Dengan langkah sempoyongan, Baekhyun terlihat tertawa-tawa bahagia. Dia meracau tak jelas. Luhan dan Kyungsoo berusaha memapahnya sekuat tenaga.
"Kau mabuk Baek, kau mijum banyak sekali tadi," sesal Luhan yang terus mengamati Baekhyun yang masih menggumam tak jelas.
"Hyung, kita akan pulang kan?" Tanya Kyungsoo kepada Luhan.
Luhan menatap arlojinya, telah pukul sebelas malam.
"Nde, kita pulang, ini kunci mobil Baekhyun, cepat kau bawa kemari," tukas Luhan yang terus memapah Baekhyun yang kesadarannya di ambang batas. Kyungsoo menerima kunci mobil yang di ulurkan Luhan. Kemudian, entah sedang bingung atau memikirkan malam yang kini mulai larut, Luhan tiba-tiba melepaskan tubuh Baekhyun dari dekapannya. Baekhyun pun berjalan tanpa pengawasan, sambil mengoceh tak jelas. Langkah Baekhyun masuk ke badan jalan, dan......
'Tinnnnnnn"
Suara klakson sebuah mobil sport silver terdengar sangat jelas di telinga Luhan. Mobil mewah yang di kemudikan seseorang itu menabrak keras tubuh Baekhyun hingga terpental beberapa meter. Luhan seakan tersadar dari lamunannya.
"BAEKHYUN!" Serunya, sambil melangkah cepat ke arah Baekhyun. Kyungsoo yang hendak mengambil mobil di parkiran night club menoleh karena peristiwa yang mengagetkan itu.
Sang pengemudi, seorang laki-laki telah keluar dari mobilnya dan mendekati tubuh Baekhyun yang tergeletak tak sadarkan diri. Bebarapa orang yang lewat di jalan itu datang berkerumun, termasuk beberpa pengunjung yang sedang berada di deapn night club itu.
"Baek, Baekhyun!" Luhan menyebut-nyebut nama Baekhyun dengan perasaan cemas. Dia pun menepuk-nepuk pipi Baekhyun. Tapi, namja cantik itu telah kehilangan kesadarannya. Cairan kental berwarna merah mulai menetes dari pelipisnya.
"Hyung, sebaiknya kita cepat membawa Baekhyun ke rumah sakit." Kata Kyungsoo sambil menatap Baekhyun dengan perasaan cemas.
Tanpa membuang banyak waktu lagi, dibantu oleh beberapa orang, kedua sahabat itu cepat-cepat melarikan Baekhyun ke rumah sakit yang berada di daerah itu.
.
.
.Di depan ruang ICU di sebuah rumah sakit terkenal di Korea itu, Luhan dan Kyungsoo hanya duduk dengan lemas di kursi ruang tunggu. Tubuh keduanya membeku. Sepi dan keheningan mulai merayap.
Terus terang saja, keduanya tak tahu harus berbuat apa. Kejadian ini terjadi begitu cepat.
"Malam yang naas"
Pikir Luhan. Tadi, Luhan menyuruh Kyungsoo untuk menelfon keluarga Baekhyun. Sayangnya, yang menerima telefon hanyalah pelayan Shin, yang memang telah mereka kenal. Dengan terbata-bata, Kyungsoo menceritakan kronologis peristiwa yang baru saja mereka alami. Pelayan Shin juga Ibu Baekhyun sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Hyung, aku takut kalau sampai terjadi apa-apa dengan Baekhyun, malam juga telah larut. Orang tuaku pasti sedang menunggu ku di rumah," Kyungsoo mulai menceritakan kekhawatirannya pada Luhan. Sesekali Kyungsoo menatap ponselnya, kalau saja appa dan eommanya menelfonnya, dan menanyakan keberadaannya.
Luhan mulai menarik nafas putus asa. Dia tak mampu berkata. Hanya membalas tatapn Kyungsoo yang menyiratkan hal yang sama.
"Sudahlah, tak perlu berpikir sejauh itu. Sebaiknya kita berdoa semoga tak terjadi apa-apa dengan Baekhyun," ucap Luhan. Berusaha agar suara yang keluar itu terdengar tegar di telinga Kyungsoo. Sebenarnya dia merasa bahwa keadaan Baekhyun akan baik-baik saja.
