Gue tau, cari ide nggak gampang.
Happy Reading🌼❄❄
Yeri fokus kepada guru yang menerangkan pelajaran, sedari tadi Yeri menahan kantuknya, akibat tadi malam ia terus menonton drama sampai habis.
Kriet
Decitan pintu kelas terbuka, membuat semua murid melihat ke arah pintu, melihat Jungkook dengan pakaian yang jauh dari kata rapi.
"Telat 30 menit, beresin buku di perpus." Perintah Pak Aris dingin. Jungkook berjalan masuk kelas menaruh tasnya di samping Yeri. Jungkook melihat Yeri menahan kantuknya. Jungkook tersenyum melihat wajah polos Yeri saat menahan kantuknya. Jungkook kemudian berjalan keluar kelas menuju perpus.
Jungkook membuka pintu perpus dan melihat Bu Diva sedang menata buku di meja administrasi.
"Kenapa.?" Tanya Bu Diva melihat Jungkook masuk di jam pelajaran pertama.
"Di hukum beresin buku." Ucap Jungkook sopan kemudian berjalan menuju tempat duduk. Jungkook membuka ponselnya.
LINE
Jungkook: Gue tunggu di perpus, ada pekerjaan baru buat lo.
Yeri terkaget merasakan saku roknya bergetar. Ia mengeluarkan ponselnya dengan waspada, takut ketahuan pak Aris.
Yeri: hm
ReadYeri menelungkupkan tangannya dan tertidur dengan keadaan telinga masih memdengar celotehan Pak Aris.
Teng
Jam pergantian pelajaran berbunyi, Pak Aris menutup pelajarannya dan keluar dari kelas, Yeri menata bukunya dan pergi menuju perpustakaan, tapi, sebelumnya Lisa berteriak.
"Mau kemana lu?" Teriak Lisa menatap Yeri berlari keluar kelas.
"Kamar mandi! Ijinin." Ucap Yeri berlari dengan tergesa gesa. Lisa mengerutkan keningnya aneh.
Yeri berlari menuju perpustakaan menghampiri jungkook.
"Jung." Panggil Yeri. Membuat jungkook mendongak.
"Lo beresin tuh buku." Ucap Jungkook menunjuk buku berceceran dengan dagunya.
"Kok lo gitu sih.?" Ucap Yeri kesal.
"Lupa? lu kan babu gue." Ucap Jungkook mengeluarkan smirknya.
Yeri mendengus kesal, ia kemudian memberesi buku ke dalam rak. Sedari tadi Jungkook menatap Yeri yang terus terusan menggerutu.
Drtt
Ponsel Yeri bergetar. Yeri kemudian membuka lockscreen dan melihat pesan Line dari Lisa.
Lisa: lama amat lu, untung gurunya kagak datang.
Syukurlah, batin yeri. Yeri masih menata buku, tapi sedari tadi Jungkook masih melihat Yeri.
"Jungkook! Mamah gak mau, kamu bodoh! Liat yugyeom! Dia pintar! Apa untungnya ngelahirin kamu, kalau kamu bodoh!"
"Jungkook! Lulus SMA kamu ke amerika! Lanjutin kuliah! Cepetan belajar! Mama gak mau punya anak bodoh kayak kamu!"
"Jungkook! Kamu peringkat terakhir! Mamah malu jungkook!"
"Kamu anak siapa sebenarnya! Bikin malu keluarga!"
"Jungkook! Kakak kamu dapat beasiswa! Kenapa kamu enggak?! Kecil kecil udah bandel!"
Senyuman Jungkook memudar mengingat masa lalunya yang selalu di kucilkan oleh keluarganya, mengingat Jungkook SD, ia sangat bodoh, dan akhirnya keluarga mereka bersikukuh mengeles kan Jungkook. Keluarga mereka sampai tidak memberi keringanan kepada Jungkook seperti remaja lain yang bisa bebas.
Jungkook menunduk, ia tidak punya siapa siapa, Keluarga mereka meninggalkan Jungkook di Appartement sendirian.
"Jungkook? Are you okay.?" Tanya Yeri melihat wajah Jungkook kurang bersemangat. Jungkook menggeleng kepalanya.
"I'm not fine." Jawab Jungkook memeluk Yeri. Yeri tersentak melihat tingkah aneh Jungkook.
"Are you sick.?" Tanya Yeri memegang kening Jungkook.
"Astaga Jung, badan lo panas, ke UKS yuk." Ucap Yeri membantu Jungkook berdiri. Jungkook menggeleng kepalanya.
"Mau pulang." Ucap Jungkook.
"Oke gue anterin." Ucap Yeri menitih Jungkook. Jungkook tersenyum samar, merasakan aroma rambut Yeri.
❄❄
15 Mei 2017
Maklum short story. Lima chap lagi end.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Fine ㅡJungRi✔️
Nouvellessemua berawal dari buku matematika yang berada di dalam tas Jungkook, membuat Yeri frustasi terhadapnya. #150 IN SHORT STORY[061017] #141 IN SHORT STORY[081017] #122 IN SHORT STORY[061117] ©matchafluffy_