The Sweet Temptation

Prolog 1.1

Haiiii... Aku sandathree salam kenal🤗
Ini tulisan pertamaku di watty, bukan pertama sih.. Aku suka nulis di buku kalau aku lagi suntuk, buku-buku isi tulisanku sampai bulukan aku simpan bahkan tulisannya pada beranak, maksudnya berbayang bayang jadi double tulisanya😅

Udah lama pengen buat certia disini tapi karena masalah klasik aku, krisis kepercayaan diri ya sudahlah esok esok saja. Tapi... aku coba memberanikan diri nulis buat ngilangin kebosanan di toko.

Aku bukan penganut ilmu sastra lho, jika menemukan kejanggalan kejanggalan yang nyata pada alur, kata-kata, kalimat, dan alineanya bawa happy aja😆

Cerita ini uda lama nyangkut dikepala, nggak pernah ketulis dibuku, tiap mau nulis pasti malah ide lain yang aku tulis. Cerita ini langsung aku ketik lewat smarthphone berat bawa notebook kemana-mana😆

Oke langsung aja dibaca... 😉

⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Julian Avanoska Danendra cucu tunggal John Avanoska Danendra memang luar biasa. Luar biasa tampan, luar biasa kaya, luar biasa di kagumi kaum hawa. Walau sangat di kagumi kaum hawa sungguh Julian tidak pernah perduli.

Di balik kesempurnaan yang menempel pada dirinya, Julian tidak merasa dirinya sempurna. Julian sudah yatimpiatu sejak kecil ibunya meniggal saat melahirkan dirinya, belum cukup sampai disitu lima tahun setelahnya sang ayah mengalami kecelakaan pergi menyusul sang ibu. Dampak dari kehilangan kedua orang tua pasti ada buat Julian, kurangnya kasih sayang orang tua, dan kesepian. Walau sang kakek selalu ada untuknya tetap saja tanpa kehadiran sosok orang tua pasti ada bagian di sudut hati Julian yang belum terisi, terisi sosok seorang ayah dan sosok seorang ibu. Hal itulah penyebab Julian menjadi pria dingin tidak suka banyak bicara.

Semangat dan dukungan sang kakek yang tak pernah putus membuat Julian tegar bertahan hingga sekarang. Didikan keras sang kakek sedari Julian kecil membentuk karakter disiplin, tegas, angkuh, pada diri Julian. Sekeras apapun sang kakek mendidiknya Julian sangat menyayangi kakeknya satu satunya keluarga yang dimikikinya, sebab Ayah Julian merupakan anak tunggal.

~~~

Kakek Danendra mulai merasa khawatir lantaran cucu tersayangnya tak kunjung mengenalkan calon pendamping. Kakeknya kerap mewanti wanti Julian... 'Umurmu sudah sangat matang Julian, sampai kapan kamu akan terus menyendiri, kelak kamu membutuhkan sesorang yang akan memperhatikanmu setelah kakek tiada, umur kakek sudah tua Julian' Kata-kata yang selalu dilontarkan kakeknya tiap ada kesempatan di kala bersantai bersama Julian. Jawaban andalan Julian jika kakeknya membahas hal itu lagi lagi dan lagi 'aku belum ingin menikah, aku masih nyaman seperti ini' Julian enggan memusingkan hal yang baginya kurang penting. Jangan salahkan sosok Julian yang tidak pernah dekat dengan wanita, meski banyak wanita cantik berkeliaran dan berusaha mencari perhatiannya Julian cuek cuek saja. Tak pernah merasakan kasih sayang dan perhatian seorang ibu membuatnya kurang peka terhadap wanita apalagi perasaan wanita.

~~~

Sejak kecil Casya selalu memperhatikan ayahnya saat sedang membuat roti dan makanan manis lainnya. Casya lah orang pertama yang selalu mencicipinya. Tak ayal dia begitu menggemari segala makanan manis dan menyukai proses pembuatannya. Casya selalu membantu ayah jika ayah membutuhkan bantuannya di dapur sembari membatu sembari belajar pada sang ayah. Hingga Casya memutuskan ingin menjadi seorang patissier mengikuti jejak ayahnya dengan dukungan penuh dari sang ayah. Casya pun melanjutkan kejuruan khusus pastry di Perancis setelah lulus SMA.

Casya hanya tinggal bersama ibunya saat ini, Casya telah kehilangan sosok sang ayah yang menjadi panutannya selama ini. Emeril Joseph Sandi meninggal bertepatan saat Casya resmi menyandang gelar pastry chef tiga tahun yang lalu. Pukulan terberat bagi Casya di kala itu. Sebagai bentuk cintanya kepada sosok sang ayah, Casya mempertahankan dan meneruskan peninggalan ayah tercinta. Sandi Bakery. Sekarang telah berkembang menjadi Sandi Bakery and Cafe.