"P-pak Bagas?!" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Nanda. Saking terkejutnya. Ternyata, tamu Revan ialah Bagas. Guru Nanda ketika SMP.
"Eh, Nanda. Ngapain ke sini?" tanya Bagas yang sudah bisa mengontrol keterkejutannya. Revan bingung sendiri. "Tunggu tunggu. Kalian saling kenal?" sekarang Revan yang bertanya. Hanya dirinya yang tak mengerti disini. Namun, ketika Bagas ingin mengatakan sesuatu, dipotong oleh Nanda.
"Nggak. Nggak ada apa apa." Ucap Nanda cepat dengan sekali napas. Revan menoleh kearah Bagas, meminta penjelasan. Kenapa dunia sempit sekali sih?
Bagas hanya mengangkat kedua bahunya. "Van, jangan lupa sama yang gue omongin tadi." Revan hanya menganggukkan kepalanya. Dia akan meminta penjelasan pada Nanda nanti. Kemudian, keluarlah Bagas dari apartment Revan.
"Loe ada hubungan apa sama Bagas?" tanya Revan dengan tatapan meyelidik kepada Nanda. Khas Revan kalau dalam keadaan seperti ini.
"Kamu sendiri, punya hubungan apa sama Pak Bagas?" Nanda kembali melontarkan pertanyaan yang sama pada Revan. Kemudian, Nanda bertanya, "jadi, kenapa kamu telpon aku buat nyuruh kesini?"
"Maunya gue suruh loe buat bersihin apartment gue. Cuman, kayaknya waktunya nggak tepat. Karena gue mau minta tolong sama loe. Cuman buat malam ini aja." Ucap Revan dengan nada serius. Sepertinya, hal yang penting.
"Mau minta tolong apa emang?"
"Loe mau kan, kalo jadi pasangan gue cuman buat malam ini?" ucap Revan menatap mata indah Nanda lekat.
"HAH?!!"
~♡~
Dan, di sinilah Nanda berada sekarang. Di sebuah restoran. Dengan sedikit perdebatan kecil - besar Nanda dan Revan, akhirnya Nanda mengalah dan mengikuti alur cerita dari Revan.
"Cowok jahannam, ngapain kesini? Kamu belum jelasin apa-apa sama aku," dengan ekspresi muka malas, Nanda berkata. "Nah, itu dia. Gue lupa mau ngomong... Hehe. Gini, gue ajak loe kesini buat nemenin orang kencan." Balas Revan tanpa menatap Nanda.
"Orang siapa sih? Kok ribet banget! Yang jelas dong kalo ngomong! Aku juga punya acara dirumah. Issh." Dumel Nanda jengkel. Dia melipat kedua tangannya di depan dada tanda kekesalannya. Revan hanya cekikikan. Lucu. Batin Revan seraya tersenyum dan berusaha menatap Nanda yang enggan menatap dirinya.
"Hehe.. maaf deh non, abang kagak tau kalau nona ada acara. Trus, kenapa atuh non marah-marah mulu dari tadi? Abang beliin es krim aja ya nanti waktu kita mau pulang?" tawar Revan dan berusaha untuk membujuk Nanda yang sedang kesal.
Tiba-tiba wajah Nanda berbalik dan langsung bersitatap dengan mata elang milik Revan. "Bener ya? Yeeayy es krim! Makasih Eyan!" Nanda langsung berbinar bahagia begitu terdengar kata es krim di telinganya. Tanpa sadar, Nanda memeluk tubuh Revan yang lebih besar darinya. "Yeay gratisan!" seru Nanda yang masih asik memeluk Revan. Seketika lupa dengan panggilan 'Cowok Jahannam' untuk Revan.
"Yeay! Asik! Meluk Nanda!" Kata Revan yang langsung membalas pelukan Nanda.
Gadis itu langsung tersadar dari bahagianya. "Eh, salah meluk aku." Katanya dan langsung melepaskan pelukannya pada Revan. Revan pun melakukan hal yang sama seperti Nanda. Walau seperti ada yang aneh.
![](https://img.wattpad.com/cover/94129300-288-k402519.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl Vs Bad Boy
Fiksi Remaja#464 Dalam Teen Fiction [ 28 05 2017] Berawal dari tubrukan di depan gerbang sekolah, membawa si cewek yang dijuluki 'Nerd Girl' di sekolahnya harus berada dalam kehidupan yang tak pernah dia inginkan terjadi. Si 'Nerd Girl' membenci cow...