Lamaran mendadak

284 16 2
                                    

Aku menekan password apartmen galuh yang merupakan tanggal ulang tahunku, galuh romantis banget lah ya?

Aku masuk dan langsung menghampiri benda suci yang dinamakan kulkas , mengambil sebotol jus jeruk dan cemilan lalu duduk di sofa dan mengidupkan tv bersantai, udara panas diluar tadi membuat aku kelaparan dan haus.

"Yang aku udah sampe, kamu di mana?" Teriakku sambil mengunyah keripik kentang dan menonton sinetron anak kembar yang tertukar-tukar episod 567 season 2

Terdengar suara berisik dari arah kamar galuh membuatku agak sedikit curiga apa yang terjadi padanya tapi aku berfikir positif saja, mungkin galuh lagi ngejar curut dan melanjutkan sesi santai-santaiku

Berapa lama kemudian galuh muncul dengan kemeja yang sedikit kusut yang lengannya sudah digulung setengah, dengan peluh yang mengucur dari dahinya dan rambut yang sudah acak-acakan

"Yang kok cepet banget sampenya, katanya 1 jam ini masih 25 menit lo" ujar galuh sambil memelukku dari belakang

"Ihh kamu mah bau keringat banget, ngapain sih?" Tanyaku heran

Galuh mengambil tempat duduk disampingku dan mengusap-usap serta melepaskan kacamataku dari tempatnya, meletakkannya di meja bundar didepan kami, lalu menatapku dengan tatapan sendu.

Aku menatapnya heran dicampur curiga, ada apa dengan prilaku galuh, kalau dia sampai melepaskan kacamataku dan memandangku tanpa senyum berarti dia ingin bicara serius.
Apa jangan-jangan aku mau dilamar ya? Pikirku senang

"Yang aku mau ngomong serius sama kamu" ujarnya lembut sambil menangkup kedua pipi gembulku

"Aweweeeeaww awewklwkwklwkk waqqqqqqw uwewewewee osas" ujarku kesusahan

"Kamu bilang Apa?" Tanya galuh

Aku melepaskan tangannya dari pipiku
"Kamu nekan pipi aku kenceng banget, aku gak bisa ngomong"

"Maaf yang, jadi boleh aku ngomong serius?" Ulangnya lagi

"Bolehlah" ujarku

"Aku tau umur kita udah cukup, kita, udah cukup mapan dan kamu udah didesak sama keluarga kamu buat nikah" galuh menarik nafas sejenak

"Iya terus?" Ujarku tak sabaran

"Kamu juga udah sering kode-kodein aku buat lamar kamu"

Thanks dewa ternyata galuh peka batinku, gak sia-sia gue nunjukkin poto pengantin romantis, bayi-bayi lucu dan ceritain temen sekantor yang baru dilamar pacarnya!

"Iya lanjut" ujarku semangat

Galuh mengela nafas panjang
"Tapi maaf aku gak bisa nikahin kamu, aku rasa kita udah gak cocok lagi" ujarnya

"A-apa?" Ujarku tak percaya

"Aku minta putus emma, sorry" ujarnya lagi

"A-a-apa?" Tanyaku lagi tak percaya

"Aduh budeq, aku minta putus!" Ujar galuh kesal

"Ohh" balasku santai
Kemudian
"Apaaa?!!!!" Teriakku membuat galuh terjingkat kaget, pasalnya baru pertama kali aku berteriak didepannya

"Gila ya kamu minta putus?! Alasannya gak logis banget lagi!" Ujarku marah

"Tapi alasan aku jelas, kita udah gak cocok" jelasnya menengkanku

"Itu alasan klise galuh! Gak ada alasan lain lagi yang lebih logis?" Tanyaku dengan nada kesal

Sebenarnya airmata sudah mau keluar dari pelupuk mataku, tapi aku mencoba bertahan karena tidak mau merendahkan diri didepan galuh, siapa tau galuh cuma mau bikin aku kesal terus bikin surprise karena sebentar lagi aku ulang tahun, ya mungkin.

The reason why he marry me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang