Assalamualaikum
Aku bakalan lanjutin cerita lagi langsung aja yuk.***
Pesawat yang dina,haris dan dito sudah sampai dibandara balikpapan. Semua keluarga dina dan haris menunggu mereka berdua. Setelah dina menuju ruang tunggu bandara dia langsung melihat keluarganya menunggu mereka, tak tahan dina langsung memeluk bunda yang sangat dirindukannya
"Dina kangen sama bunda" rintihnya dalam tangisan
Bundanya memeluk dina erat dan berkata
"Dina anak bunda sekarang kamu bukan punya bunda sepenuhnya kamu punya seorang suami yang harus dilayanin, tugas ayah juga udah selesai untuk jagain dina dan sekarang dina tanggung jawab suami kamu sayang" ucap bundanya lembut"Sudahlah tidak apa-apa bun lagian dina kangen sama bunda karena jauh dari bunda" ucap haris yang berada dibelakang dina karena ketinggalan jauh dengan dina yang sudah berlari duluan
"Iya bun maafin dina ya,mas maafin dina ya mas" ucapnya menangis
"Ayo pulang yuk kita udah ngadain acara selamatan dirumah kamu din" ucap mama mertuanya
Dina yang tidak sadar dengan keluarga nya yang berada dibandara waktu itu, dina langsung memeluk mama mertuanya dan mencium tangan papah haris.
Setelah itu mereka menuju kerumah dina yang sudah dipersiapkan keluarganya untuk acara syukuran. Dina yang 1 mobil dengan haris bundanya dan mamah serta papah haris.Ya allah terima kasih atas semua nikmat mu, keluarga yang sangat harmonis dan penuh dengan berkahmu tidak ada lagi yang bisa menggantikan ini semua. Alhamdulillah ucap dina dalam hati yang tak hentinya bersyukur
Setelah mereka tiba dirumah, dina dan haris disambut dengan suasana haru karena semua keluarganya menunggu pengantin baru ini, dina yang melihat adiknya langsung memeluknya karena difa tidak ikut kebandara tadi, tak sadar dina sangat rindu dengan adiknya ini karena sudah tidak satu rumah lagi
"Dif jangan bandel ya" ucap dina sambil meneteskan air matanya
Adiknya yang melihat kakanya cengeng langsung tertawa "kaka kok nangis gak malu udah gede?" Dina yang menyadari itu langsung mengusap air matanya dan melihat sekelilingnya terkekeh melihat tingkah lakunya
"Bener kan kata bunda kalian jangan berantem terus nanti waktunya pisah nangis-nangis an kangen-kangen an" ucap bunda mili
"Iya bun dina kangen suasana rumah kita,tapi dina udah jadi tanggung jawab mas haris, tapi nanti dina insyaallah kesini terus bolehkan mas" dan pertanyaan dina pun diangguki oleh suaminya
"Ayo makan dulu habis ini ada acara syukuran" ajak bundanya
Mereka sekeluarga makanan dan melanjutkan dengan syukuran sambil sholat dzuhur berjamaah hingga sholat ashar setelah itu keluarganya pamitan untuk pulang.
"Mas sepi ya" ucap manja dari dina
"Mau rame terus gak bisa bikin dede kita sayang" mendengar itu dina langsung terkekeh
"Mas ya" ucap dina sambil mencubit tangan suaminya
"Sakit sayang"
"Mas bohong" sambil menghindar dina terkekeh melihat suaminya kesakitan
"Beneran sayang, masa sama suami gitu sih sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, my husband and my future
SpirituellesBagaimana rasanya jika allah itu memang menyimpankan takdir itu seperti cerminan diri kita? menyimpankan takdir sebaik baik takdir? menyimpankan doa yang selalu terselip dalam sholat kita lalu mengabulkannya? memang jalannya rumit tapi tidak ada yan...