Kriinggg....Kriiing
"Baik anak-anak, selesaikan bab selanjutnya dirumah. Karna Fajar sedang sakit, Namra yang menggantikan Fajar untuk memimpin doa" ucap Bu Ranty yang begitu manis.
Namra mengernyitkan dahinya. Dan kemudian langsung memimpin doa sebelum pulang.
Terlihat anak-anak yang hilir mudik melewati koridor sekolah tampaknya begitu bahagia ketika mendengar bel pulang.
"Eh Nam, lo mau bareng ga ma gue? Gue udah dijemput ma sopir. Ayo!" tanya Naila membujuk.
"Nai, sorry deh. Kan lo tau gue mau kemana,"
Mendengar jawaban Namra, Naila pun mengerti ucapan yang dilontarkan Namra padanya. Namra sudah bercerita pada Naila soal insiden tadi pagi. Namra juga bilang, sepulang sekolah ia mau menemui Fajar dahulu di UKS.
Namra pun melewati sepanjang koridor sekolah yang sudah mulai sepi.
Ketika sampai di ruang UKS, pintu UKS terkunci pertanda bahwa tidak ada pasien didalam. Lagi-lagi ia terlambat.
"Gimana nih, mana udah sepi mau ujan lagi," Gumam Namra kesal.
Namra pun langsung bergegas pulang, karena ia harus mempersiapkan dirinya untuk menyanyi disebuah cafe.
-----------------------------------------------------------
Fajar pun sampai dirumahnya dengan diantar oleh sahabatnya, Farhan.
"Assalamualaikum, Ibuu aku pulang"
"Walaikumsalam, Fajar kamu sakit? Muka kamu pucet banget nak!" tanya Fani dengan lembutnya.
Walaupun Fajar orang kaya, kedua orangtuanya sangat ramah pada semua orang. Mereka tidak pernah membedakan si miskin maupun si kaya. Bagi mereka baik miskin maupun kaya, sama saja manusia.
"Ngga ko buu, Fajar cuman kecapean aja. Fajar masuk kamar dulu ya buu," ucap Fajar dengan nada lemas
"Yaudah gih masuk, nanti ibu buatin teh anget," jawab Fani sambil berjalan menuju dapur untuk membuatkan teh hangat untuk anak tercintanya.
Fajar merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya yang kini sudah berumur 20 tahun, Firzha namanya. lelaki yang tak kalah tampan dari adiknya ini sedang sibuk-sibuknya kuliah. Firzha jadi jarang berada dirumah, tahun ini Firzha akan wisuda. Jadi ia tengah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan nanti.
Kini Fajar tengah duduk disamping kursi tidurnya, setelah shalat dzuhur. Ia masih memikirkan wanita yang sudah membuatnya menjadi kacau hari ini.
"Aaah, kok gue bego ya. Sampe mau nolongin tuh cewe jutek," gumam Fajar kesal.
Tapi, seketika Fajar kembali mengingat kejadian tadi. Ketika Pak Gunawan pergi dari UKS, ia melihat Namra yang akan masuk ke ruang tersebut, tetapi dicegah dengan bunyi bel yang sudah memanggilnya untuk masuk kelas.
"Ngapain dia nemuin gue ya," gumam Fajar penasaran.
-----------------------------------------------------------
Setelah membereskan piring kotor ke dapur. Kali ini Namra tidak kesiangan, karena kemarin ia pulang tidak larut malam. Sehingga ia mempunyai banyak waktu untuk tidur.
Namra dan Dzaki pun berpamitan pada ayah dan ibunya.
"Hati-hati ya nak," ucap ibunya lembut penuh kasih sayang.
Kemudian mereka berdua berangkat dengan angkutan umum. Diantara sekolah Namra dan Dzaki, sekolah Namra lah yang lebih jauh dari sekolah Dzaki.
"Nahh gini dong ga terlambat. Kan enak," Ucap Pak Kasim yang membuat Namra agak jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Space Between
Teen FictionNamra Amelia, gadis berparas cantik dari keluarga yang kurang mampu, tetapi cerdas sehingga ia bisa bersekolah di SMA ternama di Semarang. Suatu hari ia bertemu seorang pria yang berlatar belakang terbalik dengan Namra, Fajar Irshad yang merupakan a...