The Burrows

60 10 0
                                    

Kring... Kring...

"Ayo bangun bangun bangun....."

Samuel sedang loncat - loncat di kasur Y/N dan dilanjutkan dengan berlari lalu menubruk tubuh Soonyoung. Soonyoung langsung bangun dan menarik Samuel lalu langsung memeluknya dalam selimut.

"Akhhhh...."
"Samuel rasakan ini"
"Khakhak... Tholhong...."

Y/N hanya melihat mereka berdua dengan malas, menghampiri lalu menarik telinga mereka berdua hingga keluar dari kamar lalu mengunci nya dari dalam.

"Aku ingin mandi"

Tok tok tok tok

🌙

Y/N, Bibi Im, Soonyoung dan Samuel sedang sarapan di ruang makan, hanya suara dentingan sendok dan garpu yang berbunyi.

"Kakak aku mau tambah telur"
"Aku juga"
"Tunggu sebentar"

Y/N berdiri dari meja makan dan mengambil telur di wajan dan sosis untuk dirinya karena ruang makan dan dapur menjadi satu sehingga mudah. Setelah itu menyerahkannya pada Samuel dan Soonyoung, tak berapa lama Bibi Im menghentikan makannya seketika mereka smua melihat Bibi Im.

"Bibi akan pergi untuk beberapa waktu, jadi bibi akan menitipkan kalian pada pada keluarga Lee"
"Bibi, kami ditinggal juga bisa kenapa harus dititipkan?"
"Soonyoung, aku akan pergi lama mungkin hingga keberangkattan kalian ke Hogwarts, kurang lebih satu bulan"
"Lama sekali bi, aku tidak mau mengurus kakak dan kak Soonyoung sendirian"
"Bukannya kebalik wahai adikku"

Y/N hanya melihat Samuel yang merajuk dari ekor matanya sambil melanjutkan makan.

"Baiklah bi, kapan kami akan berangkat?"
"Nanti sore jam 4 kita kesana"
"Baiklah, Samuel habis ini berkemaslah"
"Tapi Kakak harus membantuku"
"Iya"

Setelah selesai makan Samuel dan Soonyoung pergi kekamar, sedangkan Y/N membantu bibi Im membereskan meja makan dan mencuci piring tak perlu waktu lama.

"Y/N"
"Iya bi?"
"Bisa kau kekamarku dulu sebentar"

Y/N mengikuti bibi Im dan langsung duduk di pinggir kasur, sedangkan bibi Im mengambil sesuatu di lemari lalu menyerahkannya pada Y/N.

"Pakailah ini jangan pernah dilepaskan, jangan pernah kau tunjukkan pada Soonyoung dan Samuel hingga saat yang tepat dan jangan sampai ada yang mengetahui kau memiliki kalung ini"
"Baiklah bi aku akan menjaganya"
"Harus karena ini sudah menjadi milikmu dan hadiah ulang tahunmu"
"Terima kasih bibi"
"Sekarang bersiaplah"

Y/N keluar dari kamar bibi langsung menuju kamarnya untuk bersiap. Dikamarnya Soonyoung dan Samuel sedang berkemas tapi membuat kamar seperti kapal pecah.

"Kalian berkemas atau bagaimana?"
"Kak Soonyoung mencari sarung tangannya tapi tak ketemu"

Soonyoung sedang mencari - cari di lemari, Y/N langsung menuju meja belajarnya membuka laci mengambil sarung tangan dan memberikannya tepat di hadapan Soonyoung, Soonyoung langsung mengambilnya dan mengucapkan terima kasih.

Suara peluit, deretan gerbong dan roda kereta yang berhenti diatas rel memenuhi statiun. Manusia saling berkumpul di sana ada yang datang dan pergi tapi untuk Y/N tujuan pergi untuk kerumah teman bibinya, Bibi Im sedang mengecek perlengkapan Samuel, Soonyoung dan Y/N dengan sesekali memegang wajahnya dan meremas tangannya.

