Satu

1.4K 84 5
                                    

"Sudah ku bilang kan Chan, aku tidak mau. Kenapa masih memaksa ku?"

Baekhyun bersungut-sungut setelah tadi berkata ketus kepada Chanyeol. Park Chanyeol namanya. Namja berdarah China Korea itu hanya memperhatikan wajah Baekhyun.

"Aku pikir, kau akan mau bila aku mengajakmu datang ke pesta itu," ucap Chanyeol susah payah, seolah mengulangi perkataannya lagi. Dia tentu saja berharap namja di depannya mau memenuhi ajakannya. Namja berkulit putih khas Korea, dengan mata sipit itu mulai memperlihatkan wajah juteknya.

"Chan, aku tidak bisa. Lebih baik kau mengajak orang lain saja untuk menemanimu datang ke pesta itu," Lanjut Baekhyun tanpa merasa bersalah sedikit pun.

"Oh iya..." Baekhyun kembali berseru, seolah mengingat sesuatu.

"Bagaimana bila kau ajak saja Yoona." Baekhyun berusaha memberi usul.

"Yeoja itu sepertinya lebih cocok pergi dengamu," Baekhyun melanjutkan dengan nada riang khas nya. Chanyeol sungguh tidak menduga. Baekhyun malah menyarankan nya pergi dengan Yoona, yeoja kelas 2b yang dikenal akan kepintarannya. Beberapa kali Chanyeol memang terlihat selalu jalan dengan yeoja itu. Hal itu semata-mata karena Chanyeol terlibat organisasi di sekolah mereka, SMA Ma Sung. Barangkali Baekhyun menyangka, Chanyeol memiliki perasaan khusus pada Yoona, padahal sama sekali tidak.

"Yasudah kalau memang tidak ingin pergi denganku, gomawo" putus Chanyeol akhirnya dengan wajah kehilangan cahaya. Sebenarnya dia benar-benar berharap Baekhyun mau datang ke pesta ulang tahun sepupunya, Hyung Park Yesung. Beberapa hari lalu pun dia telah mengatakan hal ini pada Baekhyun. Sayangnya, hingga detik ini, penolakan mentah-mentah dari Baekhyun yang ia dapatkan. Bahkan, Baekhyun pun terkesan menghindar darinya. Chanyeol pun berfikir, sudah nasibnya barangkali seperti ini.

"Aku pergi dulu," pamit Baekhyun.

"Alu mau pulang sekarang, hari telah hampir siang." Kembali Bakehyun berkata sambil membetulkan tas oversize nya. Dengan lincah, dia pun melanjutkan langkahnya yang tadi sempat terhenti karena Chanyeol. Kini, kaki Baekhyun telah berpijak di pelataran parkir sekolahnya. Sepanjang perjalanan dari koridor menuju parkiran, hati Baekhyun menggerutu tak jelas. Rasa kesal karena Chanyeol masih menggumpal di dalam dadanya.

"Kenapa Chanyeol selalu menggangguku!!" Baekhyun berkata sebal di lubuk hatinya. Dia tak habis pikir. Namja itu selalu berusaha mendekatinya dimana pun ia berad. Bahkan, yang membuat Baekhyun sedikit shock, sekarang malah terendus kabar di seantero sekolah Ma Sung bahwa Park Chanyeol menyukainya.

"Kenapa harus aku yang ia ajak ke pesta itu. Apa Chanyeol tidak tahu kalau aku sudah punya pacar?" Hati kecil Baekhyun kembali berseru. Bagaimanapun, dia telah menjadi milik Oh Sehun, namja pintar kelas 2F.

Saat ini Baekhyun telah menemui dua sahabat karibnya di parkiran sekolah.

"Waeyo? lama sekali" kesal Kyungsoo menatap lurus ke arah Baekhyun.

"Kau kemana saja Baek?" Luhan, namja berponi pagar itu menimpali perkataan Luhan.

"Mianhamnida, tadi ada urusan sedikit. Ayo cepat kita masuk ke mobil!" Perintah Baekhyun. Dia pun telah membuka pintu mobil depan diikuti dengan gerakan dua sahabatnya yang duluan masuk ke dalam mobil.

Baekhyun termasuk siswa kaya di SMA Ma Sung. Appa-nya adalah direktur perusahaan garment terkenal di Korea. Sementara eomma-nya adalah pengusaha sukses. Jadi, tak heran bila kemana-mana dia selalu membawa mobil mewah. Selain itu, dia pun mempunyai pelayan yang di tugaskan untuk menemaninya ke mana-mana. Shin namanya. Kebetulan hati ini pelayan Shinada urusan. Jadi, Baekhyun dengan bebas bisa membawa mobilnya sendiri.

HOPE [ChanBaek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang