The System Of Dr. Tarr and Prof. Feather (2)

598 52 0
                                    

“Ya, ya—jangan diungkit lagi—atau malah sayalah yang harus berterima kasih atas kesopanan Anda yang layak dipuji. Kami sering kali menemui orang yang tidak senang dan menghakimi pasien tanpa berpikir lebih jauh. Dulu, saat kami masih menerapkan sistem yang lama, walaupun para pasien diizinkan berkeliaran di sekitar rumah sakit, mereka seringkali terancam dengan kedatangan orang asing. Oleh karena itulah saya menerapkan sistem pembatasan yang ketat untuk orang luar, sehingga tidak ada satupun yang dapat masuk kecuali jika saya mengenal dan percaya dengan mereka.”

“Sistem yang lama?” ujarku mengulangi kata-katanya, “Apa maksud Anda bahwa ‘sistem yang menenangkan’ tidak lagi diterapkan?”

“Ya,” jawabnya, “beberapa minggu yang lalu kami memutuskan untuk tidak lagi menerapkannya.”

“Saya jadi heran, kira-kira, apa penyebabnya?”

“Kami menyadari akan perlunya untuk kembali ke sistem awal.” Jawabnya dengan sedikit mendesah. “Bahaya yang muncul akibat sistem tersebut sangat mengerikan, dan keuntungannya sebenarnya terlalu dilebih-lebihkan. Kami telah berusaha melakukan yang terbaik, namun tetap saja gagal. Maaf karena Anda tidak sempat mengunjungi kami saat itu. Jika Anda melihatnya, Anda pasti dapat menilainya sendiri. Tapi saya yakin bahwa Anda sudah sangat mengenal sistem tersebut, bahkan detil-detilnya sekalipun.”

“Tidak semuanya. Saya hanya mendengarnya dari orang lain.”

“Kalau begitu, izinkan saya memperjelasnya. Sistem tersebut mensyaratkan agar pasien selalu terhibur. Kami tidak melawan imajinasi apapun yang ada di dalam kepala pasien. Bahkan sebaliknya, kami tidak hanya menuruti kehendak mereka, namun juga mendorong mereka untuk terus melakukannya. Sudah banyak pasien kami yang sembuh permanen. Tidak ada argumen yang dapat diterima oleh orang gila kecuali argumen yang gila. Misalnya saja, ada beberapa pasien yang menganggap dirinya adalah seekor ayam. Cara menyembuhkannya adalah dengan meyakinkannya fakta tersebut—kami bahkan akan mengatakan bahwa dia bodoh jika tidak percaya dengan hal tersebut—dan selanjutnya memberikannya makanan ayam selama seminggu. Jagung dan biji-bijian dapat menjadi obat mujarab.”

“Tapi apakah tidak ada yang protes terhadap hal ini?”

“Tidak ada. Kami juga melakukan hal-hal kecil lainnya, misalnya mendengarkan musik, menari, latihan senam, bermain kartu, membaca buku, dan lain-lain. Kami memperlakukan setiap pasien seolah mereka hanya mengalami gangguan fisik, dan kata ‘gila’ tidak pernah disebutkan di depan mereka. Cara penyembuhan yang paling efektif adalah dengan menugaskan setiap pasien untuk mengawasi tindakan yang lainnya. Memberikan tanggung jawab yang besar di tangan orang tidak waras sama saja dengan memberikan mereka tubuh dan jiwa. Dengan cara ini kami tidak lagi memerlukan penjaga resmi.”

“Dan Anda juga tidak menerapkan hukuman dalam bentuk apapun?”

“Sama sekali tidak ada.”

“Dan Anda tidak pernah mengurung pasien?”

“Sangat jarang. Hanya kadang-kadang ada pasien yang penyakitnya memuncak, atau tiba-tiba berubah menjadi kasar. Jika ini terjadi, kami segera memasukkannya ke sel rahasia, kalau tidak, itu akan mempengaruhi yang lain. Kami mengurungnya di sana sampai kami dapat melepaskannya kembali. Namun tidak ada yang dapat kami lakukan terhadap maniak kekerasan. Biasanya pasien seperti itu segera dipindahkan ke rumah sakit umum.”

“Dan sekarang Anda telah mengubahnya. Apakah menurut Anda sekarang menjadi lebih baik?”

“Terpaksa kami memutuskan inilah yang terbaik. Sistem tersebut memang memiliki untung ruginya sendiri. Namun sekarang, kebahagiaan telah menyebar luas di seluruh Maison de Sante Prancis.”

“Saya sangat terkejut dengan apa yang Anda ceritakan,” komentarku, “karena sampai sekarang belum ada metode penyembuhan untuk orang gila di seluruh negeri ini.”

“Anda masih muda,” jawab Monsieur Maillard, “nanti akan tiba saatnya Anda menilai segala sesuatunya sendiri tanpa mempercayai gosip-gosip yang ada. Jangan percaya dengan apapun yang Anda dengar, dan hanya percayai setengah saja dari apa yang Anda lihat. Dan tentang Maison de Sante kami ini, jelas bahwa ada beberapa orang bebal yang telah menyesatkan pemikiran Anda. Namun setelah makan malam, ketika Anda telah beristirahat, saya akan dengan senang hati mengajak Anda jalan-jalan mengelilingi tempat ini, dan memperkenalkan kepada Anda sebuah sistem, yang menurut saya dan setiap orang yang telah melihatnya dengan mata kepala sendiri, yang sangat efektif dan sempurna.”

“Sistem Anda sendiri?” tanyaku, “salah satu dari hasil pemikiran Anda?”

“Dengan bangga,” jawabnya, “saya harus menjawab ‘ya’—paling tidak sebagiannya.”

Setelah itu kami tetap mengobrol selama satu atau dua jam. Selama kurun waktu tersebut, Monsieur Maillard mengajakku melihat kebun rumah kaca di sana.

“Saya tidak dapat mengizinkan Anda untuk menemui pasien saya,” katanya, “untuk saat ini. Orang normal biasanya memiliki pikiran yang sensitif sehingga mereka selalu terkejut ketika melihat pasien di sini. Dan saya juga tidak ingin merusak selera makan Anda. Kita akan makan malam sebentar lagi. Kami akan menyajikan veal a la Menehoult dengan kembang kol di dalam veloute sauce, lalu segelas Clos de Vougeot, dan barulah urat syaraf Anda akan mulai tenang.”

Jam enam makan malam telah siap dan Monsieur Maillard mengajakku masuk ke ruang makan di mana ada banyak orang telah berkumpul, mungkin sekitar dua puluh lima atau tiga puluh orang. Mereka semua ternyata orang dari kalangan atas, pakaian mereka kelihatan sangat mahal dan berkesan agak sombong. Kusadari bahwa sebagian besar tamu-tamu ini adalah wanita, dan pakaian mereka pun bisa dibilang sangat berkesan. Kebanyakan dari wanita itu berumur tidak kurang dari tujuh puluh tahun, mengenakan perhiasan yang berlebihan seperti cincin, gelang, dan anting-anting. Kuperhatikan juga hanya sedikit saja yang jahitan pakaiannya bagus, atau paling tidak hanya sedikit saja yang pas di badan pemakainya. Saat sedang melihat-lihat, aku memperhatikan gadis cantik yang telah Monsieur Maillard kenalkan padaku di ruang tamu tadi, namun aku sangat terkejut melihatnya mengenakan pakaian yang mencuat keluar di atas roknya dengan sepatu hak tinggi dan topi yang kebesaran sehingga membuat kepalanya terlihat sangat kecil. Ketika pertama kali aku melihatnya tadi dia mengenakan pakaian seperti orang yang sangat berduka. Ada kesan aneh dengan gaya pakaian mereka. Ini membuatku teringat kembali dengan ‘sistem yang menenangkan’, dan berpikir bahwa Monsieur Maillard hendak mengelabuhiku sampai makan malam selesai, dan berani bertaruh bahwa aku tidak akan merasakan ketidaknyamanan barang sedikit pun walaupun telah menikmati makan malam bersama orang-orang gila. Namun aku juga ingat seseorang pernah mengatakan kepadaku bahwa orang-orang yang tinggal di provinsi bagian selatan Paris terkenal sangat eksentrik dan jadul. Kemudian, setelah aku mengobrol dengan beberapa tamu di sana, ketakutanku segera sirna sepenuhnya.

Edgar Allan Poe 💀 [Bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang