Sixth

594 34 5
                                    

"Siapa Kamu?"
...
..
.
"Hah apa?" Aku terkejut
"AYAH!!!" Aku langsung bergegas memeluknya.

Ya... orang itu adalah ayahku, ia berkerja di luar kota untuk tugasnya, jadi aku jarang sekali bertemu dengan ayah.

"Gimana harimu di sekolah?" Aku terkejut
mendengar pertanyaan itu, jelas jelas yang tadi di sekolah itu kejadian yang gak mustahil banget terjadi sama anak kecil seperti aku. Jadi aku menjawab...

"Biasa aja kok yah, biasa kaya hari hari biasa aku sekolah"

"Wah--- syukurlah, ayah lega dengarnya"
Tu..tunggu.. apa? Lega? Maksudnya apa? Apa ayah tau sesuatu dari sekolah aku itu?

"Maksud ayah lega?" Aku mau memastikan mungkin ayah tau sesuatu.

"Iya... ayah lega dengarnya karena tidak ada yang membully mu "

Ohh ternyata cuma itu, aku salah sangka
"Oh ya udah yah aku mau ke kamar dulu aku cape"

Lalu akupun melakukan aktivitas di rumah seperti biasa.
Dan tapi... saat jam 9 malam tiba, ibuku menyuruh aku untuk tidur dan saat merapihkan diri untuk tidur di atas kasur yang sangat hangat, aku mulai menarik selimut dan berbaring di kasurku akupun mulai memejamkan mata. Suara detak jam terdengar namun aku sangat susah untuk tidur alisku mengerut berusaha agar aku tetap terpejam.

"Hah! Kenapa gak bisa tidur juga ya?"
Aku liat jam dindingku, jam menunjukan bahwa saat ini jam 21.17
"Sumpah aku gak siap banget buat besok dateng ke sekolah, apa yang akan kamu rencanakan untuku hantu gadis kecil"

Karena aku tidak bisa tidur akupun keluar dari kamar, aku berniat untuk menemui ayah di ruang kerja ayah tapi saat aku bukan pintu ruang kerja ayah....
...
..
.

"Hah! Apa!?"
"Apa apaan ini"
"Masa iyasih... ayah jam segini udah tidur dan pintunya gak di kunci lagi"

Yaaa... yang hanya aku lihat saat aku membuka pintu ruang kerja ayah adalah tidak ada ayah di sana, padahal aku ingin mencari teman ngobrol. Ya sudahlah aku masuk aja ke dalam ruangan ayah, aku dari dulu sangat tertarik dengan koleksi koleksi buku ayah. Jadi jika aku bosan aku selalu membaca buku ayah, walaupun sebagaian ada yang tidak aku mengerti. Saat aku mencari cari buku. Tiba tiba saja sebuah kertas lusuh jatuh dari selipan buku.
Aku pun mulai mengambilnya aku sangat penasaran karena sepertinya ini kertas yang sangat lama.
Tapi rasa penasaranku di kacaukan ibuku yang tiba tiba datang.
"Wari? Kamu sedang apa? Ini udah malam"
"Mmm aku gak bisa tidur mah.., jadi aku bosan dan mencoba membaca buku ayah"
Aku menginjak kertas itu dan menggeserkan dengan kaki kananku ke arah belakang kakiku supaya ibu tidak melihat.
" oh ya sudah, tapi ingat jangan pernah memegang barang- barang yang berhubungan dengan penelitian kasus yang sedang di tangani ayah"
"Hmm baik mah"

Akupun mengambil kertas itu dan berlari ke arah kamarku. Dan saat aku mau membukanya mataku sudah mengantuk tidak kuat untuk menahan rasa kantuk ini jadi aku rencanakan besok saja membukannya, aku taruh kertas itu di laci dan akupun tidur.

Besoknya aku datang ke sekolah awalnya hari hariku masih berjalan dengan biasa, yaaa aku lega mungkin ini sudah berakhir

"Warii!!" Tiba tiba saja Yuka berteriak
Oh iya kenalkan dulu Yuka adalah temanku, dia kurang akrab denganku namun aku nyaman saja saat bermain bersamanya.

"Ada apa yuka?"
Aku menghampiri yuka yang sedang berdiri di depan mejaku
Ya tuhan kejadian apa lagi ini...

"Kamu nulis ini?"
Yuka yang bingung.

Tulisan itu bertulisan じゃんガン めんかり たう ろびん 高い
Hah apa apaan ini, aku gak tau arti tulisan ini dan lagian juga ini tulisan seperti penduduk yang telah lama tinggal di sini karena tulisan ini sangat rapi, sedangkan aku, aku hanya seorang yang pindah dari negara lain.

Tulisan itu, tertulis oleh kapur papantulis yang di tulis di mejaku, dan akupun tidak tau sama sekali

"Hah? Aku gak ngelakuin ini, aku aja gak ngerti"
" kamu ini ya wari.. ini tuh ngebuat meja kamu jadi kotor, cepat hapus!"

Sepertinya Yuka tidak memperdulikan apa arti dari tulisan itu atau apa maksud arti tulisan itu, tapi siapa yang menulis ini
Ahh.... mungkin hanya orang jail saja denganku.

Dan ya aku tidak memperdulikan tulisan itu dan akupun pulang ke rumahku, tapi saat aku datang di rumahku tidak ada siapa siapa dan aku baru ingat bahwa auah dan ibu sedang berpergian dan ini dia...

INI DIA WAKTU YANG TEPAT UNTUK MEMBUKA KERTA ITU

Akupun segera berjalan mengarah lemari, aku tidak sabar ingin tau apa isi kertas ini, sangking tidak sabarnya aku hingga akupun belum mengganti baju seragamku
Aku membuka kertas itu
Ya serius ini kertas sangat lama dan lusuh.
Aku membukanya dengan perlahan
DAN...
...
..
.
"Apa apaan ini?"




############To be countinued#########

 Kagome KagomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang