***
sejuta harap teruntuk kamu luangkan waktu sedetik saja untuk bintang, kawan.
***
Tiba-tiba jaket biru itu menutupi punggungku. Tangan itu menyentuh kedua bahuku. merangkulku dari samping kiri Berusaha membangkitkanku dari dudukku dibawah derasnya guyuran hujan. Masih Hujan.
Belum sempat aku menoleh melihat,
"Ayo Ren... Ayo aku antar pulang..."(ucap dengan lembut)
Suara ini
Bau khas ini
Tidak salah lagi,
DiaNathan.
"Ayo Ren."
Aku menoleh ke arahnya. Untuk pertama kalinya aku melihatnya sedekat ini. Wajah putih bersih itu,
dekat,dekat,
dekat,
dan sangat dekat dengan wajahku. Mata kita saling bertemu tuk beberapa detik lamanya.
Tiba-Tiba
(menempatkan tangannya tepat dipipiku-dengan lembutnya-membasuh air mata dengan ibu jari tangan kirinya-sedang tangan kanannya masih dengan posisi yang sama,'merangkul bahu ku'-elusan itu, rangkulan itu, sangat nyaman)
"Sudah Ren, Sudah cukup cuci matanya. ayo Ren, Nanti kamu sakit. Aku gak tega ngeliat cewe kayak gini," ucapnya lembut.
Aku tak berkata apapun kecuali anggukan kecil.
Nathan, memapahku menuju mobilnya. membukakan pintu depan samping kemudi untukku, mendudukkanku, dan menutupnya kembali. Ia masuk dan duduk dikemudi.
Menyalakan mesin, dan
Mematikannya kembali.
"Kenapa Than? Ko di matiin?"
(menoleh kearahku dan menatap dengan hangat) "Tenangin diri kamu dulu Ren. Lepas saja tangisan itu kalau itu buat kamu lega," masih dengan lembut tutur katanya.
(menatap Nathan, dan tangisku pecah seketika) "Salahku apa Than? Sakit tau gak. Sakit ketika nyaman nya dia itu sama orang lain, bukan aku Than. Coba kamu bayangin Than, gimana sakit nyaa. Sumpah! sakit Than. Sakit."
"Keluarin semua kesal kamu Ren. Cuma aku yang denger."
"Dasar Andre cowo brengsek! Psiko! Gila! Kalau gak karena janji itu, udah kekeh aku minta putus. Dasar psiko!" (Maki ku mengiringi tangisku)
"Janji? Janji apa Ren?"
"Ada sesuatu Than."
*Diam dan hening cukup lama.
"Udah Ren? Aku antar pulang ya?"
"Iya Than, ayo. motorku?"
"Nanti aku suruh satpam yang urus."
***
Sampai depan rumahku, Nathan menghentikan mobilnya, menarik handremnya. Dan aku? masih tertidur dengan lelapnya.
(Lagi-lagi menatapku yang sedang terpejam) "Ren?,"Lirihnya (mengelus rambutku dengan tangan dan jari-jemarinya)
"Rena? bangun, udah sampe."(membuka mata) "Udah? Oh iya Than. Makasih ya udah di anterin. Makasih udah buat hati aku lumayan lega."
"Iya Ren. Jangan lupa makan, terus istrahat."
FLASH BACK OFF
WA
Andre ku
Sayang.
Kesayangan.
Rena ku?
Ren?
*Hanya di read
Baca nama kamu,di chat yang masuk, malas tiba-tiba saya Ndre. Malas saya walau hanya sekedar lihat, baca, apalagi balas. Muak saya?! Teringat akan luka hari itu.
Sakit Ndre!!
Dan,dibalik rasa sakit itu,
masih ada,
CINTA
Apakah hubungan Rena dan Andre masih bertahan lama?
Dan bagaimana dengan Nathan?
Apakah Nathan menyukai Rena atau G?
see you in the next part***
Komentar kalian sangat berharga untuk evaluasi, kawan.
***
~Sejauh ini aku bertahan karena masih ada cinta. Dan jangan salahkan kalau nantinya aku bertahan karena masih ada janji kita, dan tak ada lagi yang namanya cinta.~
***
Maaf apabila ada kesamaan nama, jalan cerita, dll. Ini REAL dari author.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secerca Rindu
Romansa^^REVISI SETELAH TAMAT^^ ^^Start 👉 10 Juli 2017^^ "... Apa yang ada dibenaknya? Dan, ada apa dengannya? Meninggalkan hati untuk dicaci ..."~kutipan puisi Andre untuk Rena. "Yang pasti, kubuatmu nyaman dan kaupun nyaman. Walau yang pasti, kita tak...