Teng
Bel istirahat berbunyi. Membuat para siswa dan siswi bersorak senang. Bu Lina menutup pelajaran.
"Jungkook!" Panggil Bu Lina. Membuat Jungkook menatap Bu Lina --guru biologi.
"Iya bu.?" Tanya Jungkook sopan.
"Tolong bawain buku ini ke kantor ya." Perintah Bu Lina kemudian keluar dari kelas.
Jungkook menuju meja guru, dan mengambil setumpuk buku tugas.
"Shut!" Jungkook memanggil Yeri. Membuat Yeri menunjuk ke arahnya. Jungkook mengangguk. Yeri kemudian berjalan menuju ke arah Jungkook.
"Bawain." Ucap Jungkook menyerahkan setumpuk buku. Mereka kemudian berjalan menuju kantor. Banyak para murid melihat aneh ke arah mereka.
"Habis itu, beliin gue batagor ama es teh, gue tunggu di rooftop." Ucap Jungkook.
"Kalau bu Lina tanya, gue kemana, jawab aja, jungkook tiba tiba perutnya sakit." Ucap Jungkook berjalan meninggalkan Yeri. Yeri mengangguk dan berjalan menuju kantor.
Setelah ia menyerahkan setumpuk buku, Yeri berjalan menuju kantin. Ia mengantri membeli batagor.
"Yer! Lu kemana aja, gue tungguin dari tadi." Ucap Lisa kesal.
"Sorry, gue ada urusan." Ucap Yeri sambil mengambil batagor pesanannya dan pergi menuju rooftop. Lisa hanya mengangkat bahunya acuh. Dan berjalan menghampiri temannya.
"Jungkook.!" Panggil Yeri membawa 2 bungkus batagor dan 2 plastik es teh. Jungkook menengok ke arah Yeri dan mengambil pesanannya.
"Kok buku gue ada disini.?" Tanya Yeri melihat buku mat nya.
"Gue ambil tadi." Ucap Jungkook melahap batagornya. Yeri mengangguk dan duduk di samping Jungkook.
"Oke kita mulai." Ucap Jungkook mengeluarkan kapur dari saku celananya.
"Mana ada papan tulis.?" Tanya Yeri bingung.
"Tuh." Jungkook menunjuk lantai rooftop. Yeri menganggukan kepalanya. Jungkook mulai menyoret nyoret lantai rooftop untuk mengajari Yeri. Sedari tadi Yeri tidak fokus ke pelajaran yang di terangkan Jungkook, melainkan wajah Jungkook.
"Ternyata jungkook tampan."
"Disini kita cari x nya terlebih dahulu."
"Hidungnya kek prosotan anjir."
"Cara mencari x ini semua di__" ucapan Jungkook terhenti saat Yeri terus memandang Jungkook tanpa berkedip.
Pletak
Jungkook melempar kapurnya dan mendarat di dahi Yeri, membuat Yeri tersentak kaget, dan mengaduh kesakitan.
"Oke, gue tau kok gue ganteng, gak usah diliatin terus nanti naksir." Ucap Jungkook dingin. Membuat Yeri mendecih. Jungkook mulai mengajari Yeri lagi. Berulang kali Jungkook menahan marah karena sedari tadi Yeri tidak mengerti.
"Rumus keliling lingkaran lo gak tau.?! Itu pelajaran SMP! Bisa bisanya lo lulus smp." Ucap Jungkook geram. Jungkook mengambil pensil dari tangan Yeri dan mulai menyoret nyoret buku mat milik Yeri.
"Nah gini caranya. Coba kerjain nomor 9." Ucap Jungkook menyerahkan buku mat.
"Hm." Ucap Yeri menggerutu. Saat Jungkook menunggu hasil pekerjaan Yeri, Jungkook terus memandang wajah imut Yeri.
"Yeri cantik juga, bulu matanya lentik juga."
"Oke, gue tau gue cantik, gak usah di liatin nanti naksir." Ucap Yeri mencoba menirukan ucapan Jungkook tadi, membuat Jungkook berdehem.
"Gue nggak liatin lu kok, gue liatin iler lu tuh." Alibi Jungkook mencoba menghilangkan rasa malunya. Yeri mengelap ujung bibirnya.
"Alah Alibi lu!" Ucap Yeri memukul Jungkook. Jungkook mengaduh kesakitan. Yeri memukul Jungkook tanpa ampun. Dalam hati Jungkook, jungkook merasa senang, bisa bersendau gurau dengan seseorang.
❄❄
15 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Fine ㅡJungRi✔️
Short Storysemua berawal dari buku matematika yang berada di dalam tas Jungkook, membuat Yeri frustasi terhadapnya. #150 IN SHORT STORY[061017] #141 IN SHORT STORY[081017] #122 IN SHORT STORY[061117] ©matchafluffy_