"Bibi tenang saja kami akan baik - baik saja"
"Kami berangkat dulu bi"
"Baiklah jaga diri kalian, akan segera menjemput kalian"

Mereka langsung menaikki kereta dan meninggalkan stasiun. Diperjalan mereka hanya duduk melihat pemandangan yang sangat luas dengan sesekali membeli cemilan untuk mengganjal perut lalu berhenti di beberapa stasiun lalu jalan kembali, saat pengecekkan tiket mereka bertanya kapan berhenti sang petugas hanya tersenyum dan berkata

"Kau akan tahu"

Lalu pergi meninggalkan mereka. Soonyoung dan Y/N memandang heran, Samuel sedang tertidur di paha Y/N setelah 1 jam perjalanan. Soonyoung yang melihat tiket sedikit kebingungan terus membolak - balik dan membuat mata sipitnya menjadi lebih sipit.

"Apa yang kau lakukan Soonyoung?"
"Lihat tujuan tiket ini"

Soonyoung memberikan tiketnya pada Y/N dan membuat Y/N memiringkan sedikit kepalanya dengan wajah bingun membaca tulisan yang ada pada tiket.

"The Burrow"
"Mungkin suatu tempat yang jauh"
"Sangat jauh mungkin"

Di kereta mereka sudah hampir 12 jam dan kompratemen hampir sepi. Jam menunjukkan pukul 9 malam, mereka semua sedang tertidur dengan posisi Samuel yang menyender Y/N, Y/N menyender Soonyoung dan Soonyoung menyender pada jendela kereta. Samuel tiba - tiba ingin pergi ke kamar kecil lalu minta diantara oleh Y/N, setelah itu mereka membeli makanan ringan pada troli kereta dan kembali ke kompratemen.

"Kakak cepatlah"
"Samuel jangan berla-"

Bruk

"Ri"

Y/N menyusul Samuel yang sudah menabrak seseorang lalu meminta maaf dan membantu merapikan barang - barang orang itu, tanpa sengaja Y/N melihat tato di tangan orang itu. Orang merasa di perhatikan hanya pergi tanpa sepatah kata pun tapi Y/N sempat melihat mata pria itu kuning sebelah.

"Perhatian bagi penumpang dengan tujuan Airland Station dimohon bersiap karena kereta akan segera berhenti"

Y/N yang mendengar itu langsung memanggil Samuel dan bergegas kembali ke kabin mereka, tak perlu waktu lama dan mereka telah sampai. Soonyoung sempat menanyai mereka dan Samuel menjawab seadanya.

"Y/N ini tujuan terakhir"
"Aku tahu"
"Lalu kita bagaimana?"
"Bibi bilang kita akan di jemput"

Bruk

"Apa kalian anak dari Im Yoona"
"Ya aku Soonyoung"
"Syukurlah... Kalian cepat ikut aku dan namaku Lee Seokmin dari tahun ke tiga Hogwarts"

Mereka turun dari kereta di bantu Seokmin lalu berjalan menuju dermaga dan melihat ada sebuah sampan yang cukup untuk mereka semua naiki. Seokmin terus saja melucu untuk melunturkan suasana yang canggung dan sekaligus Soonyoung menyeluarkan keahlian melucunya sedangkan Samuel hanya tertidur di pundak Y/N yang menahan mabuk laut tak perlu waktu lama mereka sudah sampai di sebuah sungai padahal tadi mereka masih jauh. Setelah menepi mereka melihat ada kereta kuda yang sudah menunggu, di perjalana Seokmin menjelaskan tentang Hogwarts mereka hanya mendengar saja tapi masih melihat pemandangan yang telah ada di depan mata lalu mereka seperti melewati sebuah lorong yang penuh daun semanggi semakin kedalam semakin lebat dan tiba - tiba saja mereka terjun lalu mendarat di padang rumput dengan posisi Seokmin yang berdiri disusul Soonyoung, Y/N dan terakhir Samuel saling menindih seperti tumpukan sandwich.

"Perutku..."
"Samuel singkirkan kakimu dari tubuhku"
"Y/N tubuhmu berat"

Seokmin yang melihat hanya menggeleng - gelengkan kepalanya tanpa membantu mereka, setelah mereka semua berdiri ternyata mereka ada di sebuah taman yang cukup jauh dari perkotaan tapi sangat terawat.

"Selamat datang di The Burrows"

HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang