prolog

120 29 36
                                    

Aku adalah manusia biasa sebelum aku memutuskan untuk menjadi guardian. Aku tidak tahu siapa namaku dan darimana asalku.

Aku hanya mengingat ketika aku terbangun dari komaku yang sangat panjang itu. Dokter berkata bahwa aku telah koma selama empat tahun lamanya. Aku tidak percaya bahwa aku bisa bertahan sekian lama dan sekarang bisa sadar kembali.

"Dokter... Siapa yang membawaku kemari ?" pemuda itu bertanya kepada dokter yang telah merawatnya selama empat tahun lalu.

"Hemm... Saya lupa siapa yang membawamu kemari tetapi Ia sangatlah baik." Dokter itupun mengerutkan keningnya sambil mengingat-ingatnya.

"Apakah biayanya sudah di lunasi ?" Pemuda itu bertanya kepada dokter dengan nada khawatir.

"Aku tidak sanggup membayarnya sebab aku tidak ingat apa-apa lagi." sambung pemuda itu dengan nada yang sangat lesu.

"Tenang anak muda... Semua biayamu telah dilunasi." dokter tersebut menjawabnya sambil menenangkan pemuda itu.

"Jadi... Apakah aku boleh keluar dari rumah sakit ini ?" pemuda itu bertanya dengan penuh semangat.

"Walau baru dua jam aku terbangun, aku sudah merasa bosan." sambung pemuda itu sambil menghela nafas.

"Maaf aku tidak bisa mewujudkan permintaanmu itu anak muda." dokter menjawab sambil membungkukan tubuhnya meminta maaf.

"Yah... Padahal aku sudah bosan. Kenapa aku tidak boleh keluar ?" pemuda itu tiba-tiba menjadi lesu dan tak bersemangat lagi.

"Hemm... Sebaiknya kau melihat sendiri hasil rontgen ini." dokter mengambil hasil rontgen itu.
rontgen— pemindaian dengan menggunakan sinar X.

"Memangnya kenapa dengan tubuhku ?" pemuda itupun membuka hasil rontgennya itu.

Iapun terkejut dan ia membuang hasil rontgen itu.
"Hah apakah benar itu hasil rontgenku." pemuda itu benar-benar terpukul melihat kenyataan yang diterimanya.

"Tubuhmu hancur dan tulang-tulangmu remuk, seharusnya kau sudah mati. Akan tetapi, takdir berkata lain, nak." dokter menjelaskan keadaan tubuh pasiennya itu.

"Tetapi hasil rontgen itu sudah lama, sekitar tiga tahun yang lalu. Sekarang tulang-tulangmu mulai pulih kembali dan waktu pemulihannya sangatlah cepat." dokter mengatakan sesuatu yang membuat pemuda itu menjadi bersemangat kembali.

"Tapi kenapa aku tidak boleh keluar dari sini ? Tadi dokter bilang aku sudah mulai pulih." pemuda itu masih berharap agar Ia dapat keluar.

"Kenapa kau ingin sekali keluar ? Padahal di sini anda dapat menikmati segalanya." dokter itu pun mulai kewalahan menghadapi pasiennya itu.

"Memang rumah sakit ini sangat baik dan istimewa, terutama ruanganku. Di sini terdapat tv, sofa, bahkan wi-fi. Aku sangat nyaman di ruangan ini tetapi aku ingin melihat dunia luar." pemuda itu menjelaskan keinginannya.

"Aku akan mempercepat kesembuhanmu, apakah kau mau ?" dokter itu mulai membicarakan hal yang serius kepada sang pasien.

"Aku mau... Apakah aku harus melakukan sesuatu ?" pemuda itu sontak menjadi seperti orang yang sedang mendapat hadiah.

"Caranya mudah. Aku akan menyuntikkan kalsium ke dalam tubuhmu agar tulang-tulangmu lebih cepat pulih." dokter itu menyodorkan pemuda itu suatu pernyataan.

"Apakah itu akan terasa menyakitkan ?" pemuda itu tiba-tiba menjadi takut.

"Oh... Tentang rasa sakit ? Kegiatan itu, menyuntikan kalsium, rasanya seperti di gigit oleh semut. Bila kau setuju silahkan tanda tangan di sini." dokter tersebut memberikan pasiennya itu pena dan menunjukan dimana ia harus memberi tanda tangan.

"Baiklah aku setuju. Kapan akan dimulai ?" pemuda itu menanda tangani surat peryataan yang di berikan oleh si dokter.

"Kapanpun bila kau siap, semakin cepat semakin baik." dokter itu berkata sambil meninggalkan pemuda itu sendiri di kamarnya.

Setelah beberapa bulan aku menjalani pengobatan dengan menyuntikan kasium ke dalam tubuhku. Akhirnya, aku sudah pulih total dan Boleh pergi dari rumah sakit. Disinilah kisaku baru bermulai !

Jangan lupa vote ya guys !! Komentar juga agar kami tahu kekurangan dari cerita ini. Terima kasih udah mau mampir. Jika ceritanya menarik jangan lupa follow ya guys!

secret guardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang