Meet

53 9 2
                                    

"Y/N, cobalah kau bermain dengan anak perempuan yang lain"
"Kau mengusirku?"
"Bukan begitu hanya saja..."

Vernon sedang berbicara dengan Y/N di lorong kamar sambil menggaruk tenguknya yang tidak terlalu gatal lalu datang seorang anak perempuan yang tiba - tiba memeluk Y/N di pinggang, Vernon yang melihat itu langsung terkejut karena melihat anak perenpuan yang memeluk Y/N.

"Kak Y/N, kenapa kakak lama aku kan sudah menunggu"
"Iya sebentar, aku dan temanku ini sedang ada urusan sebentar"
"Dia..."
"Iya"
"Dia kakakku"
"Hah? Vernon dia adikmu"
"Iya, Sophia memang adikku"
"Yasudah aku pergi dulu bye"

Y/N melambaikan tangannya pada Vernon dan hanya dibalas melambai di tambah waja melongo.

🌙️

Suatu tempat gelap, kosong dan dingin. Percakapan singkat namun mengangkut banyak nyawa, terdiri dari 2 orang dengan pakaian serba kumal dan tongkat yang cukup bagus namun tua saat bersamaan.
"Kalian yakin dengan rencana ini? Jika gagal kita yang akan di bunuh"
"Tenang saja lagi pula tak ada yang bisa menghalangi kita termasuk Auror, mereka dengan bodohnya mengikuti petunjuk buatanku"

🌙️

"Kalian akan membawaku kemana?"
"Lebih tepatnya Lee Chan yang akan membawa kita kemana?"

Y/N sedang bersama Seungkwan dan Lee Chan, mereka di bangunkan pagi buta oleh peri rumah dan disuruh ke ruangan Tuan Hanbin. Mereka hanya disuruh mengikuti Lee Chan tanpa bantahan dan jangan sampai ada yang tahu jika tuan Hanbin belum berbicara jadi mereka juga harus menggunakan topi agar mudah dikenali kata Tuan Hanbin.

Mereka berjalan menuju supermarket 24 jam, Lee Chan langsung menyuruh mereka berhenti dan Lee Chan berjalan menuju 3 orang yang sudah ada di salah satu meja di luar supermarket dengan gelas kertas yang isinya masih mengepul yang menandakan mereka belum lama di sini, Lee Chan melambaikan tangan pada mereka.

"Kita harus kesana"
"Baiklah"

Y/N mengikuti Seungkwan setelah itu mereka duduk bersama di meja di luar supermarket dan Y/N tidak tau mereka siapa karena ada yang masih tertutup hodie, topi dan menelungkupkan wajahnya. Tak berapa lama keluar seorang lagi sambil membawa 3 gelas kertas yang masih mengepul.

"Kita bertemu lagi dan kau menggunakan topi ku"
"Iya"
"Kim Taehyung, bangunlah sebelum kusiram"
"Kau ribut sekali Kim Mingyu"

Y/N hanya melihat Taehyung yang sudah terbangun dengan muka bantal sedangkan yang di tatap hanya berdiri lalu berlari ke arah toilet, Mingyu dan satu lagi yang bersama mereka hanya menggelengkan kepalanya. Tak perlu waktu lama Taehyung kembali dengan wajah segar dan lebih baik setelah itu duduk tenang di meja.

"Kak Minseok, apa yang mereka lakukan?"
"Mereka hanya disini sebentar"

Taehyung hanya mendengus dan melihat Y/N yang terus melihatnya seperti sebuah hiburan.

"Kau anak perem-"
"Y/N"
"Aku tidak bertanya na-"
"Senang berkenalan dengan mu"
"Aish... Kau memang kur-"
"Semoga kita menjadi teman dekat"
"Ap- apa?"

Taehyung hanya melotot karena tingkah gadis yang di depannya ini benar - benar luar biasa. Mingyu dan Minseok hanya tertawa melihay tontonan yang ada di depannya. Minseok melihat jam lalu menyuruh mereka untuk mengikutinya, mereka hanya menuruti saja tapi saat berjalan Y/N merasa diawasasi. Mereka berjalan menjadi 3 barisan, barisan pertana Minseok dan Lee Chan, barisan kedua Taehyung dan Seungkwan, barisan terakhir Y/N dan Mingyu.

