FS | 3

468 107 27
                                    

Yuhuuu, aku hadir lagi dong di lapak ini 🤩

Btw, cerita Alan Airin sudah tersedia lengkap di Karya Karsa ya 🤗

Happy reading, jangan lupa vote & komen 😘

***

BAB : 3

***

"Saya dan Mas Endra masih saling mencintai. Andai dulu saya lebih bersabar dalam menunggu dan memilih untuk menolak lamaran mantan suami saya, mungkin kamu tidak akan tersakiti seperti ini. Airin, saya minta maaf karena menolak untuk melepaskan Mas Endra."

Kenangan pahit di masa lalu kembali berputar seolah tengah mengejeknya atas kekalahan yang dirinya terima nyaris dua tahun lalu.

Tak ingin tenggelam dalam kubangan penuh luka, ia menyerah untuk memperjuangkan rumah tangga di saat pria yang dirinya cintai pun terlihat enggan melepaskan sang mantan kekasih.

Tak ingin dimadu ketika ia tahu bahwa cinta suami lebih besar untuk wanita lain, perceraian pun menjadi akhir dari kisah mereka sekaligus hadiah pernikahan terburuk yang ia terima kala itu.

"Rin, kenapa harus perpisahan yang kamu pilih? Mas akan memperlakukan kalian dengan adil. Kenapa sih, kamu nggak mau ngertiin perasaan Mas?"

"Dengan kamu yang bersikeras seperti ini saja udah nunjukin kalau nantinya kamu nggak bisa benar-benar adil, Mas. Cinta kamu terlalu berat ke Mbak Laras. Sekarang aku cuma ingin menyelamatkan diri dari luka yang mungkin nantinya nggak bakalan sanggup aku terima. Jadi berhenti minta aku buat ngertiin kamu, di saat kamu sendiri nggak mau berusaha buat ngertiin perasaanku, Mas."

"Tapi Mas cinta kamu, Rin. Mas nggak mau kita bercerai."

"Kamu nggak cinta sama aku, Mas. Pada akhirnya kamu hanya jadiin aku cadangan di saat pemain utama pergi. Dan ketika dia kembali, kamu lupain aku. Kamu lupain janji kamu yang ingin menghabiskan masa tua bersama-sama. Kamu menghancurkan kisah kita, Mas. Kamu menghancurkan semuanya."

Grep.

Airin tersentak dari lamunannya ketika tubuhnya mendadak limbung dan nyaris saja terjatuh andai Erina tak cepat-cepat menahan bobot tubuhnya.

"Makasih Er." Ucapnya pelan sembari mencengkram kuat pinggiran meja kasir.

"Seterkejut itu ya lo lihat Mas Dokter lagi setelah sekian lama?" goda Erina sambil menaik-turunkan alis.

Bukan. Bukan kedatangan Alan yang membuatnya terkejut. Melainkan sosok pria lain yang menyusul langkah dokter muda itu. Pria yang kini tengah menatapnya dengan senyuman lebar sambil mengangkat sebelah tangannya ke atas. Persis seperti yang Alan lakukan saat ini.

Sedang Erina yang mendadak dibuat bingung dengan tingkah dua pengunjung baru itu, sontak mengalihkan pandangan lagi ke samping. Pada sosok wanita yang menjadi pusat perhatian kedua pria di dekat pintu.

"Setelah gue telisik lebih dalam lagi, kayaknya bukan Dokter Alan yang bikin lo linglung gini 'kan?" tanyanya dengan nada berbisik. "Siapa sih cowok yang satunya lagi, Rin?"

"Mantan suamiku, Er." Jawab Airin tak kalah pelan.

Mulut Erina seketika membulat tak percaya. Lalu wanita itu kembali menatap kedua pelanggan baru yang masih saja tersenyum meski yang ditatap tak kunjung memberikan respon yang sesuai harapan.

Finding a SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang