RFIL 3

76 6 0
                                    

Kian hari, aku menjadi fans setia akun tumblr-nya, sekata demi sekata rangkai nasihat yang terposting bagai siraman cinta, yang menyejukan hatiku yang kering akan tawa.
Dia, sosok itu makin membuat jiwa mendayu-dayu. "Love U Mom, moga aku jadi bidadari dunia akhiratmu", itulah tulisannya yang memberi isyarat, dia begitu mencintai keluarganya. Maka teringat petuah ayahandaku, "Carilah istri yang mencintai keluarganya, sebab kau akan dicintainya"
Sejenak aku terus berfikir, apakah aku harus segera meminangnya?, atau menunggu sampai ia lulus kuliah?. Ada kutipan yang mendebarkan hatiku, "Cinta itu soal keberanian dan pengorbanan,meminangnya sedari awal adalah keberanian, sedang melepaskannya sampai tiba waktu yang tepat adalah pengorbanan"
Entahlah, aku harus memilih yang mana. Tapi ada sedikit rasa kurang PeDe dalam diriku. Dia akan menjadi seorang sarjana, sedang aku hanya lulusan SMA. Dia begitu sholihah sedang diriku, oh tidak, amat jauh dari gelar lelaki sholeh. Keluarganya adalah keluarga terhormat lagi kaya, sedang aku?.
Pikiran ini salah atau tidak aku tak tahu, yang pasti saat ini aku tak PeDe tuk meminangnya.
Mungkin, mungkin sejenak aku harus mencoba, minimal selevel dari akhawat itu, aku tak mau datang kerumahnya lalu menjadi dagelan tawa keluarganya, "Hehe, Lelaki kaya kamu mau minang putri kami?."
Astaghfirullah, ini pikiran yang salah. Aku tahu mereka keluarga islami yang terdidik.
Rabbi, I'am Falling in Love
Berilah hamba keberanian untuk meminang cinta-Nya, meski ia tak sekufu denganku, tapi ikhtiar ini akan terus terlangkah agar menjadi pribadi yang
lebih baik.
Duhai, tunggu aku di rumahmu. "Bisik hati dengan lembut". "Ana menunggumu akhi", hehe.... itu bukan jawabannya, itu hanya doaku semoga ia berkata seperti itu.

Rabbi Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang