Segala bentuk typo dan teman-temannya, tolong di maklumi.
Gak maksa untuk selalu vomment, tapi seenggaknya hargai kerja keras gue yang udah mikir-mikir buat bikin nih cerita.
⚠WARNING⚠
Hardwords ⛔
Rated 🔞🔞Jungkook menyuruh Yerim turun dari mobilnya setelah mereka sampai di basement apartement mewah Jungkook. Si Yerim yang dari tadi masih sebel karena sifat gak gentle nya Jungkook ditambah kesel karena pria yang diakuinya tampan itu masih tidak mau membantunya untuk membawa dua koper nya yang besar-besar.
Dengan susah payah, Yerim menarik koper-kopernya mengikuti langkah Jungkook yang berada jauh didepannya. Pria itu berjalan sangat santai seolah-olah tak memikirkan gadis yang sedang susah payah menggerek koper-kopernya dibelakangnya.
"Kamu bisa tolong bantuin aku gak? Koper aku berat banget nih." Ucap Yerim dengan nada hampir berteriak karena jarak nya dengan Jungkook sudah lumayan jauh.
Bukannya noleh atau berhenti, si Jungkook malah terus jalan seolah-olah tidak mendengar seruan Yerim yang sebenarnya terdengar sampai ketelinganya. Toh, Jungkook tidak peduli dengan gadis itu. Suruh siapa bawa dua koper kalau tau dirinya akan kesulitan.
Yerim mendengus keras saat melihat Jungkook tidak peduli dengan dirinya. "Jeon Jungkook, kamu denger aku kan? Aku minta tolong nih." Seru Yerim lagi. Namun memang dasarnya si Jungkook tidak peduli, jadi dia tetap berjalan tanpa menoleh sedikitpun ke arah Yerim yang sudah mulai kelelahan.
"Berisik! Bisa gak lo diem. Ini apartement bukan hutan." Gertak Jungkook membuat Yerim malah semakin kesal.
"Kamu tuh gak gentle banget sih jadi cowok. Gak liat aku lagi kesusahan gini, bukannya bantuin malah ngebentak." Sungut Yerim kesal. Si Jungkook menggeram keras.
"Kalo lo gak mau ribet, mending buang aja koper-koper lo. Susah amat sih jadi cewek."
"Kalo aku buang, nanti aku pake baju apa?"
"Gak usah pake baju gue lebih suka." Yerim membulatkan matanya mendengar kata-kata Jungkook barusan.
"K-kalo ngomong tuh dijaga ya. Aku masih dibawah umur." Ucap Yerim dengan wajah memerah. Jungkook yang melihatnya pun tersenyum miring. Sepertinya dia bakal punya mainan baru.
"Umur lo udah 19 tahun, usia segitu udah bukan dibawah umur lagi. Jaman sekarang udah banyak kok cewek seumuran lo yang udah jebol." Celetuk Jungkook membuat wajah Yerim semakin memerah.
"Udah ah, aku gak jadi minta bantuan kamu." Ucap Yerim lalu kembali berjalan dengan susah payah melewati Jungkook yang masih terkekeh dengan memperlihatkan gigi kelincinya.
Kini mereka sudah sampai didepan pintu apartement Jungkook. Jungkook menekan digit-gigit angka password apartementnya dan menyuruh Yerim untuk masuk kedalam.
Kesan pertama yang Yerim rasakan saat masuk kedalam apartement Jungkook dan melihat keadaannya adalah....
MELONGO!!
TERKEJUT!!
SHOCK!!
Bagaimana tidak. Apartement Jungkook tidak terlihat seperti apartement yang layak huni. Banyak sekali botol-botol bir dan abu rokok yang mengotori meja dan sofa ruang santai di apartement itu.
Baju kotor bahkan 'dalaman' milik pria itu berceceran dimana-mana. Yerim jelas syok, apalagi saat melihat bungkus.. ehem.. kon**m bekas serta bungkusnya yang tergeletak tak jauh dari sofa diruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Hold Me Tight [M] ✔
Fanfiction『 𝒄𝒐𝒎𝒑𝒍𝒆𝒕𝒆 』✔ [KARYA LENGKAP ADA DI KARYAKARSA] Yerim terpaksa harus tinggal se-atap sama anak temen ibunya yang katanya terkenal badung luar biasa. A Story © Kyoungies Cover Design © Kyoung