Part 58

4.4K 173 19
                                    

Pukul 03.43 dini hari edo membuka matanya dan matanya tertuju pada jam dinding dikamarnya. Karna merasa haus dia bernia untuk bangun mengambil minum. Namun saat hendak menggeser tangan tamara dari perutnya.

"Kok dingin banget. Kamu gk biasa pake ac ya maaf ya." kemudian turun mengambil minum ke bawah.

"Maaf mengagetkan bapak. Saya hanya ingin turun mengambil minum."

"Iya tidak apa pak." jawab salah satu petugas.

Kini edo sudah berada dikamarnya dengan perlahan edo naik keatas tempat tidur supaya tidak membangunkan tamara dan boy.

Perlahan ditatapnya wajah istrinya sangat kurus. Dibelainya pipi tamara,

Degggg

Seakan disambar petir. Edo langsung mengambil posisi duduk dan mengarahkan jarinya ke bawah hidung tamara dan memegang wajah tangan tamara semua dingin. Air mata edo luruh seketika.

"Tam..  Tamara sayang bangun tam." katanya menangis pilu.

"Pa.. Papa." kata boy dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Ada apa pak?.." tanya salah satu petugas yang mendengar tangisan edo. Dengan cepat petugas itu mendekat kearah tamara. Kemudian mengehela nafas kasar.
"Ini sudah jalan Tuhan pak. Bapak harus kuat."

Boy yang tidak mengeti. "Ada apa pak?.." edo langsung menarik boy kepelukannya

"Mama udah sama Tuhan disorga. Kita harus senang sekarang mama gk sakit lagi." kata edo terisak memeluk anaknya.

"Mama.. Mama kenapa tinggalin boy terus ma." teriaknya histeris dipelukan ayahnya.

Jasad tamara sedang dibersihkan.  Kevin dan mila serta yang lainnya mendengar kabar kalau tamara sudah meninggal dunia segera menghampiri kediaman tamara.

"Gue turut berduka do.. Lo harus kuat ada boy yang butuh lo."

Edo hanya mengangguk sambil menatap mayat istrinya.
Ia menekan kuat dadanya.

Flashback on

Empat bulan setelah mila melahirkan kevin dan mila mendapat kabar kalau ayah tamara meninggal dunia karna serangan jantung. Dua hari setelahnya  mila merengek meminta kevin mengantarkannya ke penjara menjenguk tamara. Awalnya kevin marah dan tidak mau mengantarkan mila. Namun akhirnya ia luluh juga. Mila beberpa kali menjenguk tamara. Dan pada tahun kelima Saat keduanya tiba mereka ingin menemui tamara tapi ternyata tamara sedang ditangani oleh dokter.
Mila dan kevin mencari tau tamara sakit apa.

"Hallo do.. Lo bisa balik ke indonesia sekarang."

"Ada apa mil?..."

"Gue bingung mau ngomngnya gimna."

"Lo mau ngmong apa mil. Kasih tau aja ada apa?.."

"Ok gini. Keadaan tamar sudah sangat memprihatinkan."

"Mil lo kalo ngmong yang jelas dong."

"Tamara sakit kanker serviks. Dan ini sudah stadium 4."

Pyarrrr

Mila mendengar jelas sekali benda kaca pecah.

"Kenapa. Kenapa lo baru bilang mil."

"Gue baru tau tadi siang saat gue sama kevin jenguk tamara do."

"Cepatlah pulang do. Tamara membutuhkan kalian."

"Iya mil besok gue dan boy akan segeta ke indonesia."

Tut.. Tut.. Tut..

Flashback off.

Rasamu ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang