Mati gue! batin Aluna
Gadis itu diam seribu bahasa, kakinya bergetar melihat seluruh orang yang ada di aula. Seketika Aluna mati rasa. Ia ingin duduk, namun badannya tidak bisa digerakkan. Bahkan untuk mengendalikan jarinya saja, Aluna kesulitan.
Nakula menoleh ke arah Yola. Memberi isyarat dengan matanya kalau ia menginginkan sesuatu yang sedang di pegang cewek itu.
Ya, Cowok itu menginginkan list absensi peserta MOS yang ada di tangan Yola. Melihat Nakula memberi kode, dengan cepat Yola mendekatinya dan memberikan list itu.
"Aluna! Duduk!" pekik Rara menarik rok Aluna.
"Kamu yang di sana" ucap Kainan, menggunakan Mic-nya lagi. "Cepat duduk!"
Rara menarik paksa Aluna untuk duduk. Aluna tengsin setengah mati saat ini, merasa kikuk karna seluruh orang di aula menatapnya.
Nakula maju satu langkah, dengan ekspresi yang sangat cool, ia menatap 300 peserta MOS yang ada di hadapannya. Sontak seluruh peserta yang awalnya menatap Aluna kini menoleh ke arah Nakula.
Dan akhirnya Nakula mulai berbicara.
"Selamat Pagi semuanya!" ucap Nakula dengan datar namun lantang, suara beratnya mengelegar di seluruh aula, bahkan ia tidak membutuhkan toa untuk bicara kepada 300 peserta yang ada di depannya.
"Pagi!" jawab seluruh peserta.
"Gila! Suaranya sexy banget, Al!" pekik Rara, sementara cewek yang di ajak bicara hanya diam saja.
"Selamat datang di SMA Sevit Bandung. Perkenalkan, nama saya Nakula Megantara. Saya senior tahun kedua kalian, ketua osis tahun ini."
Aula menghening.
"Saya tidak akan bertele-tele," lanjut Nakula, "yang akan saya beritahukan kepada kalian semua adalah saya tidak akan menggunakan sistem ospek seperti tahun-tahun sebelumnya. Saya menghapus peraturan yang mengatakan 'Senior tidak pernah salah' dan 'jika senior salah kembali ke peraturan satu'."
Seketika seisi aula mendengung dengan ratusan suara bisikan dari para peserta.
"Saya memiliki sistem sendiri" lanjut Nakula. "Sistem yang saya buat untuk kalian adalah Sistem DBC."
"DBC?" bingung Rara. "Apaan tuh?"
Aluna mengangkat bahunya.
"DBC adalah singkatan lain dari Direst-Be Creatness. Dimana kalian wajib melakukan sistem ini selama mengikuti ospek dengan saya. Jika kalian melanggar Sistem DBC atau kalian tidak menerapkannya, maka kalian akan di kenakan hukuman."
Beberapa peserta menelan ludah mereka dengan susah payah dan beberapa lainnya terlihat kebingungan karena tidak mengerti apa maksud dari sistem yang dibuat Nakula.
"Kegiatan ospek akan di laksanakan selama satu minggu full. di hari Jum'at, Sabtu, dan Minggu, kalian akan menginap di sekolah."
Seketika aula di penuhi dengan suara dari berbagai arah. Banyak dari mereka yang sangat terkejut mendengar apa yang diucapkan Nakula. Untuk pertama kalinya ospek di lakukan selama tujuh hari dan mereka harus menginap.
"DIAM!" sentak Galih yang ada di belakang Nakula. "SIAPA YANG SURUH KALIAN BICARA?!"
Semua terdiam setelah mendengar sentakan dari Galih. Mereka menundukan kepala dan saling melirik dengan peserta lainnya.
Kainan maju satu langkah. Ia berdiri tepat di samping Nakula. Cowok itu menangkat Mic-nya dan mulai berbicara menggantikan Nakula.
"Halo semuanya! saya Kainan Rasya, saya wakil ketua osis di SMA Sevit Bandung. Saya akan melanjutkan pengumuman yang harus kalian dengar." Kainan membuka secari kertas yang ia pegang dan mulai membacakan isinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIOR
Teen Fiction[SUDAH TERSEDIA DI TOKO BUKU TERDEKAT] Berawal dari rasa penasarannya pada Nakula, ketua MOS yang gantengnya membelah tujuh benua. Aluna, mulai mencari tahu apa penyebab dari datarnya sifat Nakula. Cowok blasteran Spanyol-Indonesia itu seperti tidak...