SEPULUH [END]

4K 411 7
                                    

5 tahun kemudian

Yeri membuka jas dokternya dan menaruhnya di kursi kerjanya, ia merenggangkan otot tangannya yang kaku, hari ini cuaca panas, banyak juga pasien berkunjung ke Rumah Sakit, membuat Yeri kelelahan. Tapi ia senang dengan semua yang telah di berikan tuhan kepadanya.

"Dokter, ada orang yang nyariin dokter." Ucap Yuju --sahabat yeri yang berprofesi sebagai perawat.

"Siapa.?" Tanya Yeri berjalan ke arah Yuju.

"Itu yang kemrin kita tonton di televisi, dia pengusaha sukses itu dok." Ucap Yuju. Yeri memelototkan matanya.

"Dia dimana?" Tanya Yeri.

"Ditunggu di Rooftop dok." Jawab Yuju. Dengan tergesa gesa Yeri berlari menuju Rooftop. Ia kemudian membuka pintu dan menghambur ke pelukan Jungkook.

"Jungkook! Kamu dateng.!" Ucap Yeri histeris.

"Janjiku aku tepati yer." Ucap Jungkook memeluk Yeri.

"Are you Fine?" Tanya Yeri menangis.

"Yes, I'm Fine." Ucap Jungkook mengecup kening Yeri lama.

"Will you be mine.?" Ujar Jungkook memandang Yeri lama. Yeri menatap Jungkook dengan mata yang berkaca kaca.

"Dont cry, aku akan ada di samping mu." Ucap Jungkook menghapus buliran air mata di pipi yeri dengan kasih sayang. Yeri tersenyum bahagia.

"Yes i will." Ujar Yeri memeluk Jungkook erat. Jungkook tak kalah senang. Selama ini perjuangan mereka tidak sia sia. Terimakasih tuhan telah kau takdirkan hidup ku dengan yeri, doa jungkook.

Akhirnya aku bisa bertemu dengan orang yang ku sayangi, batin Yeri.

"Ada yang mau aku kasih ke kamu." Ucap Jungkook mengeluarkan sesuatu dari kantung jas nya.

Dada Yeri terasa sesak. Ia mendongak menatap Jungkook tak percaya. Yeri menutup mulutnya dengan kedua tangan. Lagi lagi air matanya jatuh.

"Jungkook." Ucap Yeri memeluk Jungkook.

"Sudah jangan menangis, coba pake ini." Ucap Jungkook memakaikan cincin di jari manis Yeri. Yeri tersenyum, ia melihat jarinya yang sudah di hias oleh barang yang ia tunggu selama penantiannya.

Yeri memeluk Jungkook erat, Jungkook membalas pelukan Yeri. Ia mengelus rambut surai Yeri. Betapa bahagianya dua sejoli itu.

Aku semakin mencintaimu karena aku telah percaya engkau menyukai diriku apa adanya, dan bukan karena hal lain.

Cinta tidak mengenal hambatan. Cinta melewati rintangan, melompati pagar hambatan, dan menembus tembok untuk sampai ke tempat tujuan yang penuh harapan.

❄❄

Kata kata di atas bukan murni dari otak saya.

Ending macam apa ini? :"( sorry gak bisa bikin nge feel. Masih tahap pembelajaran. :) 

19 MEI 2017

[2]Fine ㅡJungRi✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang