Pertemuan

42 6 1
                                    


     Bulan Desember 2015, cuaca di daerah Parongpong Bandung cukup bersahabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bulan Desember 2015, cuaca di daerah Parongpong Bandung cukup bersahabat. Aku sedang menikmati suasana indah pemandangan kota Bandung di atas tebing ini berdua bersama temanku yang bernama Dela. Udara cukup segar untuk dihirup sambil menikmati senja di kota Bandung yang cerah. Tempat ini memang selalu dikunjungi oleh beberapa kalangan anak muda untuk bersantai.
Ketika aku sedang berfoto ria bersama temanku, dari kejauhan ada dua orang pemuda yang sedang nampak memerhatikan kami, tapi kami tak perduli. Tak lama kemudian, mereka menghampiri kami, dan satu orang diantara pemuda itu ingin ikut berfoto denganku, aku berkata dengan spontan "Maaf, memory nya penuh!" Pemuda itu hanya tertawa kecil.
Suasana hening seketika karena aku memalingkan wajah dan bersikap sangat cuek karena aku sebal ada pemuda yang tak aku kenal sudah ingin berfoto denganku saja. Seketika aku dan temanku yang terlihat juga tidak suka berlama-lama dengan orang yang tak kami kenali kami berduapun akan pergi meninggalkan tempat itu, tapi pemuda itu berkata "Eh! Minta nomornya boleh ga?". Aku pun berkata pada Dela, karena aku sangka ia meminta nomor telepon temanku "Del, punya hp juga kagak ya lo? Haha" pemuda itu berkata "Nomor Telepon yang kamu!" Perasaanku entah senang atau sebal aku tak tahu, tapi aku fikir lumayan lah buat tambah teman ketimbang aku jarang bersosialisasi ," Oh! Yaudah mana HP kamu?" tanyaku. "Engga punya HP" Jawabnya, "Terus? Mau nomor aku buat apa?!", Nadaku kesal. "Buat disms, mana nomornya? Biar aku tulis ditangan!" jawabnya. Akupun memberikan nomor teleponku, dan ia pun mencatatnya dengan pulpennya di tangan kirinya. Setelah itu akupun pulang tanpa berbasa-basi dengan kedua pemuda itu.

100 Days Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang