Nanda sedang berjalan yang mengarah ke taman. Hari ini minggu. Saatnya bebas dari yang namanya pelajaran. Nanda juga menghabiskan waktunya untuk bersantai ria. Saat memasuki taman, Nanda melihat banyak anak kecil yang sedang bermain. Entah apa yang di mainkan. Nanda duduk di salah satu tempat duduk yang ada di taman tersebut. Sampai datang salah satu anak kecil perempuan yang memanggilnya. "Hai kak!" panggil anak kecil tersebut. Nanda sedikit gugup karena memang dia tak terlalu akrab dengan anak kecil. Pernah, waktu dulu mamanya mengajak ke salah satu teman lama mamanya, ia di perkenalkan dengan anak kecil yang sekitar bermumur 4 tahun. Saat ingin berkenalan waktu itu, Nanda sedikit memaksakan sebuah senyuman yang menurut si anak kecil itu menyeramkan. Alhasil, sang anak kecil itu--yang ibunya adalah teman mamanya menangis. Sejak saat itu, saat mengingatnya kembali, Nanda terlalu gugup untuk berhadapan dengan anak kecil.
"Ha-hai dek," Nanda menyambut sapaan anak kecil di depannya. "Cantik!" kata anak kecil tersebut dengan lugunya. "Eh, hehe.. Makasih dek! Kamu juga cantik kok." Senyuman murni dari wajah Nanda terlihat.
"Kakak tambah cantik kalau senyum!" Nanda hanya menyunggingkan deretan giginya. "Namanya siapa?" Nanda bertanya yang dibalas oleh si anak kecil, "Eca kak." "Umur kamu berapa dek?" tanya Nanda yang mulai terlihat santai. "Kata mama, umur aku 6 tahun kak." Nanda hanya manggut-manggut.
"Eca!" tiba-tiba suara seseorang memanggil. Anak kecil--Eca menoleh ke samping dan mendapati seseorang yang di kenalnya. "Kak Bagas!" jawab Eca. Nanda juga menoleh ke sumber suara.
..
.
.
.
.
.
Deg!Tubuh Nanda menegang. Seketika terasa kaku setelah melihat sosok pria yang tak terasa asing. Pria tersebut menoleh kearahnya dan tersenyum.
"Eh, Nanda ya?" tanya pria tersebut. Nanda hanya mengangguk kaku setelah sadar dari gaya terkejutnya. Wajahnya kembali memerah. Jantungnya bekerja lebih cepat. Dia, Bagas Rajendra.Guru saat Nanda kelas 7 SMP. Juga, seseorang yang pernah dicintai Nanda, kembali.
~♡~
Nanda memasuki pekarangan rumahnya dengan tatapan kosong. Kejadian tadi masih membuatnya shock.
FLASHBACK
"Gimana kabarnya, Nan? " tanya Bagas pada Nanda yang masih menatapnya dengan pandangan kaget. Sadar, Nanda menjawabnya.
"Eh, maaf pak. Saya baik-baik aja. Bapak sendiri gimana kabarnya pak?" Nanda memulai pertanyaan. Bagas hanya menganggukkan kepalanya. "Saya baik-baik aja kok."
"Kamu nggak berubah ya," pernyataan dan tatapan Bagas membuat wajah Nanda bersemu merah. "Oh iya, dulu waktu kelas tujuh, kamu kok tiba-tiba pindah? Kalo boleh tau, kenapa ya Nan?" tanya Bagas mencoba terlihat santai. Memang, dulu Nanda memutuskan untuk pindah. Berat memang. Tapi harus. Tubuh Nanda menegang. Kalau dia menjawab yang sejujurnya, dia akan malu. Trus, harus jawab gimana? Akhirnya, Nanda menjawab ;
..
.
.
.
.
.
.
.
"Itu masa lalu saya pak. Dan itu privasi bagi saya. Sebaiknya bapak jangan ungkit-ungkit lagi. Saya sudah lupa semuanya. Saya permisi dulu pak."FLASHBACK END
Nanda langsung masuk ke dalam kamarnya. Dan menguncinya. Saat Nanda berbalik...
"Eh setan!" Nanda terkejut karena ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya.
"Heh! Gue ini kakak loe! Enak aja ngatain gue setan." Sebal orang tersebut. Yang ternyata adalah kakaknya."Kok, bisa disini?"
"Karena gue ngerasa aja, kalo bakal ada badai yang dateng." Jawab kakaknya dengan tersenyum dan menatap adiknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saya tau ini pendek.. Jadi maafkan saya. Semoga nggak mengecewakan ya :3
Vote : 15
Kalo bisa sampe vote segitu, bakal saya lanjutin ya.. Saya tau kalo kalian nggak suka sama cerita saya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl Vs Bad Boy
Fiksi Remaja#464 Dalam Teen Fiction [ 28 05 2017] Berawal dari tubrukan di depan gerbang sekolah, membawa si cewek yang dijuluki 'Nerd Girl' di sekolahnya harus berada dalam kehidupan yang tak pernah dia inginkan terjadi. Si 'Nerd Girl' membenci cow...