1

7.2K 952 373
                                    

Sena terbangun karena kelakuan pria berparas tampan yang merupakan sahabatnya itu, Jung Jaehyun. Jaehyun berbisik di telinga Sena, tentu saja itu membuat Sena terbangun karena rasa gelinya.

"Sayang, bangun udah siang." Kata Jaehyun berbisik di telinga Sena.

"Apaan sih Jae, geli tau!" Sena perlahan membuka matanya, berusaha mengumpulkan kesadaran, ingin memarahi Jaehyun tapi Sena sedang malas berdebat dengan pria itu.

"Bangun Na, gue laper, lo masak sana, latihan berbakti ke calon suami."

"Calon suami kepala lo! Minggir, gue mau cuci muka!" Sena berdiri menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya.

"Sini rambut lo gue iketin." Kata Jaehyun setelah melihat Sena keluar dari kamar mandi, dimana rambut gadis itu sangat berantakan, Jaehyun gemas sendiri melihatnya.

Sena menurut, ia kemudian duduk di tepi ranjang, sedangkan Jaehyun mengikat rambut gadis itu.

Jaehyun adalah sahabat Sena sejak kecil sekaligus tetangga Sena, bahkan Jaehyun bisa masuk kapan saja ke kamar Sena karena jendela kamar Jaehyun dan jendela kamar Sena berhadapan. Sudah merupakan rutinitas bagi seorang Jung Jaehyun untuk menganggu Sena di pagi hari. Belakangan ini Jaehyun memang sering sarapan di rumah Sena, karena ibu Jaehyun sedang di luar kota, pria itu tidak bisa memasak sama sekali.

"Lo mau makan apa?" Tanya Sena ketika dirinya dan Jaehyun sudah sampai di dapur, Jaehyun duduk di meja makan menatapi gadis itu.

"Apa aja, asal lo yang buat." Jaehyun tersenyum membuat wajahnya yang sudah tampan menjadi lebih tampan.

Sena mulai memasak, hanya nasi goreng dan telur ceplok sekaligus membuat teh panas kesukaan Jaehyun.

Sena meletakkan piring berisi nasi goreng tepat di hadapannya dan Jaehyun, Sena lalu mulai makan tanpa bersuara. Sena memang bukan tipe perempuan yang banyak berbicara, Sena suka ketenangan daripada keadaan yang riuh, begitu juga halnya dengan Jaehyun.

Sena menjadi pribadi yang cuek semenjak orang tuanya bercerai, Sena kini tinggal sendiri di rumah yang pernah ia gunakan bersama orangtuanya. Ia memilih tinggal sendiri daripada harus memilih salah satu dari orang tuanya. Sedangkan Jaehyun? Sudah bawaan dari lahir karakter pria itu

"Jae cepet, gue ga mau dihukum gara-gara telat!" Teriak Sena yang kini sedang menunggu Jaehyun keluar dari rumah, setelah makan Jaehyun pulang ke rumahnya sendiri untuk bersiap ke sekolah.

Tidak lama kemudian, Jaehyun sampai di gerbang rumah Sena dengan mobilnya.

"Lama banget, tanggung jawab kalau gue telat!"

"Baru juga jam berapa, bawel." Jaehyun memasang seatbelt Sena, kebiasaan Sena selalu lupa memakainya. Jaehyun mengelus kepala Sena yang kini sedang merajuk pada Jaehyun.

***

Jaehyun bersyukur dalam hatinya, untung saja ia tidak telat, Jaehyun bisa diamuk Sena kalau Sena dihukum karena terlambat.

"Kalau pulang ke lapangan basket, gue ada latihan, atau tunggu di perpustakaan aja." Ucap Jaehyun setalah sampai di depan kelas Sena, kemudian Jaehyun mengelus kepala Sena disertai senyum yang selalu Jaehyun tampakkan hanya pada Sena. Jaehyun kemudian berlalu menuju kelasnya.

ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang