Part 14
.
#Mesir, Laut Merah. 20xx M.
.
Dikala terang matahari tengah menyinari samudera laut, yang sinarnya memantul indah pada permukaan air. Maka tampaklah sebuah Bahtera raksasa berlayar mendahului bahtera-bahtera di belakangnya. Seraya didukung dengan pujian yang dikumandangkan para pengikut, Dalsam mengangkat tinggi tangannya menjulang ke langit. Kemudian Ia berkata-kata dengan suara keras bersenandungkan sebuah mantra.
.
Kemudian, dari balik gemuruh suara petir yang menyambar, Dalsam berseru dengan suara lantang, katanya, "KELUARLAH KALIAN, HAY GOG DAN MAGOG! KUPERINTAHKAN KEPADA ENGKAU, UNTUK MEMBINASAKAN ORANG YANG BERPALING DARIKU! MAKA TERBITLAH ENGKAU DARI TEMPAT-TEMPAT ENGKAU BERDIAM!!" Kemudian, Ia mengepal tangannya. Dengan dipadu kemurkaan, ia melanjutkan, "DAN OLEH KARNA KUTUKKU INI TIDAK BERGUNA PADA NEGERI ITU, MAKA KUUTUS ENGKAU DATANG PADA MEREKA. SERTA JADIKANLAH MEREKA BERSUJUD PADAKU! BILA TETAP MEREKA BERPALING, MAKA BUNUHLAH! TAWANLAH PEMIMPIN MEREKA! SERTA TANGGUHKANLAH MEREKA SAMPAI PADA KEDATANGANKU!"
.
Maka tampaklah oleh mereka ratusan kilatan petir menyambar pada dua sisi belahan bumi. Gempa pun terjadi. Membuat Nahkoda kapal seakan kehilangan kendali. Sementara dari tempat jatuhnya petir, yaitu "Gerbang Tersembunyi" tampaklah sosok-sosok manusia primitif setinggi puluhan hasta, berambut panjang, berwajah mengerikan, serta tak berbusana, bermunculan dari balik dinding-dinding tak kasat mata.
.
Mereka terbit bagaikan gerombolan semut keluar dari sarangnya yang haus akan makanan. Sebagian dari mereka keluar dari dinding pegunungan utara. Sebahagian lagi dari dinding pegunungan timur. Namun, keduanya memiliki tujuan yang sama. Yaitu Jazirah Arab.
.
Dengan bobot yang sangat besar serta kecepatan tubuh yang luar biasa, mereka sanggup menempuh jarak ribuan mil dalam waktu sangat singkat. Sehingga dalam tempo sekejap, tampaklah oleh Dalsam, ribuan sosok Gog dan Magog, dengan kecepatan tinggi berenang menghempasi samudera laut melewati barisan bahtera pasukan miliknya, mendahului menuju tempat pasukan musuh berada.
.
Dalsam tertawa terbahak-bahak saat melihat pasukan Gog dan Magog dengan sangat antusias menuruti perintah. Katanya, "HAY! GOG DAN MAGOG, SISAKANLAH SEBAGIAN DARI MEREKA UNTUKKU TERUTAMA PEMIMPIN MEREKA!!!" Sehingga bersorak-sorailah pasukan Dalsam tatkala melihat apa yang belum pernah mereka saksikan sebelumnya.
.
#Arab Saudi, Jazirah Arab. 20xx M.
.
Tatkala para pasukan mendengar ucapan Imam Ahmed, mengenai akan datangnya musuh yang sangat mengerikan, yaitu Gog dan Magog. Maka segeralah mereka berhamburan keluar dari kota Mekkah, menuju tempat yang lapang. Yaitu padang pasir Semenanjung Jazirah Arab.
.
Para pasukanpun sangat tidak menyangka bahwa mereka akan berhadap-hadapan dengan makhluk yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Terlabih lagi, musuh yang akan mereka hadapi, tertulis dalam kitab-kitab suci. Sehingga merekapun menyadari, betapa kuat lawan yang akan mereka perangi sesat lagi.
.
Keadaan mereka, ketika memegang pedang, tangan mereka bergemetar dikarnakan rasa takut yang bergejolak. Mereka tidak dapat mundur, dan tidak pula dapat kabur. Mereka hanya berharap perkataan Imam Ahmed, meleset. Bahwa yang mereka hadapi bukanlah Gog dan Magog.
.
Sementara di tengah-tengah suasana gaduh, Imam Ahmed memerintahkan sebagian pasukan untuk segera membawa perempuan-perempuan serta anak-anak menjauh dari kota-kota sekitar, menuju tempat yang jauh dari peperangan, serta jauh dari dugaan kemunculan Gog dan Magog. Sehingga kota-kota di Arab telah mengosongkan diri dari warga sipil dan hanya menyisakan kurang lebih 2 juta pasukan tempur untuk berperang melawan pasukan musuh.
.
Kemudian, Imam Ahmed beserta Paus Theodore menunggang kuda ke depan barisan prajurit sembari memperkuat hati mereka dalam menghadapi pasukan musuh. Imam Ahmed berkata, "Hay hamba Tuhan! Sungguh, aku mendapati, Dalsam telah berbuat kecurangan! Tetapi, bukan itu yang ingin aku katakan pada kalian, melainkan atas dasar apakah kalian datang ke tempat ini?"
.
Seluruh pasukan yang datang dari berbagai bangsa ada yang menjawab, "Atas dasar membela agama!" Ada pula yang berkata, "demi negeri serta pemerintahan!"
.
Imam Ahmed berseru, "Bila demikian, mengapakah wajah-wajah kalian terlihat meragu?!" Sehingga terkuncilah setiap mulut tatkala mendengar seruan Imam Ahmed.
.
Kemudian Paus Theodore berkata, "Percayalah hai, anak-anak Tuhan. Bila engkau mati demi membela bangsa serta pemerintahan yang telah lama kita jalin, sungguh engkau akan dibangkitkan dan dimasukkan dalam kerajaan Sorga. Namun betapakah kalian tampak ketakutan?"
.
Seluruh pasukan menjawab, "Kami khawatir disebabkan lawan kami bukanlah dari kalangan manusia. Maka akankah kami mendapati kemenangan?"
.
Imam Ahmed menjawab, "Atas izin Tuhan, engkau akan mendapati kemenangan!" Sembari mengangkat tangannya kelangit, ia melanjutkan, "Maka berdo'alah engkau sekalian kepada-Nya, berharap Dia memberikan kita kemenangan!"
.
Sebagian dari pasukan membantah, "Aduhai pemimpin kami... Adapun, kami mendapati kemenangan pada kali yang pertama, yaitu makhluk yang engkau sebutkan. Maka kemudian datang lagi pada kali yang kedua, yaitu pasukan Dalsam, lantas bagaimana kita akan menang?"
.
Imam Ahmed menjawab, "Lantas, apakah engkau ingin berlepas diri dari semua ini? Maka pergilah, serta saksikan oleh kalian, pemimpin (Dalsam) yang keras serta aniaya!" Sehingga semakin bersungutlah orang-orang yang takut.
.
Maka tatkala, para pemimpin-pemimpin mereka saling berbantah-bantahan dengan segolongan pasukan, tiba-tiba oleh mereka terdengarlah suara rauman yang memekikkan telinga, tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Sehingga membuat para pejuang pun semakin kalang kabut dikarnakan rasa panik. Imam Ahmed tidak tinggal diam, ia berseru, "Tidakkah sebelumnya, engkau semua mendengar setiap ramalan mengenai kedatanganku maupun sesudahnya?" Maka dijawablah, "Ya, kami mendengar."
.
Berkatalah Imam Ahmed, "Aku didatangkan oleh Tuhan, untuk perang ini! Bila memang Tuhan menginginkan kekalahan bagi umat ini, maka betapakah Dia mendatangkanku pada kalian?!" Kemudian, sembari mengeluarkan serta menjunjungkan pedang ke langit, Imam Ahmed berkata lagi dengan suara lantang, "Bukankah kalian juga membaca dalam kitab nubuat, bahwa pada saat perang akhir zaman yang dipimpin olehku, kalian akan mampu mengalahkan musuh?!" Maka tersadarlah mereka dari bayangan ketakutan. Sehingga mereka menjawab, "Benar kata pemimpin kita! Bukankah Tuhan telah menjanjikan kemenangan pada kita di Akhir Zaman?" Sehingga, jadilah mereka bergembira serta bersorak sorai kembali.
.
Berkat kepercayaan diri yang kembali pulih, maka kedua belah pihak pasukan pun membuat barisan ganda, diliputi barisan pemanah di belakang-belakang mereka, yang diatur oleh panglima perang Imam Ahmed beserta panglima perang Paus Theodore.
.
Imam Ahmed beserta Paus Theodore, berteriak menyerukan Yel-Yel semangat juang demi melawan kebatilan. Mereka berkata, "Bila memilih hidup dan meninggalkan perang, kalian akan mendapati keluargamu menjadi budak baginya. Namun bila kalian mati, ketahuilah, kita semua akan mendapati kemenangan disisi Tuhan. Maka jalan manakah yang kalian tempuh?" Mereka menjawab, "Tentulah kami memilih jalan Tuhan!"
.
Maka dikatakan oleh Imam Ahmed sembari menunjuk ke arah di mana pasukan musuh akan segera muncul, "Bila demikian, janganlah engkau takut, serta berperanglah demi nama Tuhan, Agama, negara, harta benda, istri-istri serta anak-anak kalian!!!" Maka seketika, bersemangatlah seluruh pasukan yang tengah menunggu pasukan musuh. Mereka terus bersorak sorai memuji Tuhan berharap kemenangan.
.
Hingga sampailah pada waktu kerumunan Gog dan Magog menampakkan diri pertama kalinya pada umat manusia. Mereka hadir, tanpa berbekalkan senjata. Namun, tangan-tangan yang mereka miliki, serupa dengan gada besi yang siap meremukkan tubuh lawan dalam sekali hentakan. Wajah-wajah mereka juga terlihat sangat dingin. Seolah mereka tidak memiliki rasa takut atau pun rasa iba. Sebaliknya mereka terlihat kejam laksana mesin pembunuh ampuh tanpa rasa ampun.
.
Melihat kedatangan tamu yang tak di undang, Imam Ahmed berseru sembari menunjuk para musuh, "Lihatlah! Lihatlah mereka! Merekalah Ya'juj dan Ma'juj, yang pernah kalian baca dalam kitab-kitab nubuat!"
.
Maka tatkala pihak pasukan Muslim dan Nasrani melihat wujud Gog dan Magog selayaknya raksasa, tampak termengu-mengu. Mereka menelan ludah ketembolok mereka dikarnakan rasa takut beserta cemas yang bercampur aduk. Tubuh-tubuh mereka bergetar hebat, dihiasi dengan terbelalaknya setiap mata ketika menatap pasukan raksasa yang sudah berada tepat dihadapan para pejuang. Tak dapat disangkal dari raut wajah mereka tak dapat diumpati keraguan untuk berperang melawan pasukan nan mengerikan.
.
Mereka yang melihat sosok lawan yang begitu menyeramkan kembali bersungut, "Ba-bagaimana mungkin kami dapat menang melawan raksasa-raksasa yang datang dalam jumlah besar itu?" Mendengar sungutan yang dilontarkan para pasukan, Imam Ahmed terdiam. Iapun juga menyadari, betapa mengerikannya sosok lawan yang akan mereka hadapi. Sehingga kedua pemimpin tersebut sempat terdiam seribu bahasa.
.
Namun, di tengah ketidak berdayaan pasukan Imam Ahmed beserta pasukan Paus Theodore, terjadilah sesuatu hal yang mengejutkan. Yaitu munculnya pasukan berkuda Panji Hitam yang berasal dari arah Syam. Mereka hadir dari balik perbukitan padang pasir yang hanya berbekalkan semangat juang tinggi berkobar-kobar bagaikan nyala api. Pasukan tersebut memiliki jumlah jauh lebih sedikit dari pasukan Mekkah, namun tanpa rasa takut mereka berlari menyerang sekumpulan pasukan Gog dan Magog sembari meneriaki Yel-Yel mengagungkan Tuhan.
.
Sehingga membuat Gog dan Magog, yang sebelumnya berniat menyerang pasukan Mekkah, berbalik arah menyerang pasukan panji hitam yang datang dari arah sampingnya.
.
Menyadari akan kejadian tersebut, membuat pasukan Mekkah tercengang tatkala memandang keberanian yang dimiliki oleh para gerombolan pejuang asing tersebut.
.
Melihat itu, Imam Ahmed tidak ingin tinggal diam. Pasalnya ia sangat ingin berperang melawan musuh demi menegakkan syariat Tuhan. Sehingga dengan dipenuhi keyakinan, ia bergerak menunggangi kuda mengarah pada pasukan Gog dan Magog. Kemudian, Paus Theodore yang melihat keberanian Imam Ahmed pun segera memerintahkan seluruh pasukkan untuk segera maju berperang membantali Imam Ahmed beserta pejuang berpanji hitam.
.
Sehingga mulailah mereka semua mengangkat pedang sembari bersorak menyusul Imam Ahmed, guna berusaha memporak-porandakan pasukan musuh, bersama dengan datangnya pasukan dari negeri Syam yang melahirkan semangat juang baru bagi infantri gabungan.
.
-Continue-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Messiah: End of Day War [TAMAT]
Spiritual#WARNING (Perhatian sebelum membaca The Last Messiah: End of Day War) . Barangsiapa yg baru membaca bagian2 awal dari novel "The Last Messiah: End of Day War" pasti akan mendapati sesuatu yg baginya tidak berfaedah dan memiliki kontroversi. Namun ti...