Invitation

209 20 2
                                    

"Samuel, tangkap"

Hap...

"Noona aku akan melempar dari jauh"
"Baiklah"

Samuel mundur beberapa langkah dan melemparkan bola pada kakaknya, tapi bola melewati atas kepala YN dan YN mengikuti bola yang melambung dengan berjalan mundur dan tidak tau jika di belakangnya ada seorang anak yang sedang memangkas rumput di halaman rumah. Saat YN hampir menangkap bola YN bertubrukkan dengan anak itu dan jatuh di atas anak itu.

Brug

"Dapat"
"Ngh....."
"SAMUEL AKU DAPAT BOLA NYA"
"Hei singkirkan badanmu dari punggungku"
"Mianhei Soonyoung aku tak melihatmu"

YN bangun dari tubuh Soonyoung dan membantunya, Samuel datang dan menarik tangan kakaknya lalu menyuruh kakaknya melihat ke atas langit. YN baru sadar jika banyak burung hantu yang berterbangan.Soonyoung dan Samuel masih terus melihat ke atas, tanpa sengaja YN melihat ad burung yang menuju rumahnya.

"Soonyoung... Samuel... ayo pulang"
"Tapi aku masih betah Noona"
"Aku juga"
"Aish...."

YN langsung menggotong tubuh Samuel di punggungnya dan Samuel hanya diam saja, karena memang ini rencana nya agar di gendong oleh Noona nya, Soonyoung yang melihat itu hanya menggeleng - gelengkan kepalanya. Ketika sampai di rumah mereka telah melihat bibi Kim yang sedang berdiri dengan kacamatan baca yang bertengger dan memegang 2 amplop

"Bibi, surat dari siapa?" tanya Soonyoung
"Dan untuk siapa?" di lanjut Y/N
"Lebih baik kalian baca sendiri"

Bibi memberikan surat itu pada Soonyoung dan Y/N yang sebelumnya menurunkan Samuel dari punggung nya dan mengambil kacamatanya, mereka membaca surat nya dan saling menatap lalu menukar surat mereka.
Samuel yang melihat ekspresi mereka hanya pergi, mengambil dua gelas air putih lalu di letakkan pada kedua kakaknya dab duduk kembali. Soonyoung dan Y/N hanya saling bertatapan dan segera meminum air putih yang diediakan Samuel dengan cepat. Samuel yang melihat ekspresi cengo kedua kakaknya hanya menutup telinganya di ikuti bibi Kim dan menghitung mundur.

3...

2...

1...

"AAAAAAAA......."
"AAAAAAAA......."

Soonyoung dan Y/N langsung bangun dan memeluk bibi Kim, Samuel yang melihat hal itu lantas melepaskan kupingnya dan menatap kedua kakaknya.

"Bibi kami berada di Hogwarts!!"

Soonyoung dan Y/N memeluk Bibi Kim dengan perasaan senang, Samuel yang melihat itu langsung pergi keluar rumah dengan sepedanya. Y/N yang melihat hal itu langsung ijin pada bibi Kim untuk mengejar Samuel dengan sepedanya. Saat melewati belokan dekat ladang Y/N melihat Samuel yang sedang terduduk dengan lutut berdarah dan bersama seseorang, Y/N menghampiri Samuel dan melihat orang itu.

"Samuel, kau tidak apa?"
"Noona... 😭"
"Sudah... jangan menangis ayo pulang dan maaf kan aku atas kejadian ini"
"Lain kali jaga adikmu lihat barang bawaan ku jadi berantakan"
"Maaf kan aku"
"Memang minta maaf saja bisa merapikan barang - barangku"

Pria itu berbicara dengan nada kesal sambil menunjuk barang - barang nya yang jatuh, Y/N pun akhirnya jengah juga dengan pria itu.

"Memang nya jika kau berkata seperti itu aku akan peduli"
"Hah?"
"Samuel Kajja"
"Hiks... Hiks..."
"Jika kau masih ingin protes tunggulah 10 menit lagi"

Y/N hanya pergi sambil membawa Samuel di sepedanya dan membawa sepeda Samuel, pria itu hanya diam dan membereskan barang - barang nya. Setelah sampai di rumah Y/N langsung menyerahkan Samuel pada Soonyoung yang sedang menunggu di depan rumah dan pergi ke tempat tadi Samuel terjatuh.

Tebakannya benar pria itu masih disana merapikan barang nya, Y/N turun dari sepeda dan membantu pria itu membereskan barang nya. Y/N langsung menaruh barang - barang pria itu pada keranjang sepedanya.

