I. wah, siapa itu?

8K 952 49
                                    

[📁📊📋]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[📁📊📋]

Sebenarnya, sangat mudah bagi Rachel untuk melabeliku dengan sebutan aneh atau konyol setiap aku memberinya sebuah ide. Contohnya (ini barusan terjadi) ketika dia memintaku mengajaknya ke suatu tempat karena bosan berada di kelas. Ngomong-ngomong kelas kami sedang jamkos, karena entah mendapat hidayah darimana sampai Pak Hendry, guru matematika, tidak masuk.

Aku bilang kita perlu pergi ke lab kimia. Tapi, bahkan sebelum aku menyelesaikan ucapanku dia sudah memotongnya dengan, ''aneh banget, Nai.'' yang selalu menjadi andalannya.

Aku tidak tersinggung, tentu saja. Karena kalau dipikir-pikir itu memang aneh ketika ada tempat seperti kantin, perpustakaan atau UKS yang bisa kau datangi ketika jamkos.

Rachel memilih pergi ke UKS. Sebenarnya dia mengajakku juga. Tapi, aku tidak mau menyalah gunakan ruang UKS-yang-sangat-nyaman untuk tidur dan membiarkan orang-yang-benar-benar-sakit tersingkirkan.

Jadilah, dia pergi sendiri kesana dengan akting orang sakit yang begitu payah. Aku hanya bisa berdoa jika anak KKR yang sedang bertugas cukup bodoh untuk tidak menyadari aktingnya itu sehingga dia bisa beristirahat tenang di sana.

Aku benar-benar pergi ke lab kimia dan ketika membuka pintunya, ruangan itu kosong (yang berarti tidak ada orang aneh selain aku yang pergi kesini). Hanya barisan meja besi panjang dan berbagai peralatan pratikum yang menyambut kedatanganku.

Aku berderap menuju salah satu meja setelah menghidupkan AC. Sebenarnya, ada sofa coklat di sudut ruangan yang cukup nyaman untuk dipakai tiduran. Tapi, aku tidak mau membuat seragamku kusut dan membuat Rachel memiliki beragam ocehan gila dengan kepalanya yang dipenuhi angka 69.

Aku berkeliling diantara rak-rak dan menyadari semua peralatan begitu kotor dengan debu juga sarang laba-laba. Beralih profesi menjadi tukang bersih-bersih dadakan, aku memutuskan mengambil kemoceng dan melakukan permbersihan kecil juga mencuci beberapa tabung. Aku harap jika kepala sekolah melihatnya, aku bisa mendapat gaji atau setidaknya nilai tambahan dari melakukan ini.

Tidak, bercanda. Aku benar-benar melakukannya dengan ikhlas, kok.

Aku baru saja mengeringkan tabung ketiga yang telah kucuci hingga tiba-tiba terdengar derit pintu lab yang terbuka.

Wah

Siapa orang aneh yang datang ke lab selain aku?

[📁📊📋]


halo💃

gue sdg mencoba membuat short story dgn gaya bahasa yang sedikit berbeda. dan yah, ini mungkin nggak nyampe 10 part.

happy reading guys🐆🐆

a little conversation in the laboratory ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang