"Apa apaan ini?"
...
..
.
"Apa yang telah aku perbuat"
"Ya tuhan... jangan sampai bunda tau ini"Coba tebak apa yang telah aku buka dan aku liat? Ya yang aku buka adalah sebuah amplop yang berisi surat yang sudah di tulis amat lama, namun sangat di sayangkan surat itu di tulis bukan dengan bahasa yang aku mengerti. Aku belajar di negara ini juga mengikuti kelas tambahan untuk memperdalam bahasa aku, agar lebih mudah berkomunikasi dengan masyarakat di negara ini.
Apa yang akan terjadi? aku sudah bilang ke bunda bahwa aku tak akan menyentuh barang penelitian kasus ayah. Tapi... bunda bilang kan seperti ini "jangan pernah menyentuh barang kasus penelitian ayah yang sedang ayah tangani" yang berarti aku boleh dong memegang barang yang sudah selesai ayah tangani, dan sepertinya kertas ini seperti sudah lama sekali, jadi sepertinya kasus yang berada di kertas ini juga sudah selesai. Dan aku boleh memegangnya.
Aku melihat foto yang tadinya ada di dalam amplop dan mulai tidak memperdulikan isi surat itu. Yang aku lihat sangat mengejut sehingga aku tersentak, saat aku melihat foto itu seperti hawa mistis memenuhi kamarku. Awalnya aku melempar foto itu dan meringkuk ketakutan di atas kasur namun aku sangat penasaran dan seperti ada sesuatu dari foto itu yang memanggil namaku. Aku tak habis pikir, kasus macam apa ini sehingga korbanya di lakukan seperti ini. Arghhh, foto ini tidak baik di lihat lama lama, kamarku semakin seram saja jika aku mencari tau banyak tentang foto itu. Tapi aku kasian jika melihat nasib korban seperti itu. Aku mencoba membalikan foto itu dan di belakangnya terdapat tanggal yang di tulis dengan pulpen merah.
27/07/1984
"Berarti kira kira kasus ini terjadi pada 33 tahun yang lalu, bahkan aku saja belum lahir dan... jika di bayangkan ayah dan ibu masih sekolah menengah atas (SMA).""Menarik juga"
Aku menganggukan kepalaku, dan rasa penasaranku hilang. Oke aku tidak akan memberi tau siapa siapa tentang kasus ini, dan tidak ada yang tau foto apa yang dari tadi aku amati. Karena belum saatnya aku menunjukan apa yang barusan aku lihat. Tapi aku yakin, sangat sangat sangat yakin jika kalian ada di posisiku, kalian akan tercengang dan ketakutan melihatnya, karena tragedi seperti itu tidak pantas untuk di tangkap oleh kamera. Akupun mulai memasukan foto itu berserta dengan suratnya ke dalam amplop asalnya dan menaruhnya di laci.Akupun mulai berjalan ke arah pintu kamarku, karena aku ingin keluar kamar untuk menuju ruang keluarga, saat aku melewati lemariku itu. Tapi aku beri tau di lemariku itu tertempel sebuah cermin yang panjanganya selemari itu jadi jika aku bercermin dari ujung kepala hingga ujung kakipun terlihat. Aku melewatinya karena memang satu satunya jalan menuju pintu kamarku adalah melewati lemari itu. Saat aku melewatinya tentu saja bayanganku ada di cermin,tapi. Ada sosok yang mengikutiku, karena saat aku melewati cermin itu aku melihat bayanganku dan bayangan sosok yang aku tidak ketahui mengikutiku. Aku panik dengan sangat beraninya aku mencoba untuk menengok kebelakang untuk memastikan. Tapi tidak ada apa apa, aku mulai berjalan biasa, mungkin itu hanya pikiranku yang gak jelas, karena melihat foto itu, jadi aku sedikit ngawur. Aku sudah di luar kamarku dan menutup pintu kamarku,
"Huwaaaaaa!!!"
Aku tak bisa berkata kata lagi, ada sosok makhluk yang menampakan muka terbakarnya, mukanya hangus, hitam, gosong, dan bola mata yang hampir keluar. Makhluk itu... tunggu itu setan, ya setan itu menampakan mukanya di hadapanku muka setan itu dengan mukaku hanya berjarak 15cm, sangat tercium sekali bau angus dari wajahnya, seketika aku melihat nanah yang keluar dari kulit wajahnya. Dia memberiku sebuah teriakan, mulutnya terbukan lebar sekali, tidak selebar mulut manusia, lebar sekali sampai aku bisa melihat isi tenggorokannya yang angus juga seperti ikut terbakar, dan aku terjatuh tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagome Kagome
HorrorApakah kalian tau permainan kagome? Ya itulah permainan di negara jepang, permainan ini ternyata menyimpang di karenakan lirik lagunya yang tidak di haruskan dinyanyikan oleh anak-anak. Namun apa jadinya jika permainan kagome, permainan pemanggil ny...