"Kenapa kita harus berjalan seperti ini?"
"Agar terlihat natural"
"Oh"

Srek

Y/N yang mendengar suara langsung maju menuju Minseok dan mencoba memberi kode. Y/N segera menarik tangan Minseok.

"Minseok, ayo bermain bola di taman yang banyak semaknya"

Y/N memegang bola dengan tangan kiri, memegang tangan kiri dan memberi kode mata pada Minseok, Minseok mengerti langsung menarik tangan Y/N. Mereka semua hanya mengikuti Y/N, tapi sebelum itu Y/N membenarkan tali sepatu dulu dan terlihat kaki orang itu lebih tepatnya sepatu. Y/N segera menyusul Minseok dan memberikan bolanya, Minseok menyuruh mereka menyebar dan langsung melempar bola ke semak yang Y/N tuju, sengaja salah sasaran agar mereka tau siapa yang mengikuti mereka.

"Bolanya akan aku ambil"

Y/N segera masuk kesemak dan melihat seorang yang cukup urakkan dengan wajah kurus pucat, orang itu tiba - tiba mengacungkan tongkat pada Y/N, Y/N mencoba terlihat normal dan menanyai orang itu.

"Tuan, kenapa kau mengacungkan tongkat?"
"Aku tahu kau siapa"
"Maaf apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Aku orang yang cukup pelupa"

Y/N menggaruk tenguknya tidak gatal, orang itu menyimpan tongkatnya lagi di saku bajunya setelah itu mendekati Y/N dan ingin berjabat tangan dengan Y/N, Y/N membalasnya sambil tersenyum.

"Zhang Yixing, siapa namamu?"
"Aku Y/N, senang berkenalan dengan mu"
"Aku juga, apakah kau suka bunga mawar?"
"Tidak terlalu, tapi aku suka bungan lili"
"Baiklah"

Zhang Yixing menyeluarkan bunga tulip beserta akarnya dari saku tempat tongkatnya tadi dan memberikannya pada Y/N, Y/N bertepuk tangan dengan wajah yang terkagum - kagum dan menerima nya dengan senang hati.

"Wah... Anda seorang pesulap?"
"Kau betul dan sebaiknya kau kembali pada temanmu"
"Baiklah terima kasih tuan Yixing tapi bolehkan aku menanam mawar itu disini"
"Baiklah"

Y/N menanam mawar itu dan segera meninggalkan tuan Yixing menuju teman - temannya. Mereka telah menunggu Y/N setelah itu mereka kembali ke Motel, mereka sudah mulai akrab termasuk Taehyung dan Y/N meskipun hanya bicara seperlunya, kalau Kim Mingyu malah makin buruk karena Mingyu sering mengganggu jika bertemu, Kim Minseok malah sebaliknya sering membuatnya bingun dan selalu mengelus kepala Y/N.

🌙️

"Bisakah kita pergi ke taman aku bosan"
"Aku akan tanyakan pada tuan Hanbin"
"Kakak aku ikut"
"Tidak usah, ambil saja bolanya di kamar cepat"

Y/N segera menuju ruangan tuan Hanbin dan mengetuk pintunya, tuan Hanbin mempersilahkan nya masuk dan Y/N melihat ruangan itu sedikit berantakan karena banyak barang yang dibungkus. Y/N kembali pada tujuannya dan tuan Hanbin mengijinkannya, Y/N berterima kasih setelah itu mereka mengajak Vernon, Soonyoung, Seungkwan dan Chan.

"Kalian apa tidak bosan bermain ini?"
"Tak akan jika kau tau permainan kami sesungguhnya, Muel"
"Siap kak"
"Vernon, kau memancing seorang ceetah"

Samuel segera mundur setelah itu melempar kan bola cukup jauh hingga membuat Vernon dan Seungkwan berdecak kagum, Y/N langsung mengenjar bola itu dan mendapatkannya lalu kembali pada mereka.

"Muel, tangkap"
"Kakak aku lapar"
"Hei kita baru bermain"
"Masih pagi Muel"

HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang