bab12

25 5 0
                                    

"Zee... Cepat tidur ini sudah malam. Esok kau sekolahkan?" Tuan Bee berteriak dari dalam kamarnya.

"Baiklah." Zee hanya menjawab singkat, Ia segera pergi dari ruang keluarga menuju kamarnya.

Sebelumnya...

***

Keesokan harinya Zee segera berangkat menuju sekolahnya itu. Ini adalah hari pertama bagi dirinya, ia tak boleh terlabat di hari pertama.

"Jalanan di kota Zuez lumayan senggang tidak seperti biasanya. Ada apa ya?" Zee merasa aneh dengan keadaan kota Zeuz yang terlihat sepi.

*Ccciiitt...*

Bunyi rem mobil mendadak membuat telinga orang sekitarnya sakit. Zee hampir saja menabrak seseorang penyebrang jalan.

"Ah... Kamu tidak apa- apa?" Zee langsung keluar dari mobil dan menolong pejalan kaki tersebut.

"Eh... Ia aku tidak apa-apa." pejalan kaki tersebut berdiri sambil memegangi kakinya.

"Sepertinya kakimu terluka. Mari saya antar ke tempat tujuan nona." Zee menopang tubuh pejalan kaki tersebut sambil membawanya masuk ke dalam mobil.

"Ti...tidak apa-apa ini hanya terkilir biasa saja. Oh... Ia aku Viona. Kamu siapa?" pejalan kaki tersebut membuka hoddie abu-abu yang dikenakannya.

"A...aku Zee. Kamu mau ke mana?" wajah gugup Zee tidak dapat ditutupi olehnya sebab ia tak pernah bercengkrama dengan orang-orang asing.

"Hahaha... tak perlu gugup seperti itu. Aku ingin pergi menuju sekolah Carvanha." seketika keadaan menjadi hening tanpa ada suara dari kedua orang tersebut.

"Kenapa tidak jalan?" tiba-tiba si pejalan kaki tadi, Viona, meyuruh Zee untuk jalan dan itu membuat Zee terkejut.

"Ah... Ia maaf aku membuatmu menunggu." mereka segera menuju sekolah Carvanha.

"Kita sampai..." Zee mencari tempat parkir yang terlihat kosong tersebut. Mereka berduapun turun dan segera menuju kelas masing-masing.

"Eh... Apa aku bermimpi? Kenapa sekolah ini menjadi sepi?" Zee kebingungan dan ia bertanya-tanya di dalam hatinya.

Tiba-tiba hp Zee berdering. Tuan Bee Menghubunginya. "Halo Bee ada apa?" Zee menjawab dengan santai.

"Dimana kau?!" suara Tuan Bee terdengar cemas sekali.

"Aku disekolah, ada apa?" Zee bingung.

"Cepat kembali!! Ada masalah di kota Zuez." Tuan Bee langsung menutup telfonnya.

"Ada apa ya? Masalah? Aku jadi bingung. Yah... Sudahlah aku kembali ke rumah saja, padahal ini hari pertamaku." Zee menuju mobilnya lagi dan segera pulang.

Ketika di perjalanan Zee melihat seorang nenek tua yang hendak menyebrang. Nenek itu sedang bersama seorang pria yang mengenakan hodie berwarna putih. Zee memperhatikan gerak-gerik dari pria tersebut.

"Hem... Kenapa laki-laki itu terlihat sangat mencurigakan ya?" kening Zee berkerut memikirkan hal itu.

Tiba-tiba pria berhodie tersebut mengeluarkan pisau dari dalam hodienya dan segera mengancam nenek tersebut. Zee yang melihat kejadian itu segera memberhentikan mobilnya dan segera menolong sang nenek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

secret guardianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang