bab11

11 5 0
                                    

"Wah... Ternyata dia memang anak yang optimis ya ? Baiklah jika begitu aku akan memberinya hadiah setelah Ia kembali." Tuan Bee menutup pintu rumahnya dan kembali menyantap masakannya itu.

Sebelumnya...

***********************************************

Waktupun cepat berganti tak terasa mentari sudah kembali. Tuan Bee sedang mebereskan rumahnya yang lumayan berantakan itu. Sudah lebih dari 3 jam Zee pergi ke pendaftaran itu. Ia tidak mengirim kabar kepada Tuan Bee, dan itu tidak seperti biasanya.

"Kemana anak ini?" Tuan Bee mengecek ponselnya berulang kali.

"Apakah dia sedang sibuk? Lebih baik aku menghubunginya saja agar perasaan ini lebih tenang." Tuan Bee menekan nomor yang akan dia tuju.

*tuut... tuut... tuut...*

"Halo... Zee apakah kau sudah mendaftar?" Tuan Bee khawatir tentang hal itu.

"Ah... Ia aku sudah mendaftar dan ini sedang menunggu." Zee menenangkan temannya itu.

"Menunggu? Apa yang kau tunggu?" Tuan Bee bertanya kebingungan.

"Ehhehe... Proses pendaftaran di sekolah ini sangat rumit. Aku harus menunggu dan menjalani beberapa test." Zee menjelaskan tentang pendaftaran di sekolah Carvanha yang ingin dia masuki tersebut.

"Wah... Kenapa jadi serumit ini ya? Dahulu aku tidak seperti itu." Tuan Bee terkejut dengan perasaan yang sama, bingung.

"Apa kau pernah sekolah di sekolah Carvanha?" Zee terkejut mendengat pernyataan tersebut.

"Hahhaha... Sudah cepat kembali nanti akan aku jelaskan di rumah." Tuan Bee berjanji kepada Zee.

"Oke... Aku akan segera kembali secepatnya." Zee bersemangat mendengar perkataan Tuan Bee tersebut.

Malam pun tlah tiba. Tuan Bee tlah menyiapkan makan malam dan kejutan untuk Zee. Ia sangat bangga terhadap anak itu, sebab ia sangat gigih dengan pendiriannya. Pemuda seperti itulah yang diperlukan oleh guardian dan kota ini, Zuez.

*tok...tok...tok...*

"Sebentar!! Siapa di luar?" Tuan Bee segera beranjak dari posisinya menuju pintu.

"Aku pulang!!" Zee mengucapkan salam kepada Tuan Bee dan hal itu membuat Tuan Bee terkejut.

"Kau kenapa?? ada arzazil yang merasukimu?" Tuan Bee bertanya sambil menempelkan tangannya di kening Zee.

"Apa itu arzazil?" Zee bertanya kebingungan tentang arazil.

"Arazil adalah makhkuk mitologi dari kota Zuez yang berwujud wanita berambut api dengan mata yang berwarna biru laut. Ia sangat senang tinggal di tubuh pria." Tuan Bee menjelaskan tentang arazil kepada Zee.

"Oh... Begitu. Aku tidak apa-apa, hanya saja aku merasa bahagia sebab aku dapat di terima di sekolah Carvanha tersebut." Zee menjelaskan kenapa ia berprilaku aneh seperti tadi.

"Hahaha... Iya aku paham tentang perasaan itu. Mari kita makan malam untuk merayakan hal tersebut." Tuan Bee merangkul Zee dengan penuh kehangatan.

"Kau masak apa?" Zee bertanya dengan manja sekali.

"Seperti biasa... Aku memasakan sop daging gorila." tuan Bee terkekeh menjawab pertanyaan tersebut.

"Daging gorila?!!" Zee sontak menjauh dari rangkulan Tuan Bee. "Aku tidak mau makan." Zee berlari menjauhi ruang makan yang sedang mereka tuju tadi.

secret guardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang