Part 14

1.7K 260 48
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

Part 14

In-guk sudah ada di apartemen saat Suzy pulang dari tempat pertemuannya bersama Myungsoo, ia memang pulang terlambat, tapi tidak cukup terlambat sampai keduluan oleh suaminya. Seo In-guk pulang kerja lebih cepat dari biasanya, pria itu sedang malas di kantor, tidak banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Ketika Suzy masuk ke dalam apartemen, pria berperawakan tinggi tegap itu sedang berada di depan kulkas, mengenggam sebuah buah apel di tangan kanannya, "dari mana saja yeobo?" tanyanya ketika ia melihat Suzy di depan pintu, ketika wanita itu membuka sepatu heelsnya. Suzy tak menjawab, ia hanya menatap In-guk sekilas.

Setelah melepaskan sepatunya, Suzy berjalan lemah ke arah kulkas. Ia melihat ke dalam benda persegi panjang besar tersebut membuat In-guk yang tadinya berada di depan harus sedikit bergeser memberikan ruang pada wanita yang terlihat aneh malam ini. Suzy mengambil sebotol air mineral, kemudian meneguknya langsung ―tanpa mengambil gelas terlebih dahulu.

"Kau menangis?" terka In-guk lagi setelah ia melihat wajah Suzy dari dekat, wajah wanita itu terlihat sembab seperti habis menangis, "ada apa?"

Suzy menutup kembali botol air mineralnya, meletakkan botol tersebut pada tempatnya kemudian menatap In-guk, "tidak ada, tidak ada apa-apa" suara Suzy terdengar serak, tak dapat dipungkiri bahwa perkelahiannya dengan Myungsoo beberapa waktu lalu berhasil membuat tenggorokannya sakit.

Saat Suzy akan melangkah pergi meninggalkan In-guk, pria itu mendekati Suzy, menarik bahu wanita itu dan memutar tubuhnya pelan.

"Suzy", In-guk sedikit terkejut melihat mata wanita itu memerah, seakan siap untuk menangis, "hei, ada apa denganmu?"

Suzy terduduk, ia berjongkok dan menjatuhkan tas tangannya, "aku mengatakan bahwa aku mulai membencinya, tapi aku ―aku tidak tahu kenapa aku merasa sakit"

"Suzy" In-guk mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Suzy, ia kembali menyentuh bahu Suzy dan meminta wanita itu menatapnya, "kau bertemu Myungsoo?"

Suzy mengangguk, "aku bertemu dengannya. Aku berkelahi dengannya. Aku mengatakan bahwa aku membencinya. Aku sakit ―hatiku sakit" perkataan Suzy sudah seperti racauan orang mabuk, In-guk bingung harus mengeluarkan reaksi seperti apa? apa yang harus ia katakan?

***

"Ah. Sudah lama aku tidak minum soju seperti ini" In-guk berucap sembari meneguk segelas kecil cairan pahit tersebut, Suzy yang berada di hadapannya juga melakukan hal yang sama. Mereka berdua memutuskan untuk pergi minum-minum setelah Suzy menghentikan tangisnya tadi.

Awalnya In-guk bingung harus bagaimana, tapi kemudian Suzy mengangkat kepalanya dan dengan wajah yang basah karena air mata wanita itu berkata, "mau pergi minum bersamaku?" dan akhirnya di sini lah mereka berdua berakhir. Di sebuah warung kecil dengan beberapa botol soju di atas meja.

In-guk mengambil sotong kering yang tersedia bersama dengan soju, ia mengigit ujungnya sembari menatap Suzy, "dari ceritamu, tampaknya dia adalah pria brengsek. Tapi kenapa kau tetap bersamanya? Wanita biasanya tidak suka dengan pria yang suka mendua"

Suzy tersenyum tipis mendengar pertanyaan In-guk. Ya, sekarang dia sudah bisa menceritakan semuanya pada In-guk, tidak ada gunanya untuk menutupi apa yang terjadi dan apa yang ia rasa, sikap dingin dan tertutupnya selama ini sudah pasti menyakiti pria itu, jadi tidak ada lagi yang perlu di tutupi.

Our Love Story [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang