Pekan liburan kenaikan kelas datang, masa dimana para anggota OSIS dan ekstrakurikuler lainnya sibuk di sekolah. Mereka tengah sibuk mempersiapkan acara untuk para siswa baru. Mulai dari kegiatan MOS yang dijalankan oleh OSIS dan kegiatan demo ekstrakurikuler.
Kini aku duduk di kelas 11. Tepatnya 11 IPA 1. Mengapa aku memilih masuk IPA? Jawabannya simple, karena aku tak menyukai IPS yang katanya siswanya kejam dan nakal. Gadis-gadis juga menyebar. Aku dan Ratna berada di 11 IPA 1, sedangkan Nanda, Dewi, Nita, dan Fara ada di IPA 2, bagaimana dengan Tasya? Dia melancong menghuni kelas 11 IPS 1. Bukan karena dia termasuk siswa kejam, mungkin karena nilai hasil psikotesnya menunjukkan dia lebih cocok di bidang IPS dan hasilnya dia harus mendiami kelas itu.
Berbeda dari para gadis lainnya, aku adalah anggota paling rajin mengikuti organisasi di sekolah. Bagiku berorganisasi itu sangat menyenangkan. Selain dapat banyak pengalaman, kita juga bisa memperoleh banyak teman di sana. Hampir beberapa organisasi aku ikuti. Mulai dari OSIS, ekstra jurnalistik, pramuka, hingga club bahasa Jepang. Tentu saja pekan liburan kali ini menjadi liburan tersibuk bagiku.
Fara, teman sebangkuku di 10b dulu, kini juga ikut terjun berorganisasi denganku. Aku yang membujuknya. Karena menurutku sifat penakut dan parno yang dimiliki Fara bisa hilang dengan dia berorganisasi. Bedanya, Fara hanya mengikuti OSIS saja.
Siang ini rapat persiapan acara MOS di adakan. Aku menjabat sebagai sekretaris umum OSIS SMA 4 Kota Surabaya. Dalam rapat itu dihadiri 25 anggota dari kelas lain. Dengan di pimpin ketua OSIS baru yang juga seangkatan denganku, rapat berjalan dengan lancar.
Hari demi hari berlalu, semua panitia MOS tengah sibuk mempersiapkan peralatan beserta kesiapan acara, tentu saja aku yang ikut banyak organisasi juga membagi waktuku untuk organisasi lainnya. Dalam ekstra jurnalistik aku menjabat sebagai bendahara umum, sedangkan pada ekstra pramuka aku juga menjabat sebagai sekretaris, dan pada club bahasa Jepang aku menjabat sebagai koordinator bakat minat.
Sore itu aku tengah rapat persiapan demo ekstra jurnalistik. Aku dan beberapa anggota lainnya berkumpul di laboratorium komputer sekolah untuk membahas brosur yang akan dibagikan nanti kepada siswa baru. Selang beberapa menit rapat berlangsung, tiba-tiba handphone ku bergetar, sengaja aku silent agar tak mengganggu jalannya rapat.
Terlihat pada layar ponselku
Dewi memanggil..
karena tak mau mengganggu jalannya rapat aku mereject panggilan Dewi lalu aku message dia.Aku masih rapat Dew, nanti tak telfon balik kalau udah selesai.
Begitu selesai mengirim pesan pada Dewi aku pun melanjutkan mengikuti jalannya rapat.
Beberapa menit berlalu, rapat telah selesai. Aku menyempatkan diri keluar laboratorium untuk kembali menghubungi Dewi.
'Hallo, ada apa Dew?' tanyaku
'Heeee ini aku Nanda.' Sahutnya.
'Loh ibuk, haha ada apa kok tadi telfon?' tambahku seolah tak punya dosa.
'Ada apa? Yaampun, cat women nya gadis-gadis sekarang udah lupa yaa sama kita?'
'Apaan cat woman? Haha.' Jawabku sambil tertawa kecil.
Sepertinya ini akibat aku terlalu sibuk di organisasi hingga tak pernah nimbrung lagi bersama gadis-gadis. Apalagi di tengah liburan begini.'Pe, kamu itu udah kayak super woman aja tau nggak sih? lebih tepatnya karena kamu pesek jadi kita sebut cat woman. Hahahah' seru Nanda seolah menyindir.
'Aduh ibuk bisa aja, maafin aku yaa kawan-kawan, bukannya aku nggak mau kumpul lagi, tapi sekarang emang lagi sibuk-sibuknya ini.' Ujarku sedikit menjelaskan, berharap para gadis bisa mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
11 Love Stories
RomanceDia mengajariku tentang 11 rasa cinta yang berbeda. Tentang cinta tanpa syarat. Tentang cinta tanpa perlu berbalas, dan tak perlu pamrih. Dia selalu mengatakan, bahwa dia sangat menyayangiku. Tapi Dia tidak pernah bertanya, apakah aku menyayanginya...