyaan kepada Tom, seperti apa kesibukan saat ini, mengapa ingin bekerja di perpustakaan Pak Billy, dan pengalaman bekerja sebelumnya. Di tengah-tengah percakapan, Pak Billy pamit masuk ke dalam, hendak menghidangkan teh dan biskuit.
"Silahkan melihat-lihat perpustakaan, Nak. Sambil menunggu saya kembali."
Tom mengangguk. Ia melihat ke sekeliling perpustakaan sekilas lalu mengeluarkan handphonenya. Ia pun asyik menatap layar handphonenya sambil menggeser-geser ujung jarinya di layar. Sampai Pak Billy kembali. Mereka kembali berbincang sebentar sambil minum teh. Akhirnya Pak Billy berkata bahwa ia akan mengabari Tom jika ia diterima bekerja di perpustakaannya.
Reno datang di siang hari. Ia mendapat pertanyaan yang kurang lebih sama dengan yang didapat Tom. Pak Billy pun pamit sebentar untuk menyiapkan kudapan dan mempersilahkan Reno melihat koleksi buku perpustakaannya. Hampir sama dengan Tom, setelah Pak Billy pergi, hal pertama yang dilakukannya adalah mengecek handphonenya dan menunggu Pak Billy sambil menatap layar benda canggih itu. Di akhir sesi wawancara Pak Billy mengatakan hal yang sama, ia akan mengabari Reno jika ia diterima.
Nil adalah pemuda yang terakhir diwawancarai hari itu, ia datang di sore hari. Pak Billy bertanya hal-hal yang sama pada Nil sampai ia pamit untuk menyiapkan kudapan sore dan mempersilahkan Nil melihat sekeliling perpustakaan. Nil beranjak dari kursinya dan mulai meneliti rak-rak yang penuh dengan koleksi buku. Menyisiri satu rak ke rak lain, mulai dari novel, komik, ensiklopedia, sampai buku pengetahuan. Sesekali Nil berhenti dan mengambil satu buku yang menarik dan membacanya sekilas. Begitu terus sampai Pak Billy kembali ke ruangan sambil membawa nampan teh dan biskuit.
"Menemukan sesuatu yang menarik, Nil?" kata Pak Billy.
"Ah iya Pak, beberapa buku koleksi perpusatakaan ini menarik untuk dipinjam." jawab Nil dengan mata berbinar.
"Kamu bisa membaca dan meminjamnya kapan saja kamu mau."
"Benarkah?"
"Tentu Nil. Mulai besok kamu bisa bekerja di sini. Saya sangat senang jika kamu bergabung mengurus perpustakaan tua ini."
Nil hampir melonjak kegirangan. Ia tidak percaya ia yang mendapatkan kesempatan itu. Ia meminjam tiga buah buku yang sudah diincarnya sejak tadi sebelum kembali ke rumah. Besok ia siap bekerja.
Pak Billy memang sengaja pamit keluar ruangan untuk mengamati tingkah laku pemuda-pemuda itu dari balik kaca tembus pandang di ruangan perpustakaannya. Ia hanya ingin tahu apakah ada pemuda yang memenuhi persyaratan yang tidak disebutkannya. Tentu kamu tahu kan apa syarat tersebut? Ya, betul. Pak Billy menginginkan seseorang yang tidak hanya pekerja keras dan jujur, tetapi juga yang mencintai buku-buku seperti dirinya. Sangat jarang menemukan pemuda dengan karakter seperti itu karena saat ini anak muda lebih tertarik pada handphone canggih daripada buku. Bagaimana dengan kamu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen Anak
Historia CortaKumpulan cerita dari dunia anak yang ceria, berupa cerita pendek, dongeng, cerita misteri, fabel, dan lain-lain.