Yeri menaikan selimut sampai dada jungkook. Ia kemudian keluar dari kamar Jungkook dan mencari dapur di Appartement milik Jungkook. Berniat membuat bubur dan teh panas.
Setelah selesai Yeri membawa ke kamar Jungkook. Membangunkan Jungkook untuk memakan nya terlebih dahulu.
"Jung! Bangun jung!" Ucap Yeri menggoncang bahu Jungkook. Jungkook membuka matanya. Yeri tersenyum, ia kemudian membantu Jungkook duduk.
"Makan dulu, lo belum sarapan pasti." Ucap Yeri memberi semangkuk bubur. Jungkook menerimanya dan melahap bubur buatan Yeri.
"Ini obatnya, habis makan, minum obatnya." Ucap Yeri. Jungkook tersenyum samar.
"Bokap nyokap lu mana.?" Tanya Yeri melihat sekeliling kamar Jungkook.
"Gak ada, gue di gelandangin." Ucap Jungkook mengaduk ngaduk buburnya.
"Hah? Eh buburnya jangan di aduk aduk gitu, gak kasian apa, gue bikinin capek capek." Ucap Yeri mengambil mangkuk bubur di tangan Jungkook.
"Sini gue suapin." Ucap Yeri menyuap bubur ke mulut Jungkook.
"Maksud perkataan lu tadi apa ya.? Gue gak paham.?" Ucap Yeri nyengir.
"Pelajaran aja kagak paham." Ucap Jungkook sinis. Yeri mempoutkan bibirnya.
"Biarin sih ah, cepet nih makan, obatnya diminum, bikin repot aja." Ucap Yeri
Setelah semua beres, Yeri berniat pulang ke rumah.
"Jung! Gue pulang dulu." Pamit Yeri.
"Jangan! Lu mau gue dengerin cerita nggak.?" Ucap Jungkook, Yeri mendesah, ia kemudian duduk disamping ranjang Jungkook.
"Sebenernya gue bodoh banget dari SD." Ucap Jungkook mulai bercerita.
"Tapi kok lo sekarang pinter.?" Tanya Yeri.
"Itu sekarang, tapi dulu. Pas kelas 1 SD gue udah di banding bandingin ama sahabat gue, katanya nyokap gue, buat apa gue dilahirin kalau gue bodoh. Gue selalu peringkat bawah. Membuat sahabat gue sombong di hadapan nyokap bokap gue. Akhirnya semua keluarga mengucilkan gue. Karena gue paling bodoh di dalam keluarga gue." Ucap Jungkook memberi jeda. Yeri bersemangat mendengarkan celotehan Jungkook.
"Saat gue kelas 4 SD, nyokap gue geram, kapan gue pinternya, akhirnya nyokap bersikukuh mengajak gue ikut les. Pagi pulang pagi mulu. Sampe gue jarang besosialitas di usia gue yang masih kanak kanak gitu." Ucap Jungkook.
"Kejam amat." Gumam Yeri.
"Kelas 6 SD gue udah berubah sesuai yang di harapkan keluarga gue, tapi, gue kira gue bisa bebas, nyatanya enggak, nyokap belum puas ama kemampuan gue. Gue padahal suka musik, tapi nyokap gak setuju gue suka musik."
"SMP, gue banyak peningkatan, dan saat masuk SMA, keluarga gue ninggalin gue di appartement ini, mereka bilang, mereka mau jemput pas kenaikan kelas 3, gue mau di bawa ke Amerika." Ucap Jungkook menunduk. Yeri mengelus pundak Jungkook lembut.
"Udah nggak apa apa, mending tidur ya. Gue mau kok jadi temen lo. Ya udah Gue pamit dulu. Tidur yang nyenyak." Ucap Yeri mengelus puncak kepala Jungkook. Jungkook tersenyum kemudian menutup matanya.
Yeri keluar dari Appartement Jungkook. Ia menghembus nafas kasar.
❄❄
Short story ini bukan bergenre ROMANCE!
15 Mei 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Fine ㅡJungRi✔️
Short Storysemua berawal dari buku matematika yang berada di dalam tas Jungkook, membuat Yeri frustasi terhadapnya. #150 IN SHORT STORY[061017] #141 IN SHORT STORY[081017] #122 IN SHORT STORY[061117] ©matchafluffy_