Satu jam telah berlalu, belum ada kabar baik dari Baekhyun.
Kyungsoo hanya berdiri sambil menggigit kuku-kuku jarinya. Kemudian ia terlihat mondar-mandir di koridor rumah sakit itu, sementara pandangan Luhan hanya terpaku pada gerakan Kyungsoo.
Lalu, keduanya terperanjat saat melihat pelayan Shin datang deengan tergopoh-gopoh menghampiri keduanya. Di belakang pelayan Shih terlihat ibu Baekhyun yang tengah ikut melangkah dengan perasaan cemas.
"Dimana Baekhyun sekarang?" Tanya wanita paruh baya itu dengan tegas. Kata-kata yang baru saja terucap dari bibir wanita itu membuat bulu kuduk keduanya berdiri. Keduanya terlihat diam dan menunduk.
"Baekhyun, sedang ada di ruangan itu," jelas Luhan takut-takut.
"Kami....mianhamnida." hanya itu yang keluar dari mulut Kyungsoo. Dia tidak berani menatap wajah ibu Baekhyun. Sebaliknya, wanita paruh baya itu hanya membalas tatapan kedua sahabat Baekhyun itu dengan pangan dingin. Hatinya merasakan sesak yang luar biasa. Sudah pasti keadaan putra tercintanya tidak dalam keadaan baik-baik saja, meskipun dia berharap sebaliknya. Dia baru menyadari bahwa ini salahnya juga sebagai orang tua. Terlalu sibuk bekerja hingga lengah mengawasi putra tunggalnya.
"Kalau sampai terjadi apa-apa dengan putraku." Ibu Baekhyun menunjuk ke arah Luhan dan Kyungsoo.
"Sudahlah nyonya," pelayan Shin melerai, kemudian mendekap tubuh perempuan itu seraya menenangkannya.
"Semua akan baik-baik saja, sebaikbya kita berdoa saja," lanjut pelayan Shin bijak sambil usaha menenangkan hati wanita itu. Lima tahun bekerja di keluarga Baekhyuh, membuatnya tahu dia harus bersikap seperti apa di saat genting seperti ini. Ibu Baekhyun kemudian dibawanya menjauh dari kedua sahabat Baekhyun. Di bangku pojok ruang tunggu, ibu Baekhyun menumpahkan tangisnya. Sementara pelayan Shin bergerak menjauh lantaran ponselnya berbunyi. Dia bercakap dengan ayah Baekhyuh yang masih berada di luar kota.
Sementara itu, malam mulai beranjak. Saatnya bagi kedua sahabat Baekhyun itu untuk permisi pulang.
"Pelayan Shin, sudah larut malam. Kami permisi pulang," kata Kyungsoo.
"Ne, kami permisi pulang ahjuma, sekali lagi, mianhamnida," sambung Luhan.
Tak segera menjawab, pelayan Shin hanya mengangguk-angguk, mempersilahkan merek untuk pulang ke rumah masing- masing.
Sebaliknya, ibu Baekhyun masih menatap keduanya dengan pandangan dingin. Kemarahan masih tergambar jelas di wajah itu. Terlihat, ibu Baekhyun hanya dapat mengusap air matanya yang terus berjatuhan, sambil terus berharap ruangan itu terbuka, agar dia bisa tahu keadaan putra tercintanya itu.
To Be Continue
Finally, Author bisa update lagi setelah banyak kesibukan. Terutama tugas sekolah ya. Apalagi sekarang udah masuk masa putih abu-abu :')
Oh iya, jangan lupa vote, komen, dan share juga ya. Apabila ada kritik dan saran silahkan disampaikan dengan sopan ya.
Bagi yang mau kenal author bisa cek ig author : @kmyadata_
Atau id line : kimmytmSelamat membaca, semoga kalian terhibur dengan updatean kali ini :)
DON'T BE SILENT READERS!
Jangan cuman jadi pembaca tanpa komen atau vote ya. Karna sebenernya komen dan vote kalian itu semangat buat author biar bisa update ff ini.
Kalau kalian cuman baca tanpa voment, author jadi males la jutin.
Okay, sekian ceramah author kali ini. Terima guanlin :v
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE [ChanBaek]
FanfictionYaoi Fanfiction Chanbaek Fanfiction Baekhyun merasa kehilangan Chanyeol disaat dia sudah menyia-nyiakan chanyeol.