5

2K 143 12
                                    

"e-eh?"

_____

jihyo pov

setelah kejadian memalukan tadi, kini aku duduk di mobil lambrogini merah dengan menundukkan kepalaku. yang benar saja, aku masih merasa malu dengan kejadian tadi. kalian bayangkan saja jika kalian sedang kumat gilanya dan kepergok pria tampan nan rupawan seperti suga. iya suga. malu bangetkan rasanya?. itulah yang ku rasakan. apa lagi aku bisa disini dengan memohon pada suga agar ia membawaku pergi sampai abang-abangku itu pulang ke rumah.

kenapa suga bisa dirumahku? aku juga awalnya bingung, tapi ia menjelaskannya. mau tau gimana aku tadi setelah kepergok dan bisa disini? gini ceritanya...

flashback on

"e-eh?" gumamku terkejut+bingung karena melihat suga yang tengah berdiri diambang pintu ruang tv ini sambil menahan tawanya.

"y-YAK! ngapain sunbae disini? a-apa yang sunbae la-lakukan? j-j-jangan ngetawain gua!" ucapku kesal dengan gelagapan. aku memalingkan wajahku malu

"gua gak melakukan apapun. siapa juga yang mau ngetawain lo, lagi pula gua kemari untuk ngambil jam tangan gua yang dipinjam jimin tadi siang" jawabnya santai dengan wajah songongnya

"kendae, napa sunbae gak mencet bel rumah atau ngetuk pintu dulu?" tanyaku kesal sambil menunjuknya

"heh, denger ya, gue udah ngetok 3 kali dan mencet tu bel rumah 5 kali, tapi lo gak keluar keluar, ya gue masuk aja" jawab suga santai

"ya! mana bisa gitu!" ucapku tak terima

"terserah. gue mau ngambil jam tangan gue dulu" ucapnya langsung berlalu dan dengan santainya menaiki tangga rumahku dan masuk ke kamar jimin

"ck. dasar" umpatku kesal lalu menjatuhkan bokongku di sofa ruang tv lalu bersandar dengan nyaman.

"sial banget malam minggu gue kali ini" gumamku merengek

tap

tap

tap

suga menuruni tangga sambil mengenakan jam tangannya dengan santai. mataku menangkap sosok itu.

deg.

jantungku berdebar kencang.

ia sangat tampan, pikirku. namun dengan cepat aku menepisnya karna aku tau apa yang telah ku pikirkan itu tak pantas.

ia melihatku yang tengah menatapnya. aku yang tertangkap basah itupun memalingkan wajahku ke tv. ku yakin kini wajahku suda memerah karena malu.

huuu... jihyo pabo . batinku menggerutui diriku sendiri

"lo gak keluar malam mingguan?" tanya suga sambil bersandar dipegangan tangga

"ani, wae?" tanyaku ketus untuk menutupi detak jantungku yang berdebar kencang itu.

"lo sendirian dirumah? gak takut?" tanyanya lagi tanpa menjawab pertanyaanku

"memangnya kenapa? gue tak takut sama sekali" jawabku ketus sambil meliriknya

"gue dengar akhir akhir ini ada orang mati ditabrak kereta dan arwahnya tidak tenang" ucapnya dengan tenang sambil berjalan melaluiku dan menuju pintu keluar ruang tv dan menyambungkan ruang tv dengan ruang tamu itu.

aku yang mendengar ucapannya tadi langsung membulatkan mataku. bulu kudukku langsung merinding, dan tiba-tiba saja segala macam hal menakutkan tentang hantu terlintas dipikiranku.

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang