5

2.1K 466 112
                                    

Beberapa hari yang lalu

"Lo kenapa Jae?" Tanya Taeyong ketika melihat adik kelas sekaligus sahabatnya itu berbaring di sofa rumahnya sambil memejamkan paksa matanya.

Jaehyun membuka matanya, menoleh sekilas ke arah sahabat-sahabatnya lalu kembali memejamkan matanya. Tak ada jawaban dari mulut Jaehyun.

"Woy Jae lo bisu?" Suara Johny membuat yang lain sedikit tertawa kecil. Tapi tetap saja tidak ada jawaban dari Jaehyun.

"Lo ada utang numpuk bang? Ditagih rentenir apa gimana? Gaya lo udah macem orang paling pusing di dunia bang." Kini Haechan yang menimpali.

Ya, Johny, Haechan, dan Jaehyun kini berada di rumah Taeyong. Sekedar kumpul-kumpul biasa dan bermain ala anak muda sewajarnya.

Sebenarnya sudah sekitar 4 hari ini Jaehyun selalu di rumah Taeyong. Tidak, bukan bermaksud bahwa Taeyong tidak menyukainya. Tapi biasanya Jaehyun hanya mampir sesekali, sahabat-sahabatnya itu tahu betul kalau Jaehyun menghabiskan lebih dari separuh harinya untuk Sena. Makanya mereka merasa cukup aneh melihat Jaehyun belakangan ini.

Jaehyun bangun dan memperbaiki posisinya, ia melihat sinis ke arah Haechan, anak itu adalah yang paling muda tetapi kelakuannya mines.

"Lo kenapa dah? Lo berantem sama Sena?" Tanya Taeyong lagi.

"Ga, cuma ya gitu." Jawab Jaehyun sambil mulai memainkan ponselnya.

"Lo kalau ngomong yang jelas, yang mudah dipahami, jangan kayak cewek sulit dimengerti." Timpal Johny.

"Apa tentang Sena sama Doyoung?" Tebakan Taeyong benar-benar tepat pada sasaran.

Jaehyun kemudian melirik Taeyong, "Ya gua ga suka punya gua jadi milik orang lain."

"MAMPUS JADI SAD BOY LO BANG!" Teriakan Haechan disertai suara tertawanya, menertawakan kebodohan Jaehyun.

Teman-temannya ini tahu betul kalau Jaehyun jelas-jelas menyukai Sena. Hanya Jaehyun saja yang tidak pernah menyadari perasannya.

Taeyong dan Johny juga tertawa, kata-kata Haechan memang benar, Jaehyun sudah terlihat mirip seperti sad boy.

Taeyong menepuk pundak Jaehyun, "Jae, yakinin hati lo, lo itu suka sama Sena, ungkapin semuanya ke dia tapi jangan pernah punya niat buat ngerusak hubungan mereka."

"Nah, lo juga boleh perjuangin Sena dengan cara ngejaga dia buat tetap aman dan baik-baik aja. Biarin Sena nentuin pilihannya sendiri." Tambah Johny lagi.

"Wadidaw, kesambet apa lo berdua bang? Sejak kapan fakboy macem kalian itu bisa jadi bijak begini?" Kata Haechan kemudian menepuk-nepuk tangannya, membuat Taeyong dan Johny memutar matanya malas.

"Lo emang ga punya akhlak ya Chan, beli akhlak lo sana!" Kata Johny diiringi dengan sebuah tendangan tepat di bokong Haechan, membuat Haechan sedikit meringis. Taeyong dan Jaehyun hanya tertawa melihatnya.

Jaehyun pikir ia akan merenungkan kata-kata ke-2nya, mungkin ia harus mencoba memikirkan saran dari teman-temannya.

****

Hari demi hari berlalu, tidak ada perubahan besar. Doyoung dan Sena tetap menjalin hubungan mereka, begitu juga dengan Jaehyun yang tidak pernah melepas perhatiannya dari Sena, serta Jaehyun dan Doyoung yang terkadang masih sering saling menatap dengan sedikit kebencian satu sama lain.

Ah tidak, ada sedikit perubahan, Jaehyun tidak sesering dulu meluangkan waktunya untuk Sena, Jaehyun juga sedikit acuh kepada Sena, membuat gadis bersurai panjang itu menaruh rasa heran dalam benaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang