Aku tak bisa bernafas, cekikan tali tambang itu sangat kuat, aku seresa hampir mati, aku sudah tak bisa melakukan apa-apa hanya bisa berusaha melepaskan ikatan tali itu dari leherku, tanganku dingin, wajahku pucat, aku tak bisa meminta bantuan lagi, detak jantungku melemah, kaki ku tak bisa ku gerakan lagi, dan aku pasrah saja jika aku mati dalam keadaan begini.
"Lepaskan anak itu sekarang!!, mau apa kau kembali kesini lagi" suara wanita yang tak asing lagi di kupingku, wanita itu berusaha menyelamatkanku, namun aku tak bisa melihatnya karena palaku terbungkus oleh kain putih yang amat tebal dan lembab.
Lalu orang yang berusaha membuatku mati,pergi...., ia membanting badanku, dan berlari sangat cepat. Dan aku tak sempat melihat kejadian selanjutnya karena aku sudah tergelatak lemah di depan washtapel dan keran air yang menyala. Seketika saja semua gelap, gelap....gelap...gelap.... hanya ada suara meminta bantuan. Dan aku tak tau apa yang terjadi selanjutnya.
.
.
.
."Wari....wari....." suara lembut terdengar dari kupingku, aku berusaha membuka mataku perlahan-lahan, namun sangat susah untuk membuka mataku yang lembab ini karena kejadian barusan. Entah bagaimana caranya aku bisa berada di UKS sekarang. Dan banyak murid-murid dari kelasku yang melihat dari luar UKS. Dan tepat di sampingku bu.haruka sedang mengusap rambutku yang basah,
"Bu, kenapa saya ada di sini?"
"Kamu, pingsan di kamar mandi, dan di larikan ke UKS"
Aku sentak terkejut,, hampir saja teh yang ku minum keluar dari mulutku dan menyirami muka bu haruka.
"Kamu kenapa wari?" Bu.haruka memegang kedua pipiku, ia memasang ekspresi amat cemas, namun aku hanya menggelengkan kepala saja. Bu haruka seketika termenung dan terdiam, ia melepaskan kedua tangannya dari pipiku, ia membuang muka dari arahku dan menundukan palanya, ia memainkan kukunya, ia terlihat amat gelisah. Kakinya berkali-kali di hentakan ke lantai, seperti ada sesuatu yang membuatnya tak tenang.
"Oh ya bu, saat aku sedang di cekik, ada seseorang yang menyelamatkanku"
Aku berusaha meredakan suasana.Entah apa reaksi bu haruka nanti, namun sebenarnya bukan itu soal yang akan ku pertanyakan, namun aku belum siap untuk membicarakan dengan bu.haruka.
"Siapa itu wari?" Bu haruka langsung menggenggam erat kedua lenganku.
"Aku tak tau bu.... tapi suaranya sudah tak asing di kupingku, dan....sepertinya ia mengenal penjahat itu."
"Jangan terlalu di pikarkan Wari...yang terpenting kau selamat"
Aku hanya menganggukan kepala yang betanda 'Iya'.
.
.
.
.
(Skip)Setelah kejadian itu,aku kembali ke kelas
Aku termenung duduk diam dan merundukan kepala hanya bisa memikirkan 'Siapa orang yang menyelamatkan ku'Oiyaa---- aku sempat lihat bu haruka sedang kegelisahan seperti ada sesuatu yang mengganjal di dirinya. Hah--masa bodolah itu kan bukan urusanku, tapi... aku tak habis pikir, aku seorang gadis yang belajar di sekolah ini, kira-kira 4 bulan aku baru masuk sekolah ini, dan nyawa ku hampir hilang. Itu sangat menyeramkan, aku tak berani keluar kelas, aku tak berani pulang sendiri atau kemana-kemana sendiri harus ada seseorang yang menemaniku.
TRINGGGGGGGGGG (bel pulang sekolah)
"Wari... pulang sekolah bareng aku ya?" Yura datang dari arah belakang mejaku, aku denganya memang searah. Dan lagi pula rumah kita dekat hanya sela beberapa rumah.
"Hmmm...kayaknya hari ini gak bisa deh"
"Loh...kenapa?"
"Aku ada janji ama ichi, kali-kali ya kita pulang barengnya"
Yura hanya tersenyum manis dan mengusap pundaku dengan perlahan-lahan.
"okay wari, tapi hati-hati ya di jalan"
Aku hanya mengangguk dan membalas senyum manisnya, namun Yura meninggalkanku sendirian di kelas. Semua murid di kelasku sudah keluar kelas dan pulang ke rumahnya masing-masing. Aku di dalam kelas sendirian, aku tidak keluar kelas karena aku sedang membereskan mejaku, aku memasuki buku satu per satu ke dalam tasku.
...
..
.Keadaan kelas hampa,sunyi,dingin,gelap,dan menyeramkan. Suasana itu membuatku ingin lekas-lekas keluar dari kelas namun saat aku memasukan tempat pensilku ke dalam tas, pensil dan pulpenku jatuh berserakan ke lantai, dengan terpaksa aku mengambilnya. Aku membungkukan badan ku kira-kira 180° kurang lebih sebesar itu.
Tu...tunggu... aku mendegar suara tetesan air yang jatuh ke lantai. Lalu dengan keadaan tubuhku yang tak berubah, aku melihat keadaan sekeliling bawah meja murid-murid kelasku.
Hah....! Tetesan air itu ada di meja Yura, meja yura tak jauh dari mejaku, mejanya di belakang mejaku sela satu meja. Itu air apa ya... mungkin saja air yang ada di dalam kolong mejanya tumpah
Eh...tapi itu kain apa? Kainya juga ikut basah, loh...loh... itu apa? Aku melihat tangan kecil yang lembab dan dingin seperti membeku, tanganya memegang kain itu dan meremas kainnya, air yang berjatuhan sangat deras saat tangan itu meremas kain tersebut.
Aku berusah memberanikan diri untuk melongok ke atas dan melihat tangan siapakah itu.... dan ternyata.
HAH! Gadis kecil itu lagi, aku tersentak terkejut, aku terdiam seperti pantung mataku melebar keringatku mulai bercucuran ke leherku, aku membisu aku tak bisa menggerakan kakiku, lalu gadis kecil itu bangkit dari bangku yang ia duduki, ia menghampiriku dengan senyum sinisnya, aku tak bisa melihat jelas wajahnya karena mukanya tertutup poninya yang basah dan lembab, aku jatuh terduduk, aku hanya bisa memejamkan mataku dan merasakan kehadiranya yang makin lama makin dekat denganku.Dan sekarang aku tahu gadis kecil itu adalah hantu, karena kakinya tidak menapak di lantai, ia berada di hadapanku sekarang, ia menjulurkan tangan kecilnya dan memegang pipiku, ia mengangkat palaku, entah bagaimana caranya sekarang tanganya berada di leherku, ia mencekiku. Ia mulai mengangkat tubuhku.
"Wari....!!!!"
Aku terjatuh terduduk dan mengambil nafas cepat-cepat, aku belum berani untuk membuka mataku. Namun cekikan itu sudah hilang, dan saat ku membuka mataku, ada ichi di depan pintu kelasku, ekspresi wajahnya sangat panik, ia langsung berlari ke arahku. Ichi memeluku erat
"Wari....kau tak apa-apa kan?"
Aku hanya mengangguk- anggukan kepalaku."Aku tahu ini akan terjadi padamu wari, jadi aku datang untuk menyelamatkanmu"
Apa yang di bicarakan ichi aku sama sekali tak mengerti, banyak yang aku tak tahu tentang latar belakang sekolah ini.###########to be countinued###########
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagome Kagome
HorrorApakah kalian tau permainan kagome? Ya itulah permainan di negara jepang, permainan ini ternyata menyimpang di karenakan lirik lagunya yang tidak di haruskan dinyanyikan oleh anak-anak. Namun apa jadinya jika permainan kagome, permainan pemanggil ny...