Tigapuluh

81 10 0
                                    

"Maaf anda siapa ya?"

Ronald mematung mendengar kata kata Kinan. Lalu ia mencoba tersenyum.

"Bercandaan lo nggak lucu Kin!" Ronald tertawa hambar.

"Maaf,tapi saya nggak bercanda,kamu  siapa? Dan saya sendiri siapa? Kamu manggil saya siapa? Kinan ya? Apa itu nama saya?"

Sukses sudah. Ia kehilangan Kinan. Sukses sudah hatinya remuk. Sukses semuanya.

"Apa,lo bener bener nggak inget gue?"

Kinan menggeleng.

"Saya tidak mengingat apa apa,kepala saya sangat pusing"

Bagus Nald,kan udah gue bilang. Nggak seharusnya lo ngejauh dari Kinan -hati  Ronald berujar.

"Guee,panggilin dokter"

Ronald keluar lalu melihat. Bella,Natan, Bella ,dan ibunya menangis.

Papah Kinan berusaha tenang. Saat melihat Ronald keluar papah Kinan langsung memeluk Ronald.

"Ro sabar ya"

Ronald tercengang. Kenapa bisa tau nama panggilan akrab Ronald?

"Om ini sahabat mamah kamu waktu SMA" jelas papah Kinan seolah tau apa yang ada di pikiran Ronald.

"Kamu hebat Ro,bisa menangin hati Kinan cukup jauh,namun semua ya harus di mulai dari awal,Kinan kehilangan ingatannya. Dan tak tau kapan akan kembali"

Ronald merosot. Kini ia duduk bersender di tembok. Sungguh sukses menyakiti hatinya. Ia sudah tak kuat. Sudah tak berdaya.

"Ro,semuanya saya mau ke kantin rumah sakit dulu,mamah Kinan sudah menunggu." Papah Kinan berlalu.

Ronald bangun dari posisinya tadi. Bella refleks memeluk Ronald.

"Naald,gimana Kinan nantii,udah cukup gue kehilangan Kinan yang duluu,tapi sekarang sepenuhnya, Naaldd!" Kata Bella si sela tangisannya.

Bella melepas pelukannya.
"Maaf,gue refleks"

Ronald tersenyum tipis. Tau jika Bella khawatir. Tau jika memang Bella itu peduli,bukan modus atau lainnya.

Bella dan Natan masuk.

"Hai Kinaan!" Sapa Natan seramah mungkin.

Kinan mengernyit.

"Kalian siapa ya?"

Bella mendengus.

"Ini gue Bella sepupu lo,dan ini Natan temen lo" kata Bella.

Kinan mengangguk ngangguk.

"Kok kalian kayak nggak asing ya?" Tanya Kinan. Bella bertatapan dengan Natan sebentar lalu menghela nafas.

"Lo kehilangan ingatan lo. Bisa di bilang lo lupa ingatan."jelas Bella.

"Saya? Lupa ingatan? Oh apa yang terjadi,tapi memang benar-benar saya tidak ingat."

Kinan meringis memegang pelipisnya. Dan sekelebat bayangan sedikit sedikit datang.

"Setres lo Bell,hahahaha. Kasian tuh Natan"

"Lo kenapa Kin?" Suara Natan menghilangkan bayangan itu.

"Saya,saya ingat kalian sedikit." Kata Kinan.

Bella tersenyum. "Lo inget? Serius?" Kata Bella antusias. Natan yang sedang duduk di sofa langsung bangkit.

"Yaa,hanya sedikit,lalu saya taktau,hilang begitu saja"

Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang