Emma membanting pintu dengan kuat sampai bunyi dentuman terdengar ke arah dapur. Membuat mama emma berlari ke ruang depan dengan masih memegang spatula dikarenakan urusan memasak mamanya didapur belum selesai.
"Emma ya ampun astaga, kelakuannya ya, udah kayak depkolektor nagih hutang, banting sana banting sini" ujar mamanya kesal
"Tau ahh" dengan santai emma berjalan melewati mamanya ke arah dapur
Mamanya mengerutkan dahi melihat tingkah emma ditambah penampilan emma yang acak-acakan dengan maskara yang sudah luntur, rambut yang dicepol asal dan heels yang sudah ditentengnya. Seinggat mamanya emma tadi pagi pergi dengan keadaan yang cantik sempurna menurut standarnya.
"Muka kamu itu udah keliatan bete , jadi gak usah makin dibete-betein" goda mamanya mengikuti langkah emma dari belakang
"Aduh Ibu Dewi tidak usah turut campur deh urusan anak muda" balas emma sambil membuka lemari pendingin dan mencari-cari sesuatu disana
"Tapi saya perlu tau alasan saudara emma mencueki saya, biasa peluk-cium dulu" bisik mamanya tepat ditelinga emma membuat emma bergidik geli
"Sekarang saudara emma sudah mau kawin jadi gak mau peluk cium ibu dewi lagi, maunya peluk-cium suami" balas emma cuek sambil meneguk air dingin di dalam botol mineral dari dalam lemari pendingin
Tiba-tiba mamanya berteriak
"Emma apa yang sudah kau lakukan?!"Emma tersentak dan tersedak air putih yang diminumnya sedangkan mamanya langsung merebut botol air ditangannya dengan sigap
"Mah, apaan sih! Emma hampir mati kesedak nih!" Ujar emma kesal sambil menepuk-nepuk dadanya
"Kamu lagi diet emma, jangan minum yang dingin-dingin!"
"Tapi emma haus ma!"
"Kan bisa minum air hangat"
"Mama kan tau emma gak suka air hangat, lagian kenapa sih heboh banget, yang nikah kan emma!" Ujar emma tak sadar
"Karena mama mau kamu cantik di depan suami kamu pas hari nikahan, gak semberawut jadi perempuan, berubah dong emma, pikirin penampilan kamu, perempuan itu harus punya nilai keindahan, kamu pikir laki-laki suka sama yang model kayak kamu!" Mamanya meninggikan suaranya
Mata emma membulat sempurna mendengar pernyataan mamanya yang pedas. Baru kali ini emma merasakan sakit kritikan tentang penampilannya itupun dari mamanya sendiri, biasanya mamanya sangat suka bercanda dan sekalipun marah pasti tidak sampai meninggikan suaranya
"Oke kalau itu yang mama pengen, emma mogok makan mulai sekarang." Balas emma dan langsung berlari ke kamarnya
Mamanya menghela nafas panjang dan mengelus dadanya gusar. Sepertinya kata-kata yang dikeluarkan mulutnya sangat keterlaluan, tentu dia sayang putrinya dan putri kecilnya sudah cukup dewasa untuk mengurus dirinya sendiri, tapi naluri seorang ibu hanya ingin yang terbaik bagi anaknya . Emma memang kelihatan seperti wanita dewasa pada umumnya namun mereka yang kenal betul padanya akan tahu sifat emma yang kekanakan dan kelewat manja.
Mamanya berdiri didepan pintu berwarna putih yang didepannya ditempelkan poster wajah chaning tatum dengan dada kotak-kotaknya sambil memegang baki berisi makanan kesukaan emma untuk sogokan.
Mamanya mengetuk pintu dan tidak ada tanda-tanda langkah kaki mendekat ingin membukakan pintu
"Emma buka pintunya dong" bujuk mamanya

KAMU SEDANG MEMBACA
The reason why he marry me?
Humor17 tahun tetanggaan, gak pernah saling sapa ataupun bicara. Bukan satu sekolah, bukan tetangga yang akrab juga. Keluarganya terkenal paling tertutup di seluruh komplek. Di usia yang naas mencapai 30 tahun tiba-tiba dia melamar! Terkejut? Sangat! No...