"Perkembangan zaman menurut Herodetus itu, bergerak melingkar. Sebagaimana bulan, bumi, dan matahari berputar pada porosnya," bapak Jaehwan lagi ngejelasin pelajaran sejarah, pelajaran pertama anak 11IPA1 dihari pertama sekolah setelah kunjungan ke Jeju,
"Dan berputar mengelilingi satu sama lain," lanjut bapak Jaehwan sambil ngegambar lingkaran-lingkaran di papan tulis.
"Menurut dia, sejarah itu tidak terjadi secara lurus. Tidak dengan melihat kebelakang, oh iya dulu gue sama dia pernah saling sayang, di depan, masa depan udah gak lagi, gak. Gak gitu," beberapa siswa yang merhatiin ada yang ketawa, sedangkan yang lain tetep fokus.
"Kalau kalian berfikir kritis," bapak Jaehwan nyoret tulisan 'masa depan' dan 'masa lalu' di papan tulis.
"Semua itu gak nyata." Anak 11IPA1 pada diem, ada yang merinding juga.
"Masa depan apaan? Siapa yang nyiptain? Masa depan itu apa? Kenapa namanya harus masa depan? Kalian bisa aja protes, karena masa depan sebenarnya gak punya arti," bapak Jaehwan jalan dari depan kelas, ke belakang, sambil natap muridnya satu persatu,
"gak ada masa lalu, gak ada masa depan, karena yang ada itu cuma sekarang,"
"Karena kesepakatan, dan itu yang dipelajari?" Jenny ngejawab, dan bapak Jaehwan senyum terus bilang, "Bener. Otak kalian itu dari kecil didesain buat percaya-percaya aja. Apa yang dipelajarin, itu yang dipercaya. Kalau saya bilang bumi itu datar, percaya gak?" Beberapa siswa ketawa. Ngeremehin kata-kata bapak Jaehwan barusan,
"Kata siapa bumi bulat?" Terus pada diem lagi, "emang udah pernah liat langsung?" Sekarang pada nunduk.
"Tapi itu yang dipercaya di zaman sekarang pak," kata Jueun, "bener banget. Jadi sejarah itu bisa berubah kapan aja. Mungkin 5 tahun yang akan datang akan ada teori baru, yang ngerubah sejarah lama, tergantung dengan keadaan masyarakatnya saat itu,"
"Jadi teori sejarah menurut Herodetus itu kaya gitu," kata bapak Jaehwan, terus berdiri ditengah kelas, "Oke, pertemuan kali ini sampai disini aja,"
---------------------
Jueun, Jenny, Jennie, Lisa, sama Evelyn lagi ngumpul dikantin ngomongin Bapak Jaehwan, "bapak Jaehwan tadi lagi waras apa gimana sih?"
"Hahaha, anjir murid kurang ajar ini mah,"
"Eh, Eun, Minhyun ulang tahun tuh kemaren," kata Jennie sambil ngeliatin Jueun. Jueun diem, mukanya kaya kaget, "anjir kok gue gak tau? kok gada yang ngasih tau gue?"
"Bawain kue gitu kerumahnya ntar malem bisa kali?" Lisa nyaranin, "Orang tuanya kasian ntar, mana belum kenal kita, udah ngaco aja dirumahnya-"
"Kak Minhyun tinggalnya ngekos, tapi kaya rumah. Barengan sama Minki, kak Aron, kak Jonghyun, kak Dongho," Evelyn ngejelasin, dia tau soalnya Changkyun biasanya main kerumah Minhyun.
"Gue udah pernah ketemu orang tuanya kak Minhyun sih, asik orangnya. Gue sama doi ngobrol bareng ampir dua jam-an," Jueun nginget terakhir kali dia jalan sama Minhyun itu waktu hari minggu. Pas sehari abis dari Jeju, Jueun nemenin Minhyun kerumah orang tuanya.
"EH IYA KAN UDAH JADIAN LO-" Jenny nginget, pas malem terakhir di Jeju, Jueun sama Minhyun udah jadian, "yaampas, darimana aja lo?" Jennie udah siap noyor Jenny, tapi gak jadi soalnya ada Wonwoo lewat.
"Nanti kita bantuin deh," tawar Jueun ke Evelyn, terus mereka mulai bagi tugas buat ngurusin acaranya Minhyun, tanpa ngasih tau orang lain. Soalnya takutnya pada bocor, kaya Minki tuh.
_________________________
"Cepetan!""Bentar, lilinnya jangan ditiup ih JENNY KESEL,"
"BUKAN GUE, EVELYN TUH"
"LAH KOK GUe?"
"APAAN SIH KAN KUENYA GAK ADA LILIN,"
"sssst, jan berisik nanti ketahuan-"
"Udah udah, semangat ya Eun! Kita pulang nih?" Jennie yang bawa mobil ngomong ke Jueun yang megang kue sendiri didepan kosan Minhyun, terus Jueun ngangguk-ngangguk, "Makasih ya!"
"Iya, daaaaah," terus Jennie nancep gas, ninggalin Jueun yang lagi deg-degan sendirian. Jueun jalan ngedekat ke pintu, terus ngetuk pintunya tiga kali,
"BENTAR. LAGI MAKEIN JONGHYUN POPOK NIH," suara Minki, iya. Jueun ketawa pelan pas denger,
"ANJING, KAGA," Jonghyun protes, abis itu disusul suara Minki teriak, abis itu ketawa, "siapa kah gerangan datang dimalam hari seperti ini-" omongan Minki keputus pas liat Jueun yang megang kue yang diatasnya ada figuran Minhyun sama optimus. Jueun bilang, "Minhyunnya mana?"
"SI ENENG, MASUK DULU HAYU," Minki ngebuka pintu lebar, terus nyuruh Jueun duduk.
"Si Minhyun lagi belanja ini. Mau pesta mekdi kita," kata Minki. Abis itu Minki nekan-nekan hapenya, nelfon.
"Halo? eh Dongho, lo baek kan?" terus suara disana ngebales, "apaan dah?"
"Iya kan lo Baekho, kalo baek, nampah sepaket ya," kata Minki terus nyengir gak bersalah, "Apaan dah, maruk lo-"
"Halah lakuin aja. Si optimus mana emang?" kata Minki, intonasi ngomongnya udah kaya orang kesel, "lagi belanja kan Minhyun? Gue nungguin dalem mobil,"
"Bagus bagus. Ini teh ada adek ipar dateng," kata Minki terus senyum ke Jueun yang kaget dikatain adek ipar, "Beliin juga sepaket,"
"ANjir ngomong langsung ke Minhyun napa?"
"INi teh mau ngasih surprise. Bilangin aja ada Bang Donghyun dateng. Susah amat sih," kata Minki kesel, terus masih aja ngomongin ini itu sama Dongho.
"Eh? Ada Jueun," kata Jonghyun yang baru aja keluar dari kamar, terus duduk di sofa, disamping Jueun, "Iya nih kak," Jueun ngejawab terus ketawa pelan.
"kak Aron mana?" Jueun nanya, terus Jonghyun bilang, "Lagi kerja tugas. Banyak tugas mah anak IPA," Jonghyun ngangkat bahu terus ketawa pelan.
anjir napadah kak Jonghyun harum amat?? Tapi gak seharum kak Minhyun-
lamunan Jueun buyar pas Minki ngomong, "Minhyun udah deket, udah deket,"
"Sembunyi dikamar gih, Nanti gue suruh ngambil chargeran dalem kamar," kata Jonghyun terus nganterin Jueun dalem kamar.
terus Jueun masuk kedalam kamarnya Jonghyun sama Minhyun. Rapi anjir??????
Minhyun nendang pintu, terus bawa kantongan mekdi, "MANA BANG DONGHYUN, BIKIN SUSAH AJA," kata Minhyun kesel, sedangkan Dongho cuma cekikikan aja dibelakang, "Hyun ih, jan emosi," kata Minki nyoba buat nyabarin Minhyun, "Lagi keluar beli cola,"
"AROOOON, MAKAN DULU," Dongho teriak dari bawah, soalnya kamarnya Aron ada diatas, sendiri, "BENTAR, SISA DUA NOMER NIH,"
terus mereka nyetel PS, dan mulai main. Minhyun duduk nyila, merhatiin hapenya, "Kok Jueun gak ada ngechat gue ya?" terus Minki senyum-senyum, abis itu nyenggol Jonghyun, "Hyun, ambilin charger-an dulu lah dalem kamar,"
"Lah ambil sendiri lah??? Lo kan ada tangan," kata Minhyun, terus ngacak-ngacakin HP-nya, "Anjir-" Jonghyun mukul kepala Minhyun make sandal rumahnya, "Tapi nih ya, Jueun gak ada ngucapin gue kemarin. Sedih," kata Minhyun sambil ngelus ngelus dadanya.
"Makanya, ambilin chargeran," Jonghyun udah gemes duluan, "Anjing hubungannya apaan," jawab Minhyun kesel, tapi berdiri, tapi malah jalan ke dapur?? Minum.
"Sekalian ambilin chargeran Hyun elah," kata Jonghyun lagi, tapi Minhyun fokus mainin hapenya, "AMbil sendiri, dibilangin juga," jawab Minhyun kesel, "udah makannya dibayarin, nyuruh nyuruh gue lagi. Yeuuu bikin gue sensi deh lu,"
"Yaudin, tapi jangan nyesel ya," kata Jonghyun terus gamau ngurus lagi, kesel abis sama Minhyun.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kawin Muda - I.M
Fanfiction"Prinsip saya itu, nikah cuma sekali. Jadi, walaupun susah, tolong buat belajar suka sama saya." © marvelrouse; 2k16; bersama Im Changkyun.