O1. Nikahan

8.4K 761 410
                                    




Hari ini hari minggu, dan Evelyn tau betul jadwal pagi ini adalah nungguin pak pos ngetuk pintu rumahnya, nganterin berbagai macam jenis surat atau kiriman yang memang ditujukan pada kediaman mereka.



Evelyn dengan antusias berdiri dihadapan pintu rumahnya menunggu datangnya seseorang yang akan mengetuk pintu tersebut.


"Lin, duduk dulu sini, nak," kata Ayah-nya saat melihat anaknya yang begitu semangat menunggu kiriman yang akan datang hari ini.


"Bentar lagi," jawab Evelyn sambil terus berdiri didepan pintu.


"Yaudah," ayah-nya lalu kembali sibuk dengan smartphone ditangannya, nge scroll timeline facebook-nya.


Tok tok tok,


Dengan lincah, Evelyn langsung meraih gagang pintu dan ngebuka pintunya disertai senyum tak tertahankan. Namun detik berikutnya, senyum diwajahnya pudar saat melihat orang dihadapannya ini bukanlah orang yang ia tunggu.


Tapi, ia juga tidak merasa kecewa dengan kehadiran orang lain tersebut.



Dia Changkyun.



"Assalamu'alaikum," Changkyun ngucap salam sambil memberikan senyumnya yang suka bikin nyebut.


Astagfirullah.


"Wa'alaikumsalam," jawab Ibu dan Ayah Evelyn dari dalam, "Lin, sun tangan dulu dong sama calon suaminya," kata ibu-nya sambil natap anaknya.


Kemudian, Evelyn meraih tangan Changkyun yang kemudian ia dekatkan kewajahnya lalu dicium sekilas.


"Masuk, kak," kata Evelyn lalu mundur sedikit, memberi Changkyun jalan untuk masuk kedalam rumahnya,


"Ah ngga usah, saya mau ngajak kamu milih baju kok," kata Changkyun sambil tetap pamerin senyumnya. Evelyn lalu berbalik menatap kedua orang tuanya heran.


"Tau kan di butik yang mana?" Kata Ibu-nya Evelyn. "Iya tante," jawab Changkyun.



"Pinjam Ellin-nya ya tante, om," kata Changkyun sambil menatap kedua orang tua Evelyn bergantian, yang disambut dengan anggukan kepala dari mereka.





"Assalamu'alaikum,"


"Wa'alaikumsalam,"


Saat Evelyn dan Changkyun sudah hilang dari tatapan mata mereka,


"Aku bilang juga apa mas! Ah suka sekali aku sama calon mantuku,"


"Pilihan aku gak pernah salah dong..."



ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ



"Selamat datang," sapa pemilik butik itu dengan ramah, dan seharusnya memang begitu. "Ah, kalian yang mau liat baju pengantin itu kan?" Katanya sambil senyum-senyum genit.


Evelyn yang sedari tadi mengikuti Changkyun dari belakang, seakan-akan dia adalah asisten pribadi Changkyun membuat Changkyun sedikit risih.


Changkyun berbalik, lalu sedikit menunduk. Dipegangnya kedua bahu perempuan itu lalu berkata, "kamu nantinya bakal jadi pendamping saya. Jadi, berdirinya disamping saya, bukan dibelakang saya," kata Changkyun lalu mengaitkan tangannya ditangan mungil Evelyn.


"Silahkan ikut saya," kata pemilik butik tersebut memecah kecanggungan, karena merasa sudah sama persis seperti obat nyamuk.


Makanya, mbak. Jodoh itu dicari.



Kawin Muda - I.MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang