"Kumohon jangan." Bisik Kyungsoo, yang menunduk dan menangis pilu. "Aku lebih baik mati daripada melihat kalian berdua saling membunuh."
Baik Kai maupun Sehun, yang seperti sudah bersiap untuk mulai karena sudah memasang kuda-kuda, termenung memandang sosok laki-laki mungil yang terisak di kursi. Pemandangan yang memilukan, ditambah dengan kondisinya sekarang yang terikat erat, dengan tangan Chanyeol melingkar di lehernya dan sebuah jarum suntik mengancam disamping, Kyungsoo benar-benar tampak begitu menderita.
"Bunuh saja aku, Chan. Daripada kau meminta Kai dan Sehun untuk bertarung sampai mati. Aku lebih rela mati daripada melihat mereka berdua mati sia-sia karena aku." Isak Kyungsoo dengan suara parau.
Semua orang terdiam mendengar ucapan Kyungsoo. Kai memandang dengan raut muka sedih, begitupun Sehun, yang lalu menggertakan giginya saat melihat ke arah Chanyeol dengan tatapan penuh kebencian, Kris yang masih mengigil kedinginan mengerling lemah ke arah Kyungsoo, Sulli pun demikian.
Namun seringai mengerikan terlukis di wajah Chanyeol. Ia mencium puncak kepala Kyungsoo, lalu berbisik lembut di telinganya."Nikmati saja permainan ini, sayang." Kalimat dalam tapi tajam itu sukses membuat Kyungsoo semakin terisak.
Kyungsoo benar-benar tak akan sanggup menyaksikan Kai dan Sehun bertarung hanya demi memenuhi perintah gila dari Chanyeol, yang bahkan meminta mereka adu pukul sampai mati. Akan sangat merasa bersalah sekali Kyungsoo jika hal itu terjadi, dan tak bisa dipungkiri ia merasa semua hal gila ini karena dirinya.
Ia tak membantah, kalau ia sama-sama menyayangi Kai dan Sehun, dan begitupun sebaliknya. Bukan mau terlalu percaya diri, namun Kyungsoo sejak awal memang menyadari persaingan Kai dan Sehun meski tidak ditunjukkan secara nyata di depan Kyungsoo.Kai terlihat jelas tak mau membicarakan Sehun jika sedang berdua dengan Kyungsoo dan lebih menghindari pembahasan itu, sama seperti saat ia tampak tak mau banyak berkomentar ketika Kyungsoo menyebutkan nama Sehun sebagai si orang misterius. Kai yang biasanya berapi-api jika membahas tentang orang misterius dan ingin sekali menangkapnya, mendadak tampak seperti tak ingin membicarakan dan selalu menghindar jika membicarakan Sehun. Dari situ Kyungsoo menyadari, jika mereka berdua bukan hanya seperti bersaing, namun ada hal lain yang mengganjal diantara keduanya.
Sehun memang seperti lebih kalem dan tenang, bahkan terkadang ia sendiri yang memulai menanyakan apapun tentang Kai saat sedang mengobrol dengan Kyungsoo walau hanya melalui obrolan di media sosial. Meskipun pembicaraan itu hanya seperti basa-basi biasa, tapi Sehun pun setidaknya sama dengan Kai, tak mau membicarakan satu sama lain lebih jauh.Kini keduanya dihadapkan pada pilihan yang sebenarnya adalah sebuah pilihan mutlak tak beralternatif. Jika tak ingin berduel, artinya mereka berdua memilih Chanyeol untuk menyuntikan cairan penghilang ingatan pada Kyungsoo, dan jelas itu tampak seperti bukan pilihan menyenangkan yang harus dipertimbangkan.
Baik Kai maupun Sehun sungguh tak tahu, selesai mereka berdua bertarung entah sampai mati atau tidak, apa yang akan terjadi selanjutnya pada Kyungsoo dan semua orang disini."Apalagi yang kalian tunggu?" Tanya Chanyeol galak, membuat Kai dan Sehun seperti tersadar dalam lamunan sendu pada Kyungsoo, kemudian kembali bertukar pandang memasang kuda-kuda lagi.
Keduanya kini sudah saling berhadapan siap tempur, dengan mata tajam yang menyiratkan keberanian satu sama lain. Mereka hanya diam bertatapan seolah menunggu siapa yang akan menyerang terlebih dulu, dengan jarak diantaranya yang semakin menipis.
Kyungsoo masih sesenggukan sambil berbisik lirih. "Hentikan. Jangan lakukan itu. Kumohon." Ratapnya. Sementara Chanyeol tersenyum licik penuh kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEWONE
FanfictionDo Kyungsoo, yang menghabiskan waktu masa kecilnya di Los Angeles, karena suatu hal harus melanjutkan jenjang kuliah di negara asalnya, Korea Selatan, tepatnya di kota Seoul. Menjadi pendatang baru bukanlah perkara mudah bagi Kyungsoo. Namun ia mamp...