"Aku akan bertanggung jawab, tinggal katakan saja dimana rumahmu setelah itu akab kuantarkan"
"Kau yakin?" kata pria itu sambil menunjukkan wajah datar nya
Y/N hanya mengangguk tanda setuju.
"Rumah ku berada di mansion keluarga Kim"

Pria itu langsung bersedekap dada menunggu reaksi Y/N sambil menunjukkan seringai sombongnya. Y/N hanya menperlihatkan ekspresi datarnya.

"Dimana Mansion Keluarga Kim?"
"Kau... kau tidak tau?"
"Jika aku tau, tak mungkin aku bertanya" 😒
"Ya sudah, antarkan saja aku ke ujung jalan"
"Baiklah, cepat naik"
"Kau menyuruhku menaikki sepeda ini"
"Cepatlah"

Pria itu memandang remeh sepeda Y/N dan hanya memandanginya, Y/N hanya memutar bola matanya dan menarik pria itu agar duduk di boncengannya.

Selama di perjalanan mereka hanya diam hingga di ujung jalan. Pria itu turun dari sepeda mengambil barangnya dan pergi begitu saja, Y/N hanya melongo. Lalu ada mobil yang berhenti di depannya dan keluar seorang pria paruh baya yang sedang membungkuk lalu membukakan pintu mobil untuk pria itu. Sebelum pria itu masuk mobil dia menghampiri Y/N dan mengambil topi Y/N.

"Hei kembalikan topiku"

Kata Y/N sambil mencoba mengambil nya dari pria itu tapi pria itu malah mengangkatnya dan Y/N tidak bisa mengjangkau nya. Pria itu hanya terkekeh saja melihat Y/N yang kesusahan. Karena Y/N pendek dan pria itu sangat tinggi, Y/N yang merasa di permainkan hanya mendengus kesal dan menendang tulang tulang kering pria itu.

"Hei apa yang kau lakukan"
"Wle... 😝"

Pria itu mengelus tulang keringnya lalu melepaskan sweaternya, Y/N hanya menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Hei kau jangan berbuat mesum"
"Hei kau yang mesum, sekarang buka matamu"

Y/N tidak menurut dan tidak membuka matanya. Pria itu hanya menyampir kan sweaternya pada sepeda Y/N dan pergi ke mobilnya. Y/N mendengar deru mesin dan suara pria itu, akhirnya membuka matanya

"Pakailah sweater itu"

Y/N hanya melongo saat pria itu berteriak dari mobil yang sudah melaju lalu melihat sweater itu dan langsung pulang. Di rumah Y/N disambut dengan omelan Soonyoung karena lama sekali tidak pulang - pulang.

"Aku berjanji tidak akan membuat Soonyoung dan Bibi khawatir" kata Y/N sambil menjewer kupingnya sendiri lalu meletakkan tangan Soonyoung pada telingannya.

"Ck... Baiklah sekarang kau mandi dan temuilah Samuel hanya kau yang bisa membujuknya"
"Baiklah"

🌙🌙🌙

Y/N telah selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya, lalu melewati kamar Samuel. Y/N memasuki kamar Samuel dan duduk di ujung kasurnya, Samuel hanya diam saja sambil membaca komik.

"Hei bagaimana kakimu?"
"Baik"
"Apakah kau sudah mandi?"
"Hm"
"Samuel"
"Hm"
"Apakah tidak yang lain selain 'Hm'?"
"Hm"
"Baiklah kalau begitu aku besok pergi dan akan pulang musim panas nanti"
"Aa..."
"Tapi besok aku memang pergi"
"Kau tega meninggalkan aku?"
"Kau ini sudah 10 tahun tapi masih takut aku tinggal?"
"Karena kau yang bersamaku dari dulu"
"Hei kau lupa Bibi Kim"
"Tapi..."
"Sudah jangan seperti ini, sekarang turun ke bawah makan malam dan kau tidur bersama ku"
"Baiklah"
"Sini aku bantu, kasihan Muel kecil ku sedang terluka"
"Kakak...😣"
"Hihihi..."

Y/N sedang membantu Samuel berjalan hingga mereka tiba di ruang makan, disana sudah ada Soonyoung dan Bibi Kim.

"Besok kalian harus bangun pagi"
"Kenapa Bibi?"
"Karena kita akan ke Diaggon Alley, Samuel-ah"
"Baiklah"